Bisnis  

Kemenkop UKM sebut ciptakan wirausaha tak hanya karena faktor turunan

Kemenkop UKM sebut ciptakan wirausaha tak hanya karena faktor turunan

tribunwarta.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan keberhasilan menciptakan wirausaha bukan hanya karena faktor keturunan, namun harus dibentuk, dicetak, dan dipupuk sejak dini.

“Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pemerintah untuk menciptakan program-program yang bisa membantu generasi muda menjadi wirausaha,” ucap Arif Rahman Hakimsaat dialog interaktif di sela-sela acara Young Entrepreneur Wanted di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin.

Tujuan kegiatan ini adalah menjaring dan mengubah pola pikir para mahasiswa agar setelah lulus nanti tergerak dan berminat menjadi wirausaha. Terlebih lagi, Kemenkop UKM diberikan mandat untuk bisa menumbuhkan satu juta wirausaha produktif di Indonesia.

Dia mengharapkan para mahasiswa yang dulu trennya selalu ingin menjadi pegawai, sekarang sudah banyak yang mengubah cita-cita ingin menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan menjadi wirausaha.

Setiap tahun dinyatakan ada 1,9 juta lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang tak tertampung di perguruan tinggi. Adapun lulusan perguruan tinggi yang masuk ke dunia kerja setiap tahunnya sebesar 1,2 juta orang.

“Tentunya, ini membutuhkan lapangan pekerjaan. Kalau kita semua orientasinya mencari pekerjaan, lantas siapa yang menciptakan pekerjaan,” ujar dia.

Karena itu, Kemenkop UKM membuat struktur organisasi yang baru dengan menghadirkan Deputi Bidang Kewirausahaan guna bertugas khusus membangun dan menumbuhkan kewirausahaan. Dengan demikian, target menumbuhkan satu juta wirausaha baru dapat tercapai melalui kebijakan-kebijakan yang dihadirkan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan.

Arif meyakini para mahasiswa ISI Yogyakarta bisa membantu meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia hingga bisa menembus level lima persen.

“Saya yakin karena wajah-wajah pengusaha tampak pada mahasiswa di sini yang terlihat kreatif dan inovatif. Jadi, sudah bisa kelihatan yang bisa menciptakan produk-produk,” katanya.

Setelah Young Entrepreneur Wanted ini, dia mendorong ISI Yogyakarta memiliki inkubator, sebagai tempat yang diandalkan untuk para mahasiswa menjadi wirausaha.

Melalui inkubator ini, ISI mulai menata program untuk mewujudkan mahasiswa menjadi wirausaha. “Yang mau jadi pengusaha juga sudah dipersiapkan sejak awal. Tinggal mencari dan dipersiapkan skema pemodalnya,” ungkap Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *