Bisnis  

Mulai dari Nol, Ini Pemuda Berharta Triliunan Saat Usia 20-an

Mulai dari Nol, Ini Pemuda Berharta Triliunan Saat Usia 20-an

tribunwarta.com – Memiliki kekayaan triliunan rupiah pada usia 20-an tentunya sangat sulit bagi mayoritas orang di dunia ini. Bahkan, hanya segelintir atau bahkan bisa dihitung dengan jari berapa orang yang bisa mencapainya cuma beberapa tahun setelah melewati masa remaja.

Di Indonesia belakangan in heboh Liana Saputri dan Jhony Saputra, dua bersaudara yang usianya masih 20-an tetapi memiliki kekayaan triliunan rupiah. Mereka adalah anak-anak dari konglomerat Kalimantan Selatan Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Adapun kekayaannya diperoleh dari kepemilikan saham secara tidak langsung di PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN).

PGUN diketahui mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 lalu. Dalam prospektus IPO, nama Haji Isam tidak muncul di perusahaan ini, melainkan kepemilikannya dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebut bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelum IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.

Kepemilikan saham di perusahaan bisa membuat kekayaan langsung melesat naik, tentunya jika harga saham perusahaan tersebut meningkat. Tetapi ada beberapa orang yang mampu memiliki kekayaan triliunan rupiah pada usia 20-an yang memulai dari nol membangun perusahaannya.

Startup berbasis berbasis teknologi menjadi sektor terbukti menghasilkan banyak orang kaya di dunia.

Di usia 20 tahunan, sebagian dari kita mungkin masih sibuk menyelesaikan tugas kuliah, namun para technopreneur ini sudah berhasil dapat suntikan dana besar dari para investor.

Berikut adalah kisah inspiratif lima technopreneur yang sukses di usia kepala sangat muda.

Pendiri sekaligus CEO Meta Platform ini adalah salah satu figur yang kisah hidupnya selalu jadi inspirasi banyak orang.

Di tahun 2004, Zuck mendirikan Facebook bersama rekannya Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Pada awalnya, Facebook bernama Face Mash dan dibuat eksklusif untuk mahasiswa di Harvard.

Namun secara bertahap berkembang ke universitas lain di Amerika Utara dan di 2005, mereka membuka layanan untuk seluruh mahasiswa di penjuru dunia, hingga ke karyawan-karyawan perusahaan dan akhirnya Facebook menjadi jejaring sosial dengan domain facebook.com.

Usai Facebook menjadi semakin populer, Zuck berhenti kuliah dan fokus pada startupnya. Terhutung pada 2005, Facebook sudah memiliki 6 juta pengguna baru, dan di 2006, mereka membuka layanan untuk orang berusia 13 tahun ke atas dengan email yang valid.

Seperti diketahui, di 2004 perusahaan yang didirikan Zuck ini sudah mendapat suntikan dana pertama senilai US$ 500 ribu dari salah satu founder PayPal, Peter Thiel. Zuck saat itu masih berusia 20 tahun, tapi perusahaannya sudah menerima pendanaan yang luar biasa.

Di 2021, Facebook melakukan rebranding besar-besaran. Zuck bahkan mengenalkan nama baru Facebook yaitu Meta. Fokus Meta adalah menghidupkan metaverse dan membantu orang terhubung, menemukan komunitas, dan mengembangkan bisnis.

Di tahun 2007, Karp meluncurkan Tumblr sebuah situs microblogging. Beberapa fitur Tumblr memudahkan penggunanya untuk memposting foto, video, klip audio, link, quote, serta chat logs. Mereka juga bisa memodifikasi blognya sesuai dengan desain yang mereka mau.

Sebagai situs microblogging, Tumblr juga memiliki fitur yang bisa di-follow seperti Instagram atau Twitter.

Salah satu fakta menarik Tumblr adalah, situs ini bisa menjaring 75 ribu pengguna hanya dalam dua minggu. Lima tahun kemudian, Yahoo mengakuisisi Tumblr dengan nilai US$ 1,1 miliar.

Pada November 2017, Karp dikabarkan resign dari Tumblr dan pensiun. Saat itu, kekayaan Karp yang konon kabarnya tidak memiliki ijazah SMA ini dikabarkan tembus US$ 200 juta, dan valuasi Tumblr saat Karp pensiun sudah mencapai US$ 800 juta.

Anda tentu cukup familiar dengan browser internet bernama Mozilla Firefox. Browser itu diciptakan oleh Blake Ross pada saat pria ini masih berusia 19 tahun.

Konon kabarnya, saat masih berusia 16 tahun, Ross sudah bekerja magang di Netscape Communications. Setelah itu, Ross pun melanjutkan studinya di Universitas Stanford namun di dropout.

Ross bersama rekannya, Dave Hyatt, akhirnya merancang sebuah browser internet yang mudah digunakan. Ide tersebut akhirnya terwujud, dan mereka pun menciptakan Firefox.

Singkat cerita browser garapan Ross dan Hyatt menjadi favorit banyak orang di 2003. Dan di 2004, Firefox berhasil merebut pangsa pasar kompetitornya yaitu Microsoft Internet Explorer. Browser ini kabarnya sudah diunduh oleh 100 juta pengguna internet di 2004.

Di 2012, kekayaan Ross dikabarkan sudah mencapai US$150 juta Dolar. Harta senilai ratusan juta Dolar AS dikabarkan sudah pernah diraup olehnya saat Mozzila Firefox pertama kali meluncur.

Sampai sekarang, tidak pernah ada kabar terbaru dari Ross. Pria kelahiran 1985 ini dikabarkan menyidap aphantasia, ketidakmampuan seseorang dalam membuat gambaran mental di pikirannya.

Orang dengan aphantasia tidak dapat membayangkan suatu pemandangan, orang, atau objek, meskipun itu sangat familiar.

“Saya tidak pernah bisa memvisualisasikan apapun dalam hidup saya, saya tidak bisa membayangkan wajah ayah saya, kamar saya waktu kecil, atau aktivitas saya 10 menit yang lalu. Usia saya sudah kepala tiga, dan saya tidak pernah tahu bahwa ada orang mengalami hal ini,” demikian pernyataan Ross dalam blognya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *