Travel  

Wisata Pantai Teluk Awur di Kabupaten Jepara, Bagaimana Akses Jalan Menuju Lokasi dan Tiket Masuknya?

Wisata Pantai Teluk Awur di Kabupaten Jepara, Bagaimana Akses Jalan Menuju Lokasi dan Tiket Masuknya?

tribunwarta.com – Lokasi: Jl. Teluk awur, Kec. Tahunan, Kab. Jepara, Jawa TengahMap: Klik DisiniHTM: GratisBuka: 24 JamTelepon: –

Ketika mendengar kata piknik atau rekreasi, pasti identik dengan kata mahal, biaya banyak atau menghabiskan uang. Padahal sebenarnya banyak tempat piknik menarik dengan biaya murah. Contohnya di pantai-pantai Jepara salah satunya Teluk Awur.

Pantai teluk awur mempunyai suasana yang enak, mudah diakses, harga makanan murah serta pemandangan yang dapat menyegarkan mata. Kamu takkan kehilangan banyak uang ketika berwisata kesana.

Sebagai satu-satunya pantai di Jepara yang pengelolaannya belum diambil alih oleh pemerintah, teluk awur memiliki pemandangan yang masih alami. Meskipun begitu, kamu tak sulit menemukan restoran dan penginapan yang memberikan pelayanan terbaik.

Saat hari libur, pantai ini dikunjungi berbagai wisatawan baik lokal, luar daerah terutama Pati, Demak, Kudus dan Semarang. Selain itu, tak jarang juga para turis asing mengunjunginya sebelum berangkan menuju Pulau Karimun Jawa.

Sejarah Asal Usul

Tidak hanya menyajikan pemadangan menawan, pantai ini rupanya memiliki sejarah yang membuatnya bernama Teluk Awur. Dahulu kala ada sepasang suami istri yang hidup di desa tersebut. Namanya, Syeikh Abdul Aziz yang merupakan penyebar agama islam.

Dan istrinya Den Ayu Roro Kuning yang mempunyai para ayu rupawan. Selain bersyiar, Syeikh juga bekerja di ladang setiap harinya. Namun, setiap hari Syeikh selalu pulang ke rumah sebelum pekerjaannya di ladang selesai. Beliau pulang karena selalu rindu kepada istrinya.

Lama kelamaan, Den Ayu Roro Kuning khawatir kalau pekerjaan suaminya di ladang terbengkalai karena sering pulang. Lantas, dia mempunyai ide dengan menyuruh Syeikh Abdul Aziz melukis dirinya dan membawa lukisan tersebut ke ladang. Jadi, Syeikh tidak harus pulang sebelum selesai.

Ide Roro Kuning segera dilaksanakan, lalu setiap hari Syeikh membawa lukisan itu ke ladang. Tapi, pada suatu ketika ada angin yang membawa lukisan Roro Kuning terbang tak terkejar sampai jatuh di halaman kerajaan Raja Joko Wongso.

Melihat lukisan itu, Raja Joko Wongso terpesona dengan paras cantik istri Syeikh Abdul Aziz. Rasanya tak sabar beliau ingin menemukan siapa wanita tersebut. Kemudian, Raja Joko Wongso mengutus para prajuritnya untuk mencari wanita itu dan membawa kehadapannya.

Tak lama, Roro Kuning ditemukan lalu diajak ke kerajaan untuk menikah dengan Sang Raja. Pada saat itu, Syeikh Abdul Aziz bingung mencari lukisan tersebut, karena sudah tidak ketemu, beliau pulang menemui istrinya. Tapi, sesampainya di rumah ternyata sang istri tidak ada di rumah.

Syeikh mencarinya sampai mendapat kabar kalau sang istri dibawa ke kerajaan Joko Wongso untuk dijadikan sebagai permaisuri. Syeikh berpikir mencari ide untuk membawa istrinya kembali. Setelah mendapatkan ide, dia datang ke kerajaan dengan menyamar sebagai pengamen.

Beliau bernyanyi, hingga suaranya terdengar oleh Den Ayu Roro Kuning. Langsung saja Roro Kuning mengenali suara suaminya, setelah yakin dia memerintahkan abdinya agar memanggil pengamen itu. Mereka berdua bertemu, sangat bahagia.

Den Ayu Roro Kuning memiliki sebuah rencana cerdik agar dia bisa pulang ke rumah. Dia mempunyai ide dengan memberikan persyaratan kepada Sang Raja sebelum menikahinya.

Roro Kuning meminta Sang Raja untuk mencari kijing atau kerang yang dapat bergoyang dan ketika mencarinya Raja harus mengenakan pakaian seperti nelayan. Karena hasratnya besar, Raja Joko Wongso menyanggupi persyaratan itu.

Sementara di sisi lain Syeikh Abdul Aziz mengenakan pakaian yang biasa digunakan oleh Joko Wongso. Sehingga, ketika Raja sedang tidak ada dikerajaan karena mencari kijing.

Syeikh menyamar sebagai raja, lalu memerintahkan prajurit menyisir pantai untuk menangkap mata-mata yang mengintai kerajaan dengan ciri berpakaian nelayan. Kemudian, para prajurit melaksanakannya, sampailah bertemu dengan Joko Wongso yang kala itu berpakaian nelayan.

Seketika semua prajurit menghajar nelayan yang sebenarnya merupakan rajanya sendiri. Di sela-sela pukulan, Joko Wongsong mengatakan “Teluk (takhluk)…Teluk,,,, tapi teriakannya tidak diabaikan oleh prajuritnya. Bahkan mereka menghajarnya sampai tewas.

Saat menjelang ajalnya, Joko Wongso berkata “Aku Iku Rojomu, aku wes ngomong teluk… teluk… tapi kuwe iseh do ngawur”. Nah dari kata-kata tersebut diambillah nama Teluk Awur. Teluk yang berarti Takhluk dan Awur dari kata Ngawur yang berarti asal-asalan.

Menurut cerita warga sekitar, Raja Joko Wongso dimakamkan sebelah makan Den Ayu Roro Kuning. Sementara Syeikh Abdul Aziz dikebumikan di desa Jondang, sehingga masyarakat mengenalnya dengan Syeikh Jondang.

Kegiatan Menarik

Sekedar pengetahuan saja bahwa desa teluk awur merupakan tempat kelahiran ibuda R.A Kartini yakni Mas Ajeng Ngasirah. Setiap harinya teluk awur selalu ramai pengunjung, terlebih akhir pekan. Biasanya mereka datang pada sore hari menikmati senja dengan keindahan panorama sunset.

Menikmati suasana matahari tenggelam bersamaan dengan langit di bagian barat yang nampak seolah-olah dipenuhi warna jingga. Lalu, deburan ombak cukup tenang dan tidak begitu besar dapat menjadi harmoni alam yang menyenangkan pikiran.

Hamparan pasir pantai berwarna putih, bisa menjadi tempat duduk yang nyaman. Persiapkan kameramu, lalu ambil gambar dari momen terbaikmu selama berada disana. Air lautnya bersih nan jernih, jauh dari lalu lalang kapal maupun perahu nelayan.

Sama seperti pantai di Jepara lainnya, Teluk Awur juga sering dijadikan sebagai tempat event-event tradisional, tak terkecuali pesta lomban. Pesta lomban ini peringatan hari ketujuh lebaran, perayaannya sudah menjadi tradisi turun-temurun di Jepara.

Selain mengamati pemandangan dan merasakan kesejukannya, kamu bisa berenang disana. Kamu pun dapat melampiaskan hobi memancingmu. Jika ingin lebih seru cobalah naik banana boat, flying fis boat atau jetsky untuk menyusuri lautnya.

Fasilitas

Meski belum dikelola oleh pemerintah, namun pantai ini memiliki fasilitas yang lengkap. Selain menawarkan wahana-wahana untuk menambah keseruan pengunjung dalam menikmatinya, ada berbagai fasilitas penunjang lainnya. Diantaranya :

    Tempat parkir mobil dan motor yang luas

    Rumah makan dengan beragam menu yang nikmat

    Warung kecil menyediakan berbagai jajanan

    Berbagai pilihan hotel dan resort dengan biaya terjangkau tergantung fasilitasnya

    Toilet dan tempat mandi bilas

    Tersedia penyewaan tikar

    Ada penyewaan pelampung anak

    Penyewaan permainan anak-anak dan masih banyak lagi.

Harga Tiket Masuk

Walaupun pemandangannya indah serta dapat melakukan berbagai kegiatan, harga tiket masuk pantai teluk awur gratis alias tidak dipungut biaya. Pantai ini bisa dikunjungi selama 24 jam.

Jika ingin parkir mobil, kamu harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 5.000 dan motor Rp 3.000 atau tergantung event yang berlangsung. Sedangkan biaya bilasan sebesar Rp 3.000 dan sewa pelampung bebek sekitar Rp 15.000.

Jalan Menuju Pantai

Lokasi Pantai Teluk Awur di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Berjarak 4 km ke arah selatan pusat kota Jepara. Denah kalau dari pusat kota Jepara, menuju ke desa Demaan atau arah Stadion Kamal Junaidi, lalu menuju Desa Tegal Sambil.

Sampai di SDN Tegal Sambi masih lurus saja sampai menemukan perempatan. Dari perempatan itu belok ke arah kanan dan masuklah ke Teluk Awur. Jalan menuju pantai ini sudah bagus beraspal. Ocean View adalah salah satu hotel andalan dengan pemandangan yang instagramable di pantai teluk awur ini.

Selain Ocean View ada beberapa resort yang menyuguhkan pemandangan menarik juga. Kalau dari Semarang, Teluk Awur berjarak sekitar 80 km, sedangkan dari Kudus 40 km. Letaknya mudah diakses baik dari Semarang, Kudus maupun Pati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *