Travel  

Wisata Bukit Barede Borobudur, Spot Sunrise di Magelang

Wisata Bukit Barede Borobudur, Spot Sunrise di Magelang

tribunwarta.com

Lokasi: Dusun Sendaren 2, Desa Karangrejo, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah 56553Map: Klik DisiniHTM: GratisBuka Tutup: 04.00-17.00 WIBTelepon: –

Harga Tiket Masuk

Untuk menikmati kecantikan tempat wisata yang baru dikenalkan beberapa tahun ini, pengunjung tidak dikenai biaya tiket masuk. Hanya saja, mereka wajib membayar uang parkir sebesar Rp.2.000 / Motor dan Rp.5.000 / Mobil.

Fasilitas yang tersedia lumayan lengkap, mulai dari area parkir yang luas, camping ground, toilet, gazebo, ayunan bambu, warung makan serta rumah pohon, spot favorit para wisatawan.

Bukit Barede dapat menjadi alternatif tujuan wisata ketika Candi Borobudur dipadati oleh pengunjung. Karena yang ditonjolkan oleh tempat itu adalah pemandangan sunrisenya, maka Anda tidak boleh datang kesiangan.

Berangkatlah sedari pagi dan jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan keindahannya.

Spot Sunrise

Ikon Kota Magelang yang terkenal hingga mancanegara adalah Candi Borobudur. Kemegahan situs purbakala ini bahkan diakui oleh UNESCO dan sempat berada dalam daftar tujuh keajaiban dunia.

Bangunan yang didirikan pada abad ke-9 Masehi tersebut tetap kokoh hingga kini, meski berkali-kali diterpa bencana alam. Sebagai objek wisata, Borobudur mempunyai daya tarik tersendiri terutama di sisi keindahan dan kemewahan arsitektur.

Terdapat banyak relief atau ukiran dinding yang memiliki alur cerita. Ini akan memberi pengalaman serta pembelajaran yang menarik bagi penyuka seni sastra dan budaya. Selain itu, di dekat Candi Borobudur, ada beberapa spot unik untuk melihat terbit dan tenggelamnya matahari (sunset).

Salah satu yang paling dekat adalah Bukit Dagi, hanya sekitar 800 meter dari sana. Perbukitan itu dapat dikunjungi bila wisatawan ingin menyaksikan keeksotisan Candi Mendut dan Candi Selogriyo dari kejauhan.

Bisa dibilang lokasi tersebut sangat cocok bagi mereka yang datang bersama keluarga. Apalagi selama perjalanan tidak dihadang oleh terjalnya medan. Jika Anda kuat mendaki, ada sekitar 200 anak tangga yang harus dilalui.

Tapi, bila ingin lebih praktis dapat menumpang sepeda motor hingga ke puncak. Bukit terdekat lainnya adalah Barede. Berkat promosi yang tidak langsung, ia bersama Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam mulai membuat para wisatawan penasaran.

Mereka pun datang jauh-jauh dari luar kota demi membuktikan keindahan alam yang ditawarkan. Hingga akhirnya Bukit Barede semakin viral berkat banyaknya unggahan foto mereka di sosial media.

Keistimewaan

Popularitas Bukit Barede tidak lepas dari boomingnya film yang dinanti oleh para kawula muda, yakni Ada Apa Dengan Cinta 2. Sebab, tempat tersebut digunakan sebagai salah satu spot syutingnya.

Pihak pengelola yang tidak ingin melewatkan kesempatan itu lalu menyulapnya menjadi objek wisata untuk bersantai dan berselfie ria. Lansekap khas pegunungan dengan latar belakang pepohoan hijau nan rindang dan dibentengi oleh bukit pun dihadirkan.

Terdapat banyak pohon yang tumbuh subur di sekitar lokasi, di antaranya pohon jati, pohon asam, pohon mahoni dan pohon sonokeling.

Dalam rangka mengembangkan objek wisata itu, warga setempat juga mulai menanam beberapa tanaman, seperti bunga dan rumput agar semakin terlihat hijau serta asri.

Mengusung konsep yang hampir sama dengan Punthuk Setumbu, Punthuk Mongkrong, Punthuk Sukmojoyo serta lokasi sejenis di Magelang, Bukit Barede menyuguhkan panorama alam melalui gardu pandang.

Tapi, yang membuatnya terlihat menarik dari Punthuk lainnya adalah letak kawasan ini hanya berjarak sekitar 2 km dari Candi Borobudur. Maka, akan ada nuansa yang berbeda begitu ditangkap oleh mata maupun kamera.

Jadi, di samping memandang pegunungan dan hamparan dataran rendah, dari sana pengunjung bisa mengagumi gagahnya situs candi tersebut.

Tidak hanya itu, pemburu sunrise pasti akan terkagum-kagum karena keindahan matahari terbit di area itu tidak kalah dari Purwosari Hill yang disebut-sebut sebagai spot sunrise terbaik di dekat Borobudur.

Cahaya keemasan yang berpadu dengan panorama pegunungan seolah membuat Anda enggan beranjak dari situ.

Bagi penggemar fotografi, ada banyak objek yang bisa ditangkap di Bukit Barede. Mulai dari megahnya Candi Borobudur dan gagahnya beberapa pegunungan, seperti Merapi, Merbabu dan Menoreh hingga keanggunan sang surya di pagi hari.

Pelepasan Lampion

Perayaan Waisak di negara kita berpusat di Candi Borobudur. Meski dalam kalender hanya tercatat satu hari, tapi ada berbagai prosesi yang dilaksanakan selama tujuh hari sebelumnya. Itu menjadi pertunjukan yang selalu dinanti oleh para wisatawan setiap tahun.

Mereka yang hadir biasanya menunggu prosesi pelepasan lampion pada tengah malam dan memadati objek wisata di Magelang tersebut.

Saking ramainya, terkadang ada pengunjung yang tidak kebagian tempat. Jika Anda juga demikian, silakan menuju ke beberapa perbukitan terdekat, salah satunya Bukit Barede.

Walaupun bukan acara utama, tapi melihat lentera berterbangan di langit malam dengan background candi Buddha terbesar di dunia rasanya seperti berada di alam mimpi. Suasananya pun menjadi lebih romantis manakala Anda mengajak orang terkasih.

Sejarah Singkat

Bukit wisata yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini ternyata menyimpan sejarah menarik, berhubungan dengan perang terbesar di Pulau Jawa, yakni Perang Diponegoro (1825-1830).

Kawasan tersebut dulunya masuk ke dalam Pegunungan Menoreh yang diketahui menjadi ‘markas’ berkumpulnya pasukan besar, para gerilyawan sesudah perang dihentikan akibat Pangeran Diponegoro ditangkap karena kelicikan penjajah Belanda.

Barede sendiri ialah persamaan kata dari “bubar perang gede” yang dalam Bahasa Indonesia berarti “usai perang besar”.

Rute Menuju Lokasi

Alamat Bukit Barede ada di Dusun Sendaren 2, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Letaknya memang sedikit terpelosok, namun akses jalan menuju ke sana sudah cukup baik.

Dari area parkir wisata Candi Borobudur, silakan mengambil rute ke barat menuju Purworejo. Apabila sudah tiba di perempatan Bangsongan atau gardu londho, belok kiri hingga tiba di persimpangan jalan SD Ringin Putih.

Ambil jalur ke kanan, lalu lanjutkan perjalanan sampai bertemu dengan gapura bertuliskan Selamat Datang di Desa Karangrejo. Dari situ terus saja dan jika melihat persimpangan, arahkan kendaraan ke kiri. Ikuti jalan hingga tiba di destinasi.

Selama menapaki jalur bebatuan, pengunjung akan ditemani sejuknya udara dan nyanyian serangga. Itu cukup untuk membayar lelah mereka sebelum menemukan lokasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *