Travel  

Ragam Keindahan dan Kisah Pantai Glagah Wangi di Pesisir Demak, Berapa Harga Tiket Masuknya?

Ragam Keindahan dan Kisah Pantai Glagah Wangi di Pesisir Demak, Berapa Harga Tiket Masuknya?

tribunwarta.com – Alamat: Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa TengahBuka Tutup: 24 JamMap: KlikDisini

Keindahan bumi pertiwi seolah tak ada habisnya, satu lagi pantai di Jawa Tengah yang semakin dikenal yaitu Pantai Glagah Wangi.

Pantai ini berlokasi di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah menawarkan panorama yang belum banyak terjamah oleh manusia, oleh karena itu jika Anda ingin mendatangi tempat ini harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 500 meter dan menyusuri rimbunnya hutan mangrove.

Namun memasuki musim hujan, pengunjung harus berhati-hati karena jalanan licin dan kanan kiri terdapat tambak yang dipenuhi air.

Rute Menuju Lokasi

Jika Anda bertolak dari Semarang, Anda dapat langsung berbelok kiri setelah melintasi jembatan Wonokerto, jalan menuju desa Tambakbulusan sendiri sudah berupa ton sehingga memudahkan Anda dalam berkendara. Setelah menempuh perjalanan 9 kilometer Anda akan menemukan dermaga menuju pantai.

Namun, jalan menuju pantai tak dapat dilalui kendaraan melainkan Anda harus menggunakan perahu wisata yang sudah disediakan oleh para nelayan dari penduduk lokal.

Tak Ada Biaya Tiket Masuk

Tak ada tiket masuk, Anda hanya dikenakan tarif Rp.3.000 untuk parkir kendaraan.

Untuk menggunakan perahu ini, akan dikenakan tarif sebesar Rp. 50.000 per sewa perahu pulang dan pergi. Dalam perjalanan Anda dapat menikmati pesona indah pantai dan hutan mangrove.

Setelah menapaki jalan setapak, Anda harus menyebrangi sungai dengan jembatan batu. Kontruksi jembatan yang tinggi namun pijakan hanya berupa dua atau tiga batang bambu.

Setiap langkah yang Anda ambil menyisakan suara berderit yang membuat Anda sedikit was-was. Jembatan dibuat tinggi karena diperuntukan untuk nelayan yang berlalu-lalang di sungai.

Perjalanan untuk mencapai surga tersembunyi belumlah berakhir, setelahnya Anda masih harus melewati rimbunnya hutan mangrove yang gelap dan hanya sesekali terlihat sinar matahari menyelinap diantara dedaunan dan ranting.

Saat ini sudah terdapat jalur jembatan kayu yang membelah hutan, sehingga memudahkan Anda untuk mencapai lokasi pantai. Hutan mangrove ini terlihat sangat indah karena banyak pohon yang dipenuhi oleh tari putri dan batas jalan setapak yang menghadap ke laut.

Tentunya pengunjung dapat bermain pasir yang sering disinggahi burung kuntul bila menjelang petang.Begitu mencapai ujung dari jembatan tersebut, Anda akan disambut dengan pemandangan menakjubkan yang terhampar di depan mata.

Desir air dan birunya laut seolah bersautan dengan sinar mentari menjadikan air terlihat berkilauan. Garis pantai yang cukup panjang menjadikan pantai ini menjadi spot foto yang indah.

Kisah Mistis

Dibalik sejuta pesonanya, pantai ini menyimpan kisah mistis, selain karena kondisi topografi dan geografisnya yang terlindungi, tempat ini juga dijaga oleh makluk tak kasar mata.

Bagi Anda yang memiliki indra keenam akan melihat istana gaib yang besar dan sepasang (laki-laki & perempuan) berwujud ular raksasa berkepala manusia. Lokasi persis istana tersebut menjorok ke tengah laut. Oleh karena itu pengunjung haruslah menjaga sikap jika berada di pantai ini.

Konon katanya pernah ada seorang gadis yang hampir saja tak selamat dari maut karena berbicara tak sopan dan tiba-tiba menunjukkan sikap murung. Untuk mengembalikannya seperti semula, “orang pintar” di sana melakukan sebuah ritual dan akhirnya gadis itu berhasil selamat dari maut.

Berbeda dengan para pengunjung, nelayan – nelayan di kawasan ini sudah mengetahui pertanda gaib dengan mencium aroma harum ketika berada di daerah kawasan pantai tersebut.

Pada momen yang berbeda, ketika salah satu penduduk sedang memandu wisatawan pada malam hari, terdapat salah satu pengunjung yang melihat cahaya terang, namun pemandu tersebut enggan menjawab.

Karena pada saat itu kondisi mereka berada di laut dan hendak memancing. Jika Anda beruntung dapat melihat cahaya terang tersebut, konon katanya itu merupakan istana gaib yang diceritakan penduduk lokal dan tak semua dapat melihatnya.

Sisi Lain Pantai

Kawasan wisata di pesisir Demak tersebut kerap kali menjadi lokasi untuk pengobatan penyakit medis maupun non medis.

Dahulu pernah ada seorang perempuan yang kerasukan dari tempat asalnya kemudian dibawa ke pantai untuk disembuhkan karena makhluk gaib yang bersarang pada tubuh perempuan tersebut takut dengan air laut Pantai Glagah Wangi.

Sebelum akhirnya dibawa ke pesisir pantai, perempuan tersebut terlebih dahulu dibawa di sebuah pohon dan digelar ritual dengan beberapa kembang lalu pada akhirnya dibawa ke tengah laut dan perempuan tersebut sembuh.

Beberapa waktu lalu, hutan mangrove ini sendiri didatangi oleh Whiteland (National Geographic) dari Belanda guna kepentingan survey pemasangan hybrid engineering.

Selain itu, sejauh ini juga pihak desa dan masyarakat setempat tengah mempersiapkan konsep desa wisata yang jauh lebih terkelola dengan baik dengan menggandeng kelompok tani penggiat lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *