Travel  

Pura Batu Bolong di Lombok

Pura Batu Bolong di Lombok

tribunwarta.com – Alamat: Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Denpasar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB 83355Map: Klik DisiniHTM: Rp.5.000 per OrangJam Buka: 24 Jam

Pulau Eksotis

Indonesia memiliki alam yang indah mulai dari pantai, sungai, bahkan pulau. Bali dan Lombok adalah pulau yang terkenal di huni oleh mayoritas umat Hindu.

Tak heran jika ada banyak Pura di kedua pulau eksotis tersebut. Salah satu yang akan kita bicarakan kali ini adalah Pura Batu Bolong yang berada Lombok.

Ngomong-ngomong tentang nama, banyak nama yang sama dengan Pura yang ada di Lombok ini, diantaranya Pura Batu Bolong di Desa Sawan, Buleleng.

Selain itu ada juga Pura Batu Bolong di Beraban, Kediri, Tabanan atau di Yeh Gangga maupun di Seseh, ketiganya berada di Bali.

Ada juga Pura Batu Bolong di kawasan Desa Canggu, Kuta Utara, Badung Regency, yang didirikan untuk menyembah Sang Hyang Segara.

Pura Batu Bolong adalah Pura berukuran kecil. Letaknya di kawasan Senggigi, pesisir pantai Lombok. Now, let’s learn something about Batu Bolong Temple (templo).

Lokasi Rute

Pura Batu Bolong memiliki lokasi yang strategis yaitu berada di Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Denpasar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Pura ini dekat sekali dengan objek wisata Pantai Senggigi, Lombok Barat. Hanya diperlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk berjalan kaki menuju pantai.

Selain itu, juga sangat dekat dari Kota Mataram, yaitu sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan transportasi darat seperti motor, mobil, atau bus.

Jarak ke Kota Mataram sendiri hanya sekitar 18 km. Karena letaknya ini, untuk menuju Pura dapat melakukan perjalanan via darat dari pelabuhan Bangsal.

Rute untuk mencapai lokasi juga sangat mudah dan dapat dijangkau dengan cara apapun (terutama bila menginap di hotel dekat pantai).

Bisa menggunakan motor, mobil, bus, atau taxi (transportasi darat) atau bisa juga dengan berjalan kaki sambil menyusuri keindahan pantai di daerah Lombok Barat.

Sejarah Singkat

Kali ini kita berbicara tentang “the history of Pura Batu Bolong” yang merupakan bagian sejarah penting dalam masuknya kepercayaan Hindu di Bali dan Lombok.

Nama Dang Hyang Nirartha sangatlah terkenal di Pulau Bali dan Lombok, pendiri Pura Tanah Lot ini adalah tokoh yang membawa Hindu masuk ke Bali dan Lombok.

Dalam situs Wikipedia yang memberikan informasi catatan sejarah, asal-usul Pura Batu Bolong dibangun tahun 1533 oleh seorang resi bernama Dang Hyang Dwijendra.

Ia datang dari Jawa Timur untuk melakukan penyebaran kepercayaan Hindu lalu menuju Bali dan kemudian ke Pulau Lombok.

Berdirinya Pura tersebut merupakan simbol masuknya Hindu menjadi kepercayaan masyarakat Lokal dalam sejarah Bali dan Lombok.

Nama “Pura Batu Bolong” ini diambil dari keberadaan sebuah batu besar di kawasan Pura yang memiliki lubang di tengahnya.

Salah satu keunikannya adalah tempat ini dipercaya memiliki keunikan dan atmosfer spiritual, dikarenakan letaknya yang secara langsung menghadap ke arah Selat Lombok dan Gunung Agung di Bali.

Ketika berkunjung ke tempat ini, setiap pengunjung juga diharuskan menggunakan kain kuning yang diikatkan di pinggang selama berada di kawasan Pura tersebut.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kesopanan di dalam Pura yang merupakan tempat beribadah bagi umat Hindu.

Perlu diketahui, terutama bagi wanita, terdapat peraturan dalam berkunjung. Jika seorang sedang datang bulan atau menstruasi, maka dilarang memasuki area Pura.

Hal ini merupakan aturan yang harus dipatuhi oleh setiap wanita. Para pengunjung diperbolehkan masuk dengan membayar tiket masuk sebesar Rp.20.000 per orang.

Perlu diketahui juga, karena tempat ini adalah sebuah area peribadatan, dimohon pengunjung untuk menjaga ketenangan selama berkunjung demi menghormati umat Hindu yang sedang beribadah.

Daya Tarik

Dari Pura juga kita bisa melihat beberapa pemandangan yang menakjubkan, mulai dari pantai senggigi yang begitu indah sampai kegiatan para pemancing tradisional yang setiap hari mencari ikan.

Biasanya para wisatawan juga menunggu penampakan matahari terbenam (sunset) di sepanjang pesisir pantai barat Lombok.

Banyak tempat untuk melihat terbenamnya matahari dengan background Gunung Agung yang berada di Pulau Bali.

Oh iya, kalau Sobat sebelumnya sudah pernah ke Bali. Tempat ini akan mengingatkan kita pada Pura Tanah Lot yang berada di Tabanan, Pulau Dewata. Karena keduanya memiliki lokasi yang sama persis yaitu berada di tepi pantai.

Pura Batu Bolong memiliki keunikan yang menarik untuk diketahui, yang akan membuat wisatawan menikmati.

Sudah dijelaskan bahwa nama ‘Batu Bolong’ berasal dari sebuah batu yang ada di Pura dengan lubang di tengahnya. Lubang, dalam Bahasa Jawa adalah ‘bolong’. Batu ini sebenarnya menopang seluruh Pura untuk berdiri.

Beberapa waktu yang lalu, lubang pada batu ini merupakan akses utama masyarakat Lombok Barat untuk mencari kayu di hutan Senggigi.

Maka, bila air surut dan tidak terlalu tinggi, penggunjung Pura akan bisa melewati lubang di batu tersebut yang akan bermuara di Pantai Duduk.

Tidah hanya itu, pada bagian batu hitam atau bukit di kawasan Pura ini, bebatuan ini memiliki corak batu yang khas dan tersusun dengan apik.

Vegetasi di atas bebatuan tersebut didominasi pohon kaktus dan pohon khas bukit karang yang menjadi rumah bagi beberapa spesies burung.

Ketika berkunjung ke tempat ini, kita akan mendengar riuhnya deburan ombak yang selalu menghantam batu karang, karena banyak pepohonan di sekitar maka suara kicauan merdu burung akan terdengar bercampur suara air dan angin laut.

Dari lokasi tersebut kita bisa juga melihat kawasan Pantai Senggigi dan Gunung Agung yang berada di Bali.

Sebagai tempat bersembahyang masyarakat Hindu, salah satu ritual yang dilakukan masyarakat yang datang dari Bali adalah perjalanan Titra Yatra, Pekelem, Piodalan.

Kawasan Pura Batu Bolong menjadi salah satu kawasan wisata spiritual bagi umat Hindu. Untuk masyarakat lokal pulau Lombok, melakukan sembahyang di tempat ini memiliki keistimewaan tersendiri.

Setiap hari pengunjung bisa menemukan masyarakat yang sedang melakukan sembayang di Pura Batu Bolong.

Mereka akan berpakaian tradisional dan membawa sesajen. Ketika bertepatan dengan hari besar keagamaan (temple festival/odalan), seperti Kuningan dan Galungan, pengunjung akan bisa melihat prosesi peribadatan pemeluk agama Hindu.

Peribadatan yang dipimpin oleh pemimpin adat ini di iringi dengan musik tradisional khas Lombok.

Sedikit informasi mengenai keragaman di Lombok. Tidak hanya umat Hindu saja yang tinggal di Lombok, banyak juga penganut agama Islam yang tinggal di daerah ini.

Bagi pengunjung yang berasal dari luar Pulau Lombok, bisa dengan mudah melihat perbedaan dari pemakaian bahasa. Umat Hindu akan menggunakan bahasa Bali sedangkan umat Muslim bahasa Sasak.

Fasilitas Yang Ada

Di Pura ini tersedia beberapa fasilitas seperti mata air suci yang dipercaya memiliki khasiat bagi para penggunanya, tempat parkir, penginapan, warung makan, pusat penjualan souvenir.

Lalu ada juga toilet, café untuk nongkrong atau sekedar menikmati pemandangan, dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Tak perlu khawatir ketika tiba-tiba ada kebutuhan atau hal-hal mendesak. Sudah banyak fasilitas yang tersedia di sekitar daerah ini.

Sekian penjelasan singkat mengenai Pura Batu Bolong kali ini. Masih banyak informasi dan cerita menarik, kisah misteri, legenda, atau gambar menarik dari Pura ini. Cukup sekian dan selamat travelling!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *