Travel  

Pantai Congot Kulon Progo Jogja

Pantai Congot Kulon Progo Jogja

tribunwarta.com

Lokasi: Dusun Pasir Mendit, Jetis, Kulon Progo, JogjakartaMap: Klik DisiniHTM: Rp.3.000 per OrangBuka Tutup: 07.00 – 17.00Telpon: 0274 773095

Harga Tiket Masuk

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan wisata hutan mangrove Pantai Congot ini, cukup membayar tiket sekitar Rp.3.000 untuk area konservasi. Sementara biaya parkir motor Rp.2.000 dan mobil Rp.5.000.

Dilirik Wisatawan

Jogjakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang dilirik oleh wisatawan. Bukan hanya turis mancanegara, wisatawan domestik juga tertarik untuk berlibur ke kota pelajar ini di kala libur panjang atau long weekend.

Kota yang identik dengan gudeg dan tugu ini menyajikan kawasan wisata variatif. Bukan hanya Malioboro saja, kawasan pantainya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Di era 90-an hingga 2000an awal, Jogja hanya terkenal dengan keindahan pantai Parangtritisnya saja.

Akan tetapi seiring berkembangnya teknologi dan semakin cepat menyebarnya info, ada banyak pantai di Jogja yang mampu menarik perhatian masyarakat luas. Mulai dari Sadranan hingga Indrayanti yang sekarang ini menjadi idola.

Selain itu ada kawasan wisata pantai yang sekarang ini mulai dilirik oleh para wisatawan terutama anak muda dan penggemar travelling.

Pantai Congot yang berada di daerah Kulon Progo, Purworejo ini memiliki pesona tidak kalah menarik dan masih asri.

Hutan Mangrove

Pantai Congot ini memang belum terlalu sempurna jika dibandingkan dengan kawasan wisata pantai lainnya.

Masih ada banyak hal yang harus dibenahi di pantai ini. Akan tetapi suasana di sekitarnya tetap saja menggoda. Apalagi terdapat hutan mangrove di dekatnya.

Apalagi Jogja memang belum memiliki hutan mangrove selain di pantai ini. Setidaknya sudah mulai ada pengenalan mengenai hutan bakau layaknya di beberapa kota seperti Kebumen, Cilacap dan daerahlainnya.

Di kota Jogja ini ada sekitar 2 lokasi yang difokuskan untuk pengembangan hutan mangrove. Selain di pantai Congot, juga ada di daerah ujung sungai progo perbatasan antara Kabupaten Bantul dan juga Kulon Progo.

Awalnya pengembangan hutan mengrove ini lebih dikhususkan untuk mempertahankan pesisir dari abrasi dan juga mempertahankan lingkungan sekitar.

Akan tetapi lambat laun kawasan hutan mangrove ini memiliki dua fungsi dimana salah satunya adalah sebagai kawasan wisata.

Dengan semakin berkembangnya dunia teknologi informasi, tentu saja keindahan dan pesona hutan mangrove di pantai Congot makin cepat tersebar.

Biasanya hal ini dimulai dengan beredarnya foto-foto di media sosial seperti facebook, instagram dan juga Path.

Alhasil membuat kawasan wisata hutan mangrove di pantai Congot ini semakin dilirik oleh para wisatawan. Apalagi harga tiket masuk hanya 3 ribu saja.

Yang menarik lagi adalah hal ini membuat para masyarakat sekitar mendapatkan peluang untuk membuka lahan bisnis swadaya seperti parkir hingga kios makanan yang siap memanjakan para wisatawan.

Jalan Menuju Lokasi

Rute untuk menuju ke Hutan Mangrove di Pantai Congot ini memang cukup jauh. Apalagi tidak ada kendaraan umum yang cukup membantu seperti di Jakarta atau kota besar lainnya.

Bus antar kota dan kendaraan pribadi menjadi salah satu alat transportasi yang bisa digunakan jika ingin mengunjungi hutan mangrove Pantai Congot ini.

Jika berangkat dari arah Jogja kota, lajukan kendaraan menujut ke Jalan Wates. Ikuti terus hingga bertemu dengan Patung Nyi Ageng Serang.

Setelah menemukan patung, ambil ke arah kota Purworejo hingga nanti menemui Terminal Wates. Dari arah terminal, lanjut sekitar 10 km akan ketemu restoran Padang Murah Meriah yang cukup besar di pinggir jalan.

Tidak jauh dari restoran atau rumah makan padang ini terdapat pertigaan seperti huruf Y. Ambil jalur yang ke arah kiri. Setelah itu terdapat jembatan Congot.

Dari jembatan Congot ini ambil ke arah barat sekitar 100 meter yang terdapat papan nama Dusun Pasir Mendit yang terletak di sebelah kiri dari jembatan.

Setelah masuk ke Dusun Pasir Mendit, cukup mengikuti penunjuk jalan yang akan memudahkan para wisatawan menuju ke Pantai Congot.

Di kawasan Hutan Mangrove ini belum banyak fasilitas yang membantu para wisatawan. Sehingga suasana asli seperti layaknya hutan masih bisa disaksikan di sini.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi kawasan hutan Mangrove ini pada pagi hari atau sore hari, pasalnya suasana di sekitar akan sangat panas kala siang hari.

Keindahan Hutan Mangrove

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Jogjakarta sekarang ini bersolek untuk menyajikan kawasan wisata indah dan siap memanjakan para wisatawan.

Hutan Mangrove pantai Congot ini menjadi salah satu buktinya. Keindahan alam yang sempurna dan menakjubkan menjadi daya tarik bagi bahari tersebut.

Letak lokasi Hutan Mangrove Pantai Congot lebih tepatnya berada di daerah Pasir Mendit Kecamatan Temon Kulon Progo, dan agak sedikit jauh dari pantai Congot.

Jadi jangan tertipu ketika sudah berada di Pantai Congot. Pasalnya ketika berada di area pantai, tidak ada kumpulan pohon bakau di sekitarnya. Yang ada hanya pohon cemara memenuhi bibir pantai.

Lokasi Hutan Mangrove ini sendiri bisa ditempuh sekitar 15 menit dengan berjalan kaki menuju ke arah barat dari pantai Congot.

Hutan Mangrove ini menyajikan keindahan alam indah nan asri. Ada hutan bakau dan kawasan rawa asli. Namun hati-hati jika berada di sekitar area tersebut.

Pasalnya, menurut pihak pengelola dan masyarakat setempa masih ada buaya yang hidup di sekitar kawasan hutan mangrove ini.

Biasanya di sekitara kawasan Hutan Mangrove ini sudah ada pemberitahuan mengenai buaya dan juga peringatan lainnya.

Untuk menuju ke dalam hutan, para wisatawan bisa menggunakan jembatan bambu yang siap membawa turis menelusup ke dalam hutan bakau tersebut.

Hutan Mangrove ini dahulu lebih difungsikan sebagai kawasan wisata konservasi dan untuk mencegah terjadinya abrasi.

Dan hutan ini sudah dikembangkan sejak tahun 1989 dan dikelola secara bertahap hingga sekarang ini.

Selain keindahan alam, hutan mangrove ini juga memberikan edukasi kepada para wisatawan mengenai pelestarian pantai serta hutan bakau yang memberikan peran cukup penting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *