Travel  

Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Unik & Beragam Koleksi Bersejarah di Semarang

Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Unik & Beragam Koleksi Bersejarah di Semarang

tribunwarta.com – Diantara banyaknya kunjungan wisata di Semarang, Museum Kereta Api Ambarawa tetap menjadi favorit bagi warga setempat dan sekitarnya. Terutama bagi mereka yang cinta sejarah akan perkeretaapian Indonesia, mengunjungi tempat ini sepertinya wajib. Ada banyak hal yang dapat ditemui di sini, baik koleksi benda maupun ilmu pengetahuan.

Pada umumnya, berwisata dengan mengunjungi alam untuk menikmati keindahannya menjadi pilihan utama banyak orang. Memang tidak dapat di pungkiri bahwa tujuan berwisata biasanya menenangkan pikiran dan sekaligus mengisi waktu luang saat liburan. Tetapi tidak ada salahnya sesekali mengunjungi tempat yang memiliki nilai sejarah.

Terlebih kali ini masih berhubugan dengan museum, yang mana ada banyak sekali benda yang mungkin belum ditemui. Transportasi darat yang memiliki ukuran panjang ini selalu menarik perhatian, terutama bagi anak-anak. Bahkan saking ikonik nya, ada sebuah lagu tentang kendaraan yang berjalan diatas rel ini.

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa dulunya termasuk stasiun aktif yang beroperasi seperti biasanya. Stasiun ini dibangun pertama kali pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Kala itu masih bernama Stasiun Willem I yang merujuk pada Benteng Pendem. Fungsi utamanya sebagai pemasok barang dari Semarang ke Solo untuk keperluan militer.

Panjang dari rel kereta api pada waktu itu sekitar 37 kilometer dan melintasi Semarang, Jogja, dan Solo. Pembangunan dilanjutkan pada tahun 1905 dengan menambahkan jalur rel kereta Secang – Magelang. Jalur ini termasuk khusus karena memiliki rel bergerigi dengan tujuan tertentu. Dua tahun kemudian, jalur rel kereta api direnovasi, tepatnya tahun 1907.

Renovasi sebelum diresmikan menjadi Museum Kereta Api Ambarawa ini bertujuan untuk mengganti material. Seperti yang diketahui, sebelumnya banyak material berupa kayu dan bambu yang akhirnya diganti dengan batu bata. Ketika erupsi Gunung Merapi pada tahun 1972, jalur kereta api banyak yang mengalami kerusakan dan tidak lagi beroperasi.

Sejak saat itu hingga tahun 1976, stasiun terbengkalai dan menyisakan banyak lokomotif tua. Atas inisiatif Gubernur Jawa Tengah yang kala itu di jabat oleh Soepardjo Rustam, dibuatlah sebuah museum untuk dijadikan objek wisata umum. Dua tahun kemudian setelah renovasi, tepatnya pada tahun 1978, Museum Kereta Api pun diresmikan.

Koleksi Museum Kereta Api Ambarawa

Sebagaimana museum pada umumnya, di sini banyak tersedia benda koleksi yang antik dan unik. Bahkan ada beberapa benda yang tidak ditemui di museum kereta api di tempat lain. Saking uniknya, benda tersebut menjadi salah satu daya tarik diiringi benda lainnya yang masih terawat dengan baik.

1. Lokomotif Uap

Koleksi benda yang pertama pastinya berupa lokomotif, karena kali ini berupa museum kereta api. Lokomotif di museum ini dikatakan unik karena sudah ada sejak zaman pembuatan stasiun. Lokomotif uap, itulah yang dulunya ada dan mampu membawa beban besar sekaligus meskipun hanya menggunakan tenaga uap.

Jenis lokomotif uap di sini tidak hanya satu, tetapi ada beberapa sesuai tipe masing-masing. Dari semua lokomotif atau kepala kereta, yang paling besar dan menarik perhatian adalah jenis CC. Selain itu, masih ada jenis lain yang melengkapi koleksinya, yakni seri B, C, dan D yang memiliki ukuran berbeda.

Bentuknya yang unik dengan desain yang terkesan antik membuat lokomotif ini menjadi daya tarik utama dari koleksi yang dimiliki Museum Kereta Api Ambarawa. Beberapa lokomotif bahkan masih beroperasi hingga saat ini. Pengunjung yang datang dibawa berkeliling sesuai rute yang ditentukan dengan lokomotif uap ini.

2. Mesin Pencetak Tiket

Bukan hanya koleksi yang berhubungan dengan kendaraan langsung, namun juga seputar stasiun. Museum di Semarang ini memiliki benda antik dari jenis percetakan tiket kereta api. Mesin ini dibuat oleh Thomas Edmunson dengan bentuk yang sangat besar. Sejak pertama kali digunakan pada tahun 1840, mesin ini masih beroperasi hingga tahun 2009 kemarin.

Selain mesin pencetak tiket, benda koleksi lain yang ditemukan di Museum Kereta Api diantaranya adalah lonceng zaman dulu dan peluit petugas rel kereta api pada masanya. Ada juga telepon dari berbagai zaman yang bentuknya besar dan masih menggunakan tombol putar. Mesin penghitung keuntungan stasiun dan telegraf juga ada.

3. Roda Kereta Bergigi

Koleksi benda yang tidak mungkin ditemukan di museum lain yang ada di Indonesia adalah roda kereta bergigi. Tidak berlebihan jika dikatakan sangat unik, karena saat ini hanya tersisa tiga benda yang sama di dunia. Selain di Museum Kereta Api Ambarawa, roda kereta bergigi ini hanya ditemukan di Swiss dan India.

Benda ini bukan dipajang, melainkan masih aktif digunakan hingga saat ini. Sampai sekarang pun masih dilewati kereta api jalur pendek, yakni untuk keperluan pariwisata. Semua koleksi benda yang ada di museum ini terawat dengan baik. Selain memang menjadi tugas bersama, benda inilah yang menjadi daya tarik museum.

Alamat dan Rute Perjalanan Menuju Lokasi

Untuk mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa, silahkan menuju ke Jalan Stasiun No1, Panjang Kidul, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya strategis, tidak jauh dari RSUD dr Gunawan Mangunkusumo. Jarak dari pusat Semarang sekitar 15 kilometer, butuh waktu sekitar 40 menit karena ada beberapa titik kemacetan di waktu tertentu.

Rute terbaik dari pusat kota yakni menuju ke Taman Jatirunggo, kemudian melewati Jalan Raya Lemah Ireng. Ikuti jalan ini menjuju ke arah Pasar Harjosari, lalu belok kiri setelah ada pertigaan di dekat pasar. Arah ini menuju ke Jalan Soekarno Hatta, ikuti hingga menemukan pertigaan sekitar 1 kilometer, lalu belok kanan ke Jalan kartini Bawen.

Tujuan berikutnya yaitu menuju ke Jalan Jenderal Sudirman hingga menemukan Monumen Palagan Ambarawa. Lanjutkan ke Jalan Pemuda, setelah kurang lebih 500 meter anda akan tiba di lokasi wisata. Tempatnya berada di sebelah kanan jalan, ikuti papan petunjuk atau bertanya pada warga sekitar jika perlu.

Harga Tiket Masuk Museum Kereta Api Ambarawa

Harga tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa dibedakan sesuai usia dan asal wisatawan. Usia dewasa dikenakan tarif sebesar 20.000 rupiah, sedangkan anak-anak usia 3 – 12 tahun berlaku 10.000 rupiah. Harga tiket diatas untuk turis lokal, lain halnya dengan turis mancanegara yang berlaku tiket sebesar 30.000 rupiah.

Tidak ada perbedaan harga setiap minggunya, artinya sama saja untuk hari baisa dan hari libur. Pengunjung yang ingin paket wisata tour dikenakan biaya 100.000 rupiah. Tour inilah yang nantinya membawa wisatawan berkeliling naik kereta api lokomotif kuno. Silahkan mengunjungi museum kereta ini di pagi hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Berwisata mengunjungi tempat bersejarah seperti Museum Kereta Api Ambarawa bukan berarti tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan. Semua yang anda inginkan dapat dilakukan di sini, misalkan mencari spot foto unik atau melihat koleksi benda di dalamnya.

1. Belajar Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Apapun aktivitas yang anda lakukan nantinya, belajar sejarah wajib dilakukan terlebih dahulu. Inilah tujuan utama bagi sebagian pengunjung, yakni mengetahui awal dimana sebuah kendaraan dapat melewati jalan rel besi. Terutama untuk sejarah Museum Kereta Api Ambarawa ini sendiri, petugas dengan senang hati bakal menjelaskannya.

2. Melihat Koleksi Benda Kuno

Selanjutnya adalah melihat koleksi benda kuno, butuh waktu lama untuk aktivitas ini. Pasalnya, koleksi di sini lumayan lengkap, tentunya yang masih berhubugan dengan kereta api. Seperti yang disebutkan sebelumnya, lokomotif uap, mesin pencetak, tiket, dan berbagai koleksi benda lain ada di museum bersejarah ini.

3. Tour Kereta Api Ambarawa

Aktivitas yang paling menarik di Museum Kereta Api Ambarawa tidak lain adalah tour berkeliling naik kereta api. Tour ini akan membawa wisatawan berkeliling rute Ambarawa – Bendono dengan jarak 35 kilometer. Ada lagi rute lain, namun lebih pendek dari sebelumnya, yakni Ambarawa – Tuntang yang berjarak 7 kilometer.

4. Berburu Spot Foto Nuansa Klasik

Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di sini akan jauh lebih menarik jika diabadikan. Berburu spot foto menjadi tambahan aktivitas yang sangat menyenangkan. Spot favorit diantara yang ada yaitu koleksi benda antik yang bernuansa klasik di wisata museum ini. Berfoto di samping koleksi benda yang dimaksud dijamin tidak mengecewakan.

Fasilitas Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Museum unik ini dilengkapi fasilitas penting untuk menunjang segala kebutuhan wisatawan. Fasilitas umum yang paling penting adalah tempat parkir dan toilet. Silahkan parkir ditempat yang tersedia dengan biaya tiket yang berlaku sesuai kendaraan yang dibawa. Fasilitas lain yang ditemukan diantaranya adalah warung, mushola, dan toko suvenir.

Demikian informasi seputar objek wisata sejarah yang ada di Semarang. Ada banyak manfaat yang didapatkan selama berkunjung. Bahkan anda pun mendapatkan pemandangan alam yang indah jika mengambil palet tour Museum Kereta Api Ambarawa. Tentukan waktu terbaik jika ingin berkunjung, kalau bisa di hari biasa karena tidak terlalu banyak yang datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *