Travel  

Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Favorit

Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Favorit

tribunwarta.com – Museum Geologi Bandung adalah salah satu destinasi wisata sejarah tertua yang ada di Indonesia. Keberadaan museum ini sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, meskipun akhirnya direnovasi dan diresmikan lagi beberapa tahun terakhir. Sebagaimana namanya, bangunan gedung ini menyimpan berbagai peninggalan zaman pra sejarah.

Berbeda dengan jenis museum pada umumnya yang tidak ramai pengunjung. Museum yang ada di Bandung Wetan ini tidak pernah sepi wisatawan setiap harinya. Sebagian besar yang datang dari instansi sekolah yang melaksanakan program study tour. Bukan hanya di hari libur, namun ada juga yang datang meskipun hari aktif.

Sebagai wisata sejarah, Museum Geologi ini juga dijadikan sebagai wisata edukasi yang tidak membosankan. Bagaimana tidak, banyak aktivitas seru yang dilakukan selama di lokasi. Jika kebanyakan museum hanya memberikan aktivitas keliling dan mempelajari sejarah, untuk kali ini bisa langsung praktik menggali fosil replika yang telah disediakan.

Sejarah Museum Geologi Bandung

Sedikit membahas mengenai sejarah Museum Geologi Bandung yang pastinya menarik. Awal mula dibangunnya museum ini adalah karena banyak ditemukan fosil yang ada di Indonesia. Pemerintah Belanda kemudian berinisiatif untuk membangun sebuah tempat sebagai pusat penelitian akan batuan yang sudah menjadi fosil tersebut.

Pembangunannya pun dimulai pada tahun 1928 dengan sekitar 300 pekerja dan Ir. Menalda van Schouwenburg dipercaya sebagai arsiteknya. Dengan biaya sekitar 400 gulden, museum ini berhasil berdiri sempurna 11 bulan berikutnya dan diresmikan pada 16 Mei 1929. Menariknya, gedung museum dibangun dengan gaya Art Deco, yakni salah satu gaya modern pada masanya.

Ketika Jepang berhasil menduduki sebagian besar wilayah Indonesia, Museum Geologi sempat berpindah tangan dan diganti namanya menjadi Chishitsu Chosacho. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena pengelolaan dialihkan kepada Pusat Jawatan Tambang dan Geologi setelah Indonesia merdeka.

Gedung ini pernah mengalami renovasi dengan dana bantuan dari Japan International Cooperation Agency. Setelah mengalami renovasi itulah kemudian akhirnya museum bersejarah di Bandung ini dibuka untuk umum sebagai objek wisata edukasi dan sekaligus wisata sejarah.

Koleksi Museum Geologi Bandung

Museum ini memiliki berbagai koleksi dari benda purbakala yang penting untuk ilmu pengetahuan. Setidaknya, ada 353.732 koleksi yang terdiri dari fosil, artefak, dan batuan. Setiap koleksi ditempatkan pada ruangan masing-masing dan dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, dan Geologi untuk Kehidupan Manusia.

1. Sejarah Kehidupan

Di zona ini, pengunjung bisa menyaksikan berbagai koleksi fosil yang juga terbagi menjadi tiga kategori. Adapun kategori yang dimaksud adalah era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Dari ketiganya, yang paling menarik perhatian adalah Mesozoikum, dimana terdapat fosil replika T-Rex dan juga jejak kaki Tyrannosaurus.

Untuk jejak kaki atau cetakan kaki Tyrannosaurus itu sendiri ditemukan oleh Phil Manning yang merupakan ahli paleontologi dari Inggris, tepatnya ditemukan pada tahun 2007. Koleksi Museum Geologi Bandung lain yang bisa disaksikan di zona ini diantaranya adalah fosil gajah purba, badak, dan kuda nil. Ada juga fosil kerbau purba dan kura-kura yang hidup selama jutaan tahun.

Masih di zona Sejarah Kehidupan yang terletak di sayap timur, koleksi lain yang ditemukan di sini adalah galeri manusia purba. Fosil Pithecanthropus dan Homo Erectus dipajang di galeri ini yang dilengkapi dengan catatan kecil sebagai penjelas. Selain itu, Elephas Hysudrindicus yang merupakan fosil gajah purba juga bisa dilihat di galeri ini.

2. Geologi Indonesia

Koleksi Museum Geologi berikutnya dinamakan Geologi Indonesia. Lokasinya berada di sayap barat, koleksi utamanya adalah galeri asal mula bumi, Tektonik Indonesia, Dunia Batuan dan Mineral, serta masih banyak lainnya. Setiap galeri memiliki koleksi benda masing-masing yang kebanyakan berupa replika.

Sebagai contoh adalah galeri Asal Mula Bumi, dimana terdapat sistem tata surya yang terbentuk miliaran tahun yang lalu. Koleksi benda asli di zona ini adalah batu meteorit yang jatuh di Bandung dan beberapa tempat lain di Indonesia. Untuk galeri Tektonik Indonesia sendiri menjelaskan mengenai semua hal yang berhubungan dengan gunung berapi dan segala aktivitasnya.

3. Geologi untuk Kehidupan Manusia

Seperti namanya, koleksi Museum Geologi Bandung yang dinamakan Geologi untuk Kehidupan Manusia ini membahas mengenai unsur kehidupan manusia. Terdiri dari beberapa galeri, seperti kategori koleksi lainnya. Beberapa galeri yang dimaksud diantaranya adalah Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahaya dan Manfaat Gunungapi.

Zona ini lebih menonjolkan wisata edukasi, karena menjelaskan asal-usul setiap barang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sebut saja asal usul pensil yang dijelaskan secara gamblang, mulai dari bahan utamanya dan proses pembuatannya. Selain itu, masih ada benda lain seperti piring, kaca, cangkir, dan bahkan tabung gas elpiji.

Alamat dan Rute Perjalanan Menuju Museum

Tidak sulit menemukan lokasi Museum Geologi karena cukup strategis. Alamatnya berada di Jalan Diponegoro No.57, Citarum, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, gunakan Gedung Sate sebagai patokan utama. Objek wisata edukasi di Bandung ini letaknya tidak jauh dari gedung fenomenal tersebut.

Bagi yang menggunakan transportasi umum pun tidak terlalu susah mencari lokasinya. Ada kendaraan umum yang melewati kawasan museum ini, yaitu kendaraan hijau-hitam yang memiliki kode angka 05. Kendaraan umum lainnya yaitu kuning-hijau dengan kode angka 10. Keduanya sama-sama bisa mengantarkan anda hingga ke tempat tujuan, tinggal melihat dari arah mana anda datang.

Harga Tiket Masuk Museum Geologi Bandung

Sekilas mengunjungi Museum Geologi membutuhkan biaya yang besar karena berbagai ilmu pengetahuan di dapatkan di sana. Ternyata tidak demikian, setiap pengunjung dewasa hanya perlu membayar 3.000 rupiah, sedangkan untuk anak-anak dan mahasiswa cukup mengeluarkan biaya 2.000 rupiah.

Lain halnya pengunjung dari wisatawan asing yang diwajibkan membayar tiket masuk sebesar 10.000 rupiah. Sebelum berkunjung, pastikan anda reservasi terlebih dahulu, baik melalui kontak telepon maupun email. Untuk jam operasionalnya sendiri dibuka pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu mulai dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Seperti yang dikatakan sebelumnya, mengunjungi Museum Geologi Bandung tidaklah membosankan karena banyak aktivitas seru di dalamnya. Bukan hanya melihat koleksi benda purbakala, namun juga langsung praktik mencari fosil di lokasi yang disediakan. Lebih lengkapnya, silahkan simak penjelasan mengenai aktivitas berikut!

1. Belajar Ilmu Geologi

Pernah terjadi perdebatan serius beberapa tahun lalu mengenai teori bumi itu datar. Untuk mengetahui lebih jelasnya, di museum unik ini memberikan pemahaman secara ilmiah tentang bumi itu bulat. Bukan hanya itu, dijelaskan pula kenapa alasan bumi dibuat bulat dan hal-hal apa saja yang dipengaruhi oleh bentuk bumi itu sendiri.

Semua pertanyaan mengenai aktivitas bumi dan di dalamnya pun bakal terjawab di Museum Geologi Bandung. Sebagai contoh adalah kenapa bisa terjadi bencana alam, asal mula bumi, struktur bumi dan juga lapisannya. Untuk memudahkan materi yang disampaikan, pengelola menyediakan fasilitas berupa video interaktif, jadi tidak perlu membayangkan penjelasan yang disampaikan.

2. Menengok Kehidupan Prasejarah

Adanya koleksi fosil di Museum Geologi Bandung semakin memudahkan kita untuk belajar kehidupan pra sejarah. Di sini, setiap pengunjung bisa melihat kerangka fosil yang kebanyakan di temukan di Pulau Jawa. Menariknya, ada juga penjelasan mengenai proses terbentuknya fosil hingga menjadi tambang batubara dan minyak bumi.

3. Menggali dan Menemukan Fosil

Bukan hanya melihat, bukan pula hanya membayangkan. Anda pun bisa menggali dan menemukan fosil yang sengaja ditanam di dalam pasir. Area nya lumayan luas, jadi bisa langsung dilakukan secara berkelompok. Tentunya fosil yang dimaksud hanya replika yang disebar di beberapa titik. Setelah menemukan berbagai fosil, tugas selanjutnya yaitu membentuknya menjadi kerangka hewan atau manusia sesuai dengan alur kerangka.

4. Night Art Museum

Aktivitas seru di Museum Geologi Bandung berikutnya adalah Night Art Museum. Seperti halnya sebuah film yang sempat trending beberapa tahun lalu, anda pun dibawa mengelilingi museum di malam hari. Meskipun tidak ada kerangka dinosaurus atau manusia purba yang bergerak, namun aktivitas ini memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan berkunjung di siang hari.

Fasilitas Wisata di Museum Geologi Bandung

Dalam hal fasilitas, Museum Geologi Bandung jauh melebihi standarisasi fasilitas objek wisata. Bukan hanya tempat parkir, toilet, dan mushola, namun juga ada auditorium bagi instansi yang mengadakan seminar. Tersedia ruang edukasi yang biasanya digunakan siswa atau mahasiswa untuk berdiskusi. Museum ini juga dilengkapi rumah makan bagi yang ingin berwisata kuliner, serta toko suvenir bagi yang ingin membawa pulang kenang-kenangan.

Dilihat dari daya tarik dan berbagai aktivitas yang menarik dilakukan, tidak mengherankan jika objek wisata sejarah dan edukasi ini selalu ramai dikunjungi. Jika anda tertarik ingin mengunjungi Museum Geologi Bandung, jangan lupa membawa kamera terbaik. Bukan hanya untuk berfoto dengan fosil, namun juga ada museum 3D yang cocok dijadikan selfie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *