Travel  

Lumpia Gang Lombok, Kuliner Legendaris Berusia 100 Tahun

Lumpia Gang Lombok, Kuliner Legendaris Berusia 100 Tahun

tribunwarta.com – Lokasi: Jl.Gang Lombok No.11, Purwodinatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50137Map: Klik DisiniJam Buka: 08.00 – 17.00 WIBNo Telp: 0816 4881 194Whatsapp: 0816 4881 194

Daftar Menu

– Lumpia Basah Rp. 17.000/Buah– Lumpia Goreng Rp. 17.000/Buah

Harga Minuman

– Es Teh Rp. 5.000– Es Jeruk Rp. 5.000– Air Putih Gratis

Parkir Motor: Rp. 2.000Parkir Mobil: Rp. 3.000

Semarang merupakan salah satu kota wisata yang memiliki minat pengunjung cukup tinggi. Apalagi di kota ini banyak wisata bersejarah yang usia bangunannya sudah cukup tua. Biasanya tempat-tempat seperti itu banyak diminati wisatawan karena dianggap unik.

Namun ternyata selain dikenal sebagai kota wisata, Semarang juga memiliki beragam kuliner yang banyak direkomendasikan oleh para wisatawan. Mulai dari kuliner pinggir jalan sampai kuliner legendaris. Yap, salah satunya adalah kuliner lumpia gang Lombok yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Katanya, untuk bisa mencicipi kuliner legendaris tersebut, para pengunjung harus rela antri setidaknya 1-2 jam. Bahkan, menjelang siang hari lumpia gang Lombok ini sudah ludes diborong para pembeli.

Saking larisnya, kuliner ini telah mendapat beberapa penghargaan, salah satunya dari Pemerintah Kota Semarang. Bisa dibilang, oleh-oleh dari kota semarang ya Lumpia Gang Lombok ini.

Penasaran review lengkap salah satu kuliner paling legendaris dan terkenal di Kota Semarang ini? Berikut ulasannya. Untuk menunya sendiri para pengunjung bisa memilih dua pilihan variasi yaitu Lumpia Goreng dan Basah. Untuk harga satuannya sendiri yaitu 17ribu per lumpia, murah bukan?

Dengan harga yang cukup terjangkau kamu bisa merasakan cita rasa lokal nusantara. Kalau lagi liburan atau sekadar transit di Semarang wajib banget deh mencicipi kudapan kuliner satu ini.

Jalan Menuju Lokasi

Lokasi kuliner legendaris gang Lombok sangat strategis dan mudah ditemukan. Apalagi namanya sudah sangat legendaris. Hampir semua warga kota Semarang pasti tau keberadaan kuliner hitz satu ini karena berada di tengah pusat kota.

Jika menggunakan kendaraan umum, kamu bisa menggunakan bus transjateng 1 untuk sampai ke jalan gang Lombok. Setelah turun dari pemberhentian bu tansjateng, bisa dilanjutkan menggunakan ojek online dengan menulis tujuan ‘Lumpia gang lombok’.

Namun jika kamu menggunakan kendaraan pribadi, mobil atau motor bisa langsung klik saja maps diatas untuk melihat rute menuju lokasi via Google maps. Patokannya adalah Klenteng Tay Kak Sie.

Bahkan para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, biasanya akan parkir di lahan parkiran klenteng tersebut karena letaknya tidak berjauhan dari lumpia gang Lombok.

Fasilitas

Karena kedai lumpia gang Lombok terbilang kecil, fasilitas yang ditawarkan juga sangat sederhana. Bahkan menu yang disediakan tak lain dan tak bukan hanyalah lumpia saja beserta minuman standart (Air putih, es teh, es jeruk).

Apalagi hampir setiap hari kedai tersebut selalu ramai antrian, otomatis kursi tempat untuk makan akan terus berkurang. Enggak heran, orang-orang lebih suka membawa pulang lumpianya atau hanya untuk dijadikan oleh-oleh khas Semarang.

Namun biasanya sembari menunggu antrian, para pengunjung mampir makan mi titee yang lokasinya kurang lebih 800 meter dari kedai tersebut. Hanya saja mi titee ini non halal ya. Para konsumen muslim sangat tidak direkomendasikan untuk mencicipi kuliner satu ini.

Jika kamu malas antri atau datang ke kedainya, kuliner paling legendaris ini menyediakan fasilitas delivery by gojek lho. Bisa dimanfaatkan bagi yang membutuhkan.

Proses Pembuatan

1. Memasak udang dengan dicampur bumbu resep rahasia yang sudah turun temurun selama 4 generasi, untuk isian lumpia.2. Memasak puluhan butir telur yang tampak seperti telur orak-arik.3. Setelah itu, udang dan orak arik telur tersebut disatukan sambil dimasukkan rebung-rebung yang sudah dicuci bersih, kemudian masak sampai rata.4. Setelah itu, mereka menambahkan bumbu resep rahasia lagi untuk memastikan bahwa olahan isi lumpia tersebut sudah pas rasanya.5. Kemudian, puluhan lembar kulit lumpia dijejerkan diatas meja dan mulai dituangkan isian sesuai porsi.6. Tak sampai 1 menit, para pegawai langsung menggulung kulit tersebut dan memisahkannya sesuai dengan pesanan (goreng atau basah).

Semua proses pembuatan diatas, benar-benar dilakukan secara cepat dan gesit seolah semua pegawainya sudah lihai melakukan tahapan demi tahapan diatas. Enggak heran, beberapa pengunjung terkadang merasa terhibur hanya dengan melihat proses pembuatan lumpia gang Lombok ini.

Keistimewaan

Untuk kamu yang belum tahu, kuliner legendaris satu ini selalu menjual habis lebih dari 1000 porsi lumpia baik basah maupun goreng. Padahal harga yang ditawarkan terbilang cukup mahal dari kedai lumpia lainnya di kota Semarang. Kenapa ya?

Beberapa pelanggan mengaku bahwa cita rasa lumpia gang Lombok tidak pernah berubah dari waktu kewaktu. Mungkin karena sang pemilik toko selalu mewariskan resep rahasianya turun temurun selama lebih dari 100 tahun.

Selain itu, pemilik kedai juga mengaku selalu membuatnya dengan proses manual, alias dikerjakan menggunakan tangan bukan mesin. Maka dari itu, cita rasanya tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang.

Kemudian, banyak pelanggan yang memberi ulasan bahwa rasanya tidak amis. Padahal kebanyakan lumpia lainnya memiliki bau atau rasa amis setelah mengkonsumsinya. Hal itu dikarenakan, pemilik kedai selalu mencuci rebung-rebungnya dengan sangat bersih sehingga tidak ada bau amis yang tertinggal.

Enggak heran, selama 100 tahun lebih kedai ini berdiri, kuliner satu ini telah mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya dari Pemerintah Kota Semarang, Universitas Dipenogoro (UNDIP), Idea Life hingga Trip Advisor.

Bahkan pemilik kedai, Purnomo mengaku bahwa semakin banyak penghargaan yang didapatkan, kedainya semakin laris setiap tahunnya. Bagaimana? Apakah kamu juga salah satu konsumen yang penasaran dengan kuliner legendaris kota Semarang ini?

Ya, tidak seperti kuliner lainnya, kedai lumpia gang Lombok ini menyajikan hidangannya bersama dengan selembar daun selada segar, daun bawang serta cabai rawit untuk menambah sensasi pedas.

Sajian tersebut dianggap sebagai cara makan unik oleh beberapa pelanggan baru. Tidak hanya itu saja, kamu juga akan disajikan cocolan saus dari tepung maizena, kecap dan juga irisan bawang putih. Dengan begitu, cita rasa yang dihasilkan tidak membosankan, ada manis, asin dan juga gurih.

Sejarah Berdirinya

Selain terkenal akan citarasanya, cerita akan berdirinya kuliner ini juga cukup terkenal di masyarakat kota Semarang. Yakni berawal dari kisah cinta Pria Tionghoa dengan Wanita Jawa, yang tidak lain adalah buyut dari Purnomo.

Awalnya seorang pria Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe tinggal di Indonesia dan memiliki usaha kuliner berbahan rebung dan daging babi. Kemudian ia jatuh cinta dan memutuskan untuk meminang wanita bernama Warsih yang juga seorang pedagang kuliner berbahan kentang dan udang.

Setelah mereka menikah, akhirnya tercetuskan ide untuk membuat olahan kuliner baru dengan mengkombinasikan kuliner Tjoa Thay Joe dan Warsih, yakni makanan berisi udang, rebung yang dibungkus menggunakan adonan tepung.

Ya, Tjoa dan Warsih sepakat untuk menghilangkan daging B2, karena pada masa itu masyarakat Indonesia tidak begitu tertarik dengan daging tersebut. Alhasil, ide olahan kuliner tersebut laris manis sampai saat ini. Jadi itulah sedikit review dari Lumpia Gang Lombok Semarang, gimana tertarik buat mencobanya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *