Travel  

Kisah Mistis di Air Terjun Roro Kuning Nganjuk

Kisah Mistis di Air Terjun Roro Kuning Nganjuk

tribunwarta.com – Lokasi: Nglarangan, Bajulan, Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64471, IndonesiaMap: KlikDisiniHTM: –Buka/Tutup: 08.00 – 16.00Telepon:

Nganjuk merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang masih belum ter-expose secara luas tentang wisatanya.

Kota kecil ini memang belum sepenuhnya menjadi destinasi tujuan bagi para traveler, lantaran minimnya informasi seputar pariwisata di Nganjuk.

Namun siapa sangka kalau di Nganjuk juga ada tempat-tempat menarik yang bisa kita kunjungi pada saat liburan. Di sana terdapat banyak air terjun.

Beberapa di antaranya menyimpan kisah misteri ataupun legenda masyarakat setempat. Diantara yang paling terkenal adalah air terjun Sedudo. Tempat ini merupakan tempat yang sangat sakral bagi sebagian masyarakat lokal.

Disini sering diadakan ritual-ritual pada malam-malam tertentu. Pada malam satu Suro misalnya. Pada malam menjelang tahun baru Islam ini, banyak masyarakat yang melakukan ritual mandi di Air Terjun Sedudo.

Mereka percaya bahwa dengan melakukan ritual tersebut akan mendatangkan hajat mereka lebih mudah. Ada juga yang menjadikan ritual tersebut sebagai sarana untuk tetap awet muda.

Ada tempat lain di Kabupaten Nganjuk yang tidak kalah mistis. Air Terjun Roro Kuning. Orang lebih mengenal tempat ini sebagai Air Merambat Roro Kuning.

Karena munculnya air terjun ini berasal dari rembesan air yang bersumber dari 3 sumber air di Gunung Willis.

Air tersebut dikatakan merambat diantara celah-celah batu padas dan akar-akar pohon pinus di lereng gunung yang kemudian muncul ke permukaan menjadi sebuah air terjun berbentuk trisula.

Air Terjun Roro Kuning memiliki tinggi sekitar 10 – 15 meter dan berada di ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Sehingga udara disana relatif sejuk.

Bahkan terdapat kisah-kisah mistis dan legenda masyarakat lokal. Mereka percaya jika tiba-tiba di jalanan sekitar air terjun Roro Kuning basah dan terdapat air yang mengalir.

Padahal tidak ada hujan di daerah tersebut. Maka orang yang lewat harus mengurungkan niatnya.

Mereka tidak boleh melanjutkan perjalanan dan harus kembali. Karena jika tidak mereka akan celaka. Air yang mengalir tersebut yang disebut oleh masyarakat sekitar sebagai air merambat. Air itu bisa muncul dimana saja.

Sedangkan menurut cerita sejarah dan legenda lokal. Dahulu terdapat dua orang putri raja dari Kerajaan Kadiri atau Kerajaan Daha. Kedua putri tersebut bernama Runting dan Roro Kuning.

Nama asli Runting adalah Dewi Kilisuci sedangkan Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji. Keduanya adalah anak dari Lembu Amiseno.

Dikisahkan bahwa suatu ketika kedua putri tersebut sakit. Runting menderita sakit kuning sedangkan Roro Kuning menderita sakit Gondok dan penyakit kulit.

Demi mencari kesembuhan, mereka kemudian mengembara menjelajahi hutan dan naik turun gunung hingga tiba di Desa Bajulan lereng Gunung Willis.

Dalam pengembaraan mereka bertemu dengan seorang resi sakti bernama Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih. Resi tersebut lantas mengobati kedua putri ini.

Dengan kesaktian dan ramuan obat-obatan tradisional, maka kemudian sembuhlah Runting dan Roro Kuning. Dalam proses pengobatan tersebut, Roro Kuning sering menyendiri di sebuah air terjun di Desa Bajulan.

Untuk mengenang kesembuhan keduanya, Resi Darmo kemudian menamakan air terjun tersebut dengan nama Air Terjun Roro Kuning.

Di sekitar Air Terjun Roro Kuning terdapat banyak benda-benda kuno dan petilasan. Dikatakan bahwa banyak dari calon legislatif yang mendatangi petilasan-petilasan tersebut untuk bermeditasi dan mencari wangsit.

Petilasan yang paling terkenal adalah Petilasan Jendral Besar Sudirman. Dahulu Jendral Sudirman menggunakan tempat tersebut untuk beristirahat ketika sedang perang gerilya melawan agresor Belanda.

Pemerintah setempat kemudian membangun sebuah tugu atau monumen untuk mengenang perjuangan Jendral Sudirman bersama para prajuritnya di lokasi tersebut.

Mengunjungi Air Terjun Roro Kuning, anda akan merasakan sensasi pegunungan yang sejuk. Karena lokasinya masih di lereng Gunung Willis. Hijaunya hutan pinus menmbah kesegaran saat berkunjung kesini.

Bahkan jika anda datang di pagi hari, anda bisa mendengarkan kicauan berbagai jenis burung seperti Kutilang, Cucak Rowo, Cendet dan jenis-jenis lainnya.

Jam Operasional dan Fasilitas

Air Terjun yang baru dibuka untuk umum pada tahun 2005 ini mulai buka dari pagi jam 08.00 hingga sore hari jam 16.00. Pengunjung hanya ditarik Rp.2.000,- untuk biaya tiket masuk dan Rp.1.000,- untuk parkir motor serta Rp.5.000,- untuk parkir mobil. Harga tersebut masih merupakan tarif lama.

Terdapat bebrapa fasilitas yang bisa digunakan untuk pengunjung ketika berada di Air Terjun Roro Kuning seperti kolam renang, tempat peristirahatan, tempat bermain anak dan pentas pertunjukan seni dan budaya.

Lokasi dan Rute menuju Air Terjun Roro Kuning

Air Terjun Roro Kuning berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Lokasinya sekitar 30 km dari Kota Nganjuk.

Untuk menuju kesana anda harus berkendara ke arah selatan menuju arah Berbek-Ngetos, Kecamatan Loceret.

Jika sudah ketemu Pura Kerta Buwana Giri Willis anda bisa bertanya ke penduduk sekitar. Karena lokasinya dekat dari pura tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *