Travel  

Bukit Panguk Kediwung Bantul Jogja

Bukit Panguk Kediwung Bantul Jogja

tribunwarta.com

Lokasi: Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta 55783Map: Klik DisiniBuka Jam Berapa: 05.00-18.00 WIBTelepon: 0858-8144-4699

Harga Tiket Masuk

Setelah sampai pada pintu gerbang bukit Panguk, ada petugas pengelola yang siap menyambut dan menyodorkan karcis tanda masuk. HTM Rp.3.000, sedangkan parkir mobil Rp.5.000 dan motor Rp.3.000.

Menakjubkan

Kota Jogja memiliki banyak destinasi wisata dengan pemandangan alam sangat menakjubkan. Salah satunya perbukitan di daerah Bantul yang wajib dikunjungi wisatawan yaitu Bukit Panguk.

Wisata ini merupakan spot view untuk melihat keindahan hamparan bukit-bukit hijau yang ada di kawasan selatan Yogjakarta.

Keindahan lainnya adalah gumpalan awan yang menutupi seluruh area perbukitan sehingga serasa berada di negeri di atas awan.

Lokasi Bukit Panguk berada di dusun Kediwung, desa Mangunan, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul.

Dari pusat kota Gudeg, jaraknya sekitar 20 km dan bisa ditempuh kurang lebih 2 jam dengan kendaraan bermotor.

Wisata ini memang termasuk masih baru karena mulai dibuka pada bulan Mei 2016 lalu, namun cepat populer karena fotonya menyebar luas di media sosial.

Keindahan Alam

Pengelola wisata menyediakan beberapa gardu pandang yang terbuat dari kayu dan bambu berbentuk jembatan yang menjorok dari bibir tebing agar wisatawan lebih puas menikmati pemandangan alam.

Dari gardu pandang, pengunjung bisa melihat semua bukit dengan pepohonan hijau serta sungai Oya yang meliuk-liuk mengitari lereng bukit.

Selain itu, pengunjung bisa melihat keindahan hamparan bukit berwarna hijau yang tertutup awan, hal ini seperti menikmati keindahan bumi dari angkasa.

Spot gardu pandang terbagi menjadi dua, ada yang terletak di sebelah timur dan selatan.

Gardu pandang di sebelah timur sangat disukai pengunjung karena bisa melihat sunrise dengan sempurna dan juga kabut tebal yang menyelimuti kawasan bukit.

Bentuk gardu pandang juga sangat unik, ada yang berbentuk sayap kupu-kupu menghadap sungai Oya.

Selain itu, ada juga gardu pandang yang berbentuk bintang, corp, juga kereta kuda terbang dan gardu kayu biasa.

Agar bisa menikmati pemandangan dari gardu pandang, pengunjung harus menunggu antrian dan perlu membayar Rp.3000 dengan durasi selama 3 menit.

Selain itu, maksimal diisi untuk 3 orang saja agar tidak terlalu berdesak-desakan. Namun ada pula beberapa gardu pandang yang gratis sehingga pengunjung bisa menikmati pesona alam perbukitan hijau sepuasnya.

Sedangkan gardu pandang di sebelah selatan menghadap ke wilayah perbukitan Gunung Kidul.

Hal ini bisa membuat para pengunjung melihat bukit-bukit yang berjajar dengan jelas karena pandangan mata tidak terhalang apapun.

Untuk spot di sebelah selatan memang gratis dan ada berbentuk jembatan bambu yang luas, bisa diisi lebih dari 5 orang.

Banyak pengunjung memanfaatkan gardu pandang untuk kegiatan selfie dan berpose dengan latar belakang pemandangan alam yang indah.

Tentu saja sebuah kepuasan tersendiri bisa berfoto diatas bukit hijau dengan hamparan pemandangan alam hijau yang menakjubkan.

Selain itu, banyak wisatawan yang datang setelah subuh, karena obyek wisata ini sudah dibuka sejak jam 5 pagi.

Hal ini karena mereka ingin menikmati sunrise yang muncul dibalik awan. Karena saat pagi buta kabut juga sangat tebal dan nampak seperti kapas bersih juga halus menutupi seluruh area perbukitan Bantul.

Tips Wisata

Jika ingin berkunjung ke Bukit Panguk, sebaiknya berangkat dari pusat kota Yogyakarta sebelum subuh agar bisa menikmati matahari terbit dan gumpalan awan yang indah.

Karena jika datangnya kesiangan atau matahari sudah terbit, maka kumpulan awan tebal sudah naik ke angkasa dan hanya bisa menikmati pemandangan indah berupa bukit-bukit hijau serta sungai Oya saja.

Suasana setelah subuh sudah ramai wisatawan, terutama di hari libur dan bisa sampai ratusan pengunjung yang berada disana.

Hal ini karena mereka tidak ingin kehilangan momen terindah yaitu sunrise dan fenomena alam berupa lautan awan putih tebal.

Pengunjung bisa merasakan sensasi berada diatas awan sehingga serasa berada diatas atmosfer yang sedang melihat pemandangan di bumi.

Bukit Panguk hanya ramai di pagi hari saja karena pesona yang paling indah di tempat wisata ini memang setelah subuh.

Karena itulah pihak pengelola sudah mulai membuka sejak pagi buta untuk melayani para wisatawan.

Tentu saja udara masih sangat dingin dan menusuk tulang, baik selama dalam perjalanan ataupun ketika berada di bukit Panguk.

Namun hal tersebut bisa terobati ketika melihat keindahan alam berupa lautan awan putih bersih yang berada di bawah telapak kaki.

Para pengunjung bisa berimajinasi bagaikan melangkah diatas awan. Setelah matahari terbit, awan mulai bergolak dan sedikit demi sedikit naik serta menghilang terbang ke angkasa terbawa angin.

Suasana pada siang hari memang sepi pengunjung karena cuacanya sangat panas sekali. Selain itu, disertai dengan angin yang sangat kencang sehingga rambut akan terurai dan topi bisa terlepas dari kepala.

Namun para wisatawan masih bisa menikmati pesona bukit-bukit nan hijau serta melihat keindahan Sungai Oya dari atas.

Tentu saja kurang lengkap jika kita kesana pada waktu siang hari, karena tidak bisa melihat fenomena alam berupa awan putih yang berada di bawah kaki.

Pada waktu sore hari, wisata ini juga tidak begitu ramai namun masih ada pengunjung yang datang untuk menikmati matahari terbenam dari gardu pandang sebelah selatan.

Bagi pengunjung yang masih awam, mungkin akan kaget dan kecewa karena tidak menemukan lautan awan di sore hari.

Tentu saja banyak sekali wisatawan yang akan mengalami kekecewaan jika tidak tahu masalah tersebut.

Hal yang paling penting adalah, jika semalam bukit Panguk diguyur hujan, sebaiknya tunda dulu jika ingin berkunjung kesana.

Karena tidak akan ada keindahan alam berupa awan putih di pagi hari. Jadi sebaiknya untuk selalu mengecek apakah semalam terjadi hujan atau tidak, agar jangan sampai kecewa jika pergi ke tempat wisata itu.

Banyak sekali kantin di bukit Panguk yang berderet menyediakan aneka kuliner dengan harga bersahabat dan sangat pas untuk anak kampus.

Untuk satu porsi soto ayam yang enak, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp.6000 saja.

Sedangkan untuk harga satu porsi mie goreng dan mie rebus sekitar Rp.5000, sementara nasi uduk bisa dinikmati dengan budget Rp.3000 saja.

Sedangkan harga minuman seperti es teh dan teh manis serta minuman lainnya seharga Rp.2000.

Jadi dengan uang Rp 10 ribu, para pengunjung sudah bisa menyantap aneka makanan dan minuman untuk mengisi perut agar bisa kenyang.

Selain itu, para pengunjung harus mematuhi peraturan yang dibuat oleh pengelola agar tidak menyulut api yang bisa menimbulkan kebakaran hutan dan tidak boleh melempar batu serta membuang sampah sembarangan.

Selain itu, para pengunjung juga dilarang duduk atau bersandar pada pagar yang ada di tebing karena sangat berbahaya.

Rute Menuju Lokasi

Dari pusat kota, sebaiknya menuju ke terminal Giwangan agar lebih mudah. Selanjutnya ke arah selatan mengikuti jalur Imogiri timur, lebih tepatnya menuju jalur kompleks makam raja-raja.

Sebelum sampai di makam raja-raja, ada pertigaan yang memiliki petunjuk arah ke Kebun Buah Mangunan atau hutan Pinus.

Selain itu, bisa juga menuju pasar Imogiri, kemudian belok kiri untuk menuju ke Mangunan.

Banyak sekali petunjuk arah ke Kebun Buah Mangunan di pinggir jalan sehingga cukup mengikuti saja agar tidak salah alamat.

Setelah sampai, maka Bukit Panguk sudah dekat, karena jaraknya sekitar 2 km dari Kebun buah Mangunan.

Akses jalan menuju lokasi Bukit Panguk memang kurang bersahabat dan agak sempit serta rusak dan berbatu.

Selain itu jalanan juga naik turun disertai beberapa tikungan tajam sehingga perlu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *