Travel  

55 Tempat Wisata di Magelang Yang Wajib Dikunjungi

55 Tempat Wisata di Magelang Yang Wajib Dikunjungi

tribunwarta.com – Meski hanya sebuah kabupaten kecil yang menjadi bagian dari propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 1.084,73 km2, Magelang kaya akan obyek wisata yang wajib dikunjungi oleh siapapun karena selain tempatnya yang bagus dan alamnya yang indah.

Di Magelang berdiri sebuah candi megah yang diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia (world heritage). Selain Borobudur masih ada lagi beberapa situs bersejarah lainnya, seperti Candi Mendut, Candi Canggal, Candi Pawon, Candi Seloriyo, Candi Ngawen, Candi Lumbung, Candi Gunungsari, Candi Asu dan Candi Pendem.

Tidak hanya situs-situs bersejarah saja, Magelang dan daerah yang ada di sekitarnya juga dikaruniai keindahan alam yang luar biasa, karena lokasinya dikelilingi oleh pegunungan, yaitu Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing dan Pegunungan Menoreh.

Dengan kondisi gerografis yang dikelilingi oleh pegunungan itulah membuat struktur tanah variatif, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah, dan tanah yang ada di wilayah ini sangat subur untuk tempat bertumbuhkembangnya berbagai macam jenis tanaman.

Bukan sesuatu yang berlebihan jika pemerintah kab. Magelang mengusung slogan pariwisata: The Park of Java, karena dengan wilayah yang kecil, Magelang mampu menyuguhkan keindahan bak sebuah taman. Karena keindahan dan keberagaman jenis wisata yang ditawarkan itulah dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Magelang terus mengalami peningkatan, termasuk di tahun 2022.

Inilah tempat wisata di Magelang beserta alamatnya yang wajib masuk dalam daftar kunjungan usai menikmati kemegahan Borobudur.

1. Borobudur

Lokasi: Jl. Badrawati, Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa TengahKoordinat: Klik DisiniTarif: Wisatawan Domestik, Anak-anak Rp. 12.500, Dewasa Rp.30.000, Wisatawan Asing US$ 20Jam Buka: 06.00 – 17.00 WIB

Nama Borobudur tentu sudah tidak asing lagi bagi penduduk Indonesia karena candi yang dibangun sekitar tahun 800 Masehi ini pernah dimasukkan ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan merupakan situs warisan dunia (world heritage) yang diakui oleh UNESCO.

Kemegahan dari Borobudur yang setiap tahunnya menjadi pusat berkumpulnya umat Buddha dari seluruh penjuru dunia untuk memperingati Hari Raya Waisyak sudah tidak terbantahkan. Sebanyak 73 stupa salah satu diantaranya berukuran paling besar ditambah 504 arca buddha dan 2.600 panel relief menjadi salah satu bukti kebesaran dan kemegahan candi ini.

Selain menyaksikan kemegahan candi Borobudur, para wisatawan yang berkunjung ke sini juga dapat menikmati aktifitas yang lain, seperti menikmati sunrise dan sunset, berkeliling di kawasan candi dengan menggunakan sepeda, kereta kelinci, serta menunggang gajah, mengunjungi pedesaan yang ada di sekitar Borobudur dengan alamnya yang menawan, serta berwisata kuliner dengan menyantap berbagai menu tradisional khas Jawa Tengah.

2. Curug Silawe

Alamat: Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan KajoranKoordinat: Klik DisiniHTM: Rp. 2.000Operasional: 24 Jam

Air terjun yang berada di kaki gunung Sumbing ini berada di ketinggian sekitar 500 meter dpl dengan lokasi yang agak tersembunyi serta akses yang masih sulit untuk dijangkau. Karena itulah masih jarang wisatawan yang berkunjung ke sini. Dampak positifnya, kondisi alam sekeliling masih alami.

Meski akses menuju ke lokasi air terjun bisa dibilang tidak mudah, namun di sepanjang perjalanan Anda akan dapat menyaksikan indahnya panorama hamparan sawah yang lokasinya ada di bawah, juga bebukitan dengan berbagai macam jenis pepohonan yang daunnya berwarna-warni.

Begitu sampai di tempat, keindahan yang Anda dapatkan akan semakin lengkap dengan suguhan pemandangan Curug Silawe yang memukau.

3. Hutan Pinus Kragilan

Lokasi: Desa Kragilan, Kecamatan PakisMap: Klik DisiniBiaya: Motor Rp. 3.000, Mobil Rp.10.000Operasional: 06.00 – 18.00 WIB

Banyaknya akun media sosial yang memajang foto dengan latar belakang Hutan Pinus Kragilan rupanya memantik ide warga setempat untuk mengambil keuntungan dari popularitas jalan di tengah hutan berpagar pohon pinus yang memang eksotis tersebut.

Alhasil, pada pintu gerbang menuju ke lokasi didirikan sebuah gapura bertuliskan “Welcome to Top Selfie”. Namun tidak perlu khawatir, retribusi yang dikenakan cukup murah, karena yang dipungut hanya untuk parkir kendaraan.

Dengan hanya membayar biaya parkir, pengunjung akan dapat menikmati keindahan hutan pinus dengan udaranya yang bersih dan segar. Kebersihan dan keamanan hutan tersebut juga senantiasa terjaga.

Warga setempat tidak hanya mengais keuntungan, tapi juga mempertanggungjawabkan retribusi yang mereka terima dengan melakukan patroli di sekitar hutan, memunguti sampah yang ada di lokasi untuk dibakar, menjadi pemandu, serta menyediakan beberapa fasilitas untuk menambah kenyamanan para pengunjung, seperti papan ayunan, flying fox serta gardu pandang.

4. Gunung Tidar

Lokasi: Desa Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Jawa TengahPeta: Klik DisiniTiket Masuk: SeikhlasnyaOperasional: 24 Jam

Suasana asri dan alami lewat pohon-pohon pinus di sekitar lokasi, pohon beringin yang usianya sudah ratusan tahun dan berbagai jenis pohon yang lain membuat tempat ini sangat nyaman untuk dipakai beristirahat. Namun bukan suasana alam tersebut yang membuat Gunung Tidar ramai oleh pengunjung, melainkan makam-makam yang berada di tempat tersebut.

Sejumlah makam yang dikeramatkan, terutama makam syech Subakir menjadi magnet yang membuat Gunung yang konon merupakan pakunya Pulau Jawa ini sebagai salah satu wisata ziarah yang selalu ramai oleh pengunjung. Untuk itulah jalan yang menuju ke puncak gunung Tidar dibangun dan dilengkapi anak tangga serta pagar pembatas guna mempermudah para peziarah.

5. Gereja Ayam

Lokasi: Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.10.000Operasional: 24 Jam

Meski dikenal dengan nama Gereja Ayam, landmark ini sebenarnya bukan tempat beribadah umat Keristen dan Katholik dan juga bukan berbentuk Ayam, melainkan tempat berdoa para penganut agama dan kepercayaan apapun serta bentuk sebenarnya adalah burung merpati, karena pada saat diresmikan gedung ini diberi nama Gedung Merpati.

Selain bentuknya yang unik, gedung yang dibangun Daniel Alamsjah pada tahun 1989 ini memiliki daya tarik pada bagian puncak atau mahkota merpati. Karena dari puncak tersebut akan dapat disaksikan pemandangan yang memukau dari kawasan Candi borobudur serta gunung-gunung yang ada di sekelilingnya, seperti Gunung Sumbing, Merapi, Tidar dan Merbabu.

6. Punthuk Setumbu

Lokasi: Dusun Kerahan, Desa Karang Rejo, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.15.000Operasional: 24 Jam

Popularitas nama Punthuk Setumbu tidak bisa dilepaskan dari Candi Borobudur, karena mereka yang mengunjungi tempat ini mayoritas ingin melihat keindahan sunset dengan latar belakang Candi Borobudur yang memang memukau dan menghadirkan suasana yang romantis.

Punthuk Setumbu sendiri memiliki makna “punthuk” atau gundukan tanah dan “setumbu” yang artinya wadah atau tempat. Sesuai dengan namanya, Punthuk Setumbu merupakan wadah yang menjadi tempat para wisatawan untuk menikmati keindahan alam, utamanya keindahan Candi Borobudur dari kejauhan.

7. Grenden

Lokasi: Dusun Grenden, Desa Pogalan, Kecamatan PakisKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.4.500Operasional: 24 Jam

Grenden yang berada pada ketinggian 1457 meter dpl awalnya lebih dikenal sebagai salah satu basecamp sebelum mendaki puncak Gunung Merbabu. Karena jalur untuk menuju Puncak Kenteng Sanga, jika melalui Grenden memang lebih dekat dan hanya butuh waktu mendaki sekitar 5 – 6 jam.

Namun keindahan alam di kawasan Grenden membuat tempat ini menjadi lokasi wisata baru dengan banyaknya para wisatawan yang ingin mencari ketenangan dengan menikmati hutan pinus yang menjadi suguhan utama di tempat ini. Tersedia pula gardu Pandang untuk melihat indahnya Magelang dan daerah di sekitarnya dari ketinggian.

8. Candi Asu

Lokasi: Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukuh, Kabupaten MagelangKoordinat: Klik DisiniOperasional: 24 Jam

Ada dua versi dari asal-usul nama Candi Asu, pertama karena patung sapi yang ada di lokasi candi bentuknya yang tidak sempurna sehingga mirip dengan asu atau anjing. Kedua, istilah asu merujuk dari kata aso atau beristirahat, sebab konon di lokasi candi inilah para penguasa kerajaan beristirahat.

Candi berlatarbelakang Hindu ini memiliki ukuran sekitar 8 meter2, dengan bagian atas atau kubahnya telah rusak sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa ketinggiannya.

Candi ini didirikan pada abad VIII dimasa pemerintahan Rakai Kayuwangi yang bergelar Prabu Hayuwangi Darmalih Salingsinga. Candi ini konon merupakan monumen peringatan bagi perilaku seksual yang melampaui batas.

9. Gunung Andong

Lokasi: Desa Girirejo, Kecamatan Ngeblak, Jawa TengahKoordinat: Klik DisiniOperasional: 24 Jam

Gunung yang memiliki ketinggian 1.463 meter dpl dan merupakan gunung berapi yang masih aktif ini menjadi tempat favorit bagi para pendaki pemula karena untuk sampai di puncaknya tidak terlalu sulit dengan lama pendakian hanya sekitar 2 jam.

Daya tarik lainnya dari Gunung Andong adalah keindahan panorama alam yang dihadirkan saat berada di puncaknya, terutama keindahan sunsrise dan sunset yang menghadirkan nuansa berbeda saat disaksikan dari puncak Gunung Andong.

10. Candi Selogrio

Lokasi: Dusun Campurrejo, Desa kembang Kuning, Kecamatan WindusariKoordinat: Klik DisiniOperasional: 24 Jam

Candi yang dibangun pada abad ke-8 atau dimasa keemasan Kerajaan Mataram Hindu ini lokasinya cukup jauh dari perumahan penduduk dan tersembunyi di balik Bukit Giyanti, Bukit Malang dan Bukit Condong.

Salah satu Candi peninggalan Wangsa Sanjaya ini menempati areal seluas 300 meter2 dengan suasana sekeliling yang asri oleh hamparan rerumputan, hijaunya pepohonan berlatar belakang bukit-bukit dan gunung yang menjulang.

Cukup banyak jalur yang bisa ditempuh untuk bisa sampai ke Candi Selogrio, namun rute yang paling dekat adalah jalur Magelang – Bandongan. Karena begitu sampai Pasar Bandongan, tinggal berbelok kanan menuju kecamatan Windusari, dan di sana akan dijumpai pertigaan yang diberi petunjuk arah menuju ke lokasi Candi Selogrio.

11. Rumah Kamera

Lokasi: Jl. Majaksingi No.8, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Jawa TengahKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.15.000Operasional: 08.00 – 19.00 WIB

Landmark yang dibuka pada tahun 2014 ini sangat menyita perhatian karena bentuknya yang unik menyerupai kamera DSLR. Namun bukan hanya keunikan bentuk bangunan saja yang membuat tempat ini layak untuk masuk dalam daftar kunjungan wisata, melainkan koleksi lukisan dan berbagai macam karya seni yang menghiasi bagian dalam.

Tidak hanya itu, dari atap rumah kamera ini pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan alam saat dilihat dari atas ketinggian.

12. Sungai Ello

Lokasi: Jl. Raya Sendangsono KM. 0.2, Dusun Progowati, Desa Mungkid, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniBiaya: Sewa Perahu dan Perlengkapan Arung Jeram Rp.100.000 – Rp.150.000 per 2 – 3 jamOperasional: 08.00 – 16.00 WIB

Bagi yang ingin mencoba olahraga arung jeram atau ingin memompa adrenalin namun dengan tingkat risiko yang rendah, datang saja ke Sungai Ello dan nikmati wisata arung jeram yang mengasyikkan, karena untuk menikmati aktifitas arung jeram di lokasi yang satu ini tidak dibutuhkan keahlian khusus.

Terdapat dua trip atau dua session setiap harinya bagi wisatawan yang ingin berarum jeram yakni pada jam 08.00 dan 14.00. Dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp.100.000 – Rp.150.000 wisatawan sudah dapat memanfaatkan fasilitas perahu karet, thorwing bag, pelampung dam helm, serta skipper dan rescue team yang akan bergerak cepat jika ada peserta yang tercebur ke sungai.

Biaya tersebut sudah termasuk jasa penjemputan pulang – pergi dari titik pemberangkatan ke lokasi finish, foto-foto kegiatan, makan siang dan snack, pelatihan oleh team outbond serta asuransi.

13. Taman Bermain Kyai Langgeng

Lokasi: Jl. Cempaka No.6, Kecamatan KemirirejoKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Senin – Jumat Rp.15.000, Sabtu – Minggu dan Hari Libur Rp.20.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Tempat wisata yang dulu dikenal dengan nama Taman Bunga ini menempati area seluas 27,5 hektar dengan lokasi di pusat kota Magelang atau sekitar 15 menit perjalanan jika ditempuh dari kawasan Candi Borobudur.

Awalnya tempat ini memang hanya diisi dengan koleksi berbagai jenis tanaman, termasuk beberapa tanaman langka seperti Nagasari (Mesua Ferrea), Dewadaru (Eugenia Sp), dan Matoa (Pometia Pinata Ireigfost). Namun seiring dengan berjalannya waktu, berbagai macam fauna ikut menghiasai Taman Bermain Kyai Langgeng.

Untuk lebih memanjakan para pengunjung, taman bermain ini juga terus mengembangkan diri dengan menambahkan sejumlah wahana permainan terbaru, seperti kolam renang untuk anak dan dewasa, sungai arum jeram, jet coaster, rumah apung, rumah joglo, flying fox, bianglala, komidi putar, kereta mini, becak mini, serta yang lainnya.

14. Pemandian Air Hangat Candi Umbul

Lokasi: Jalan Candi Umbul, Desa Kertoharjo, Kecamatan GrabagKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Anakl-anak Rp.2.000, Dewasa Rp.20.000Operasional: 06.00 – 18.00 WIB

Dengan membayar tiket yang sangat murah, Anda sudah dapat menikmati sisa-sisa peninggalan wangsa Syailendra berupa puing-puing candi yang bentuk serta relief-reliefnya sudah sulit untuk dikenali karena termakan oleh jaman. Karena itu, saat berkunjung ke sini jangan diniatkan untuk berwisata sejarah, namun dengan tujuan berendam di kolam air hangat.

Sumber air hangat yang memancar dari bawah tanah di dasar kolam dengan bentuk gelembung-gelembung air yang ada di kompleks Candi Umbul ini memang tergolong unik, karena pada umumnya sumber air hangat berada di dekat gunung berapi, sementara sumber air hangat yang ada di lokasi ini berada di tengah-tengah perkampungan penduduk yang dikelilingi hamparan sawah.

15. Ketep Pass

Lokasi: Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten MagelangKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.7.500Operasional: 06.00 – 18.00 WIB

Terletak di atas ketinggian 1.200 mdpl dengan area seluas 8.000 meter2, Ketep Pass menyuguhkan panorama memukau khas dataran tinggi dengan latar belakang Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Slamet, serta hamparan persawahan dan perkampungan penduduk yang ada di wilayah Magelang dan sekitarnya.

Tidak hanya keindahan alam saja yang disuguhkan Ketep Pass kepada para wisatawan, tapi juga sejumlah fasilitas, seperti Gardu Pandang berubah 2 buah gazebo, Ketep Volcano Theater, Teropong, Ketep Volcano Centre (museum Gunung Merapi), Pelataran Panca Arga, Arena Bermain Anak, restoran, mushollah, dan tempat parkir yang luas.

16. Kawasan Pecinan

Lokasi: Jalan Pemuda, Desa Kemirirejo, Kecamatan Magelang TengahKoordinat: Klik DisiniOperasional: 24 Jam

Jika Jogjakarta punya Malioboro, maka Magelang memiliki kawasan yang juga menjadi sentra kegiatan perekonomian dari kuliner, minimarket, toko-toko dan stand-stand yang menjual berbagai macam barang yang dikenal dengan kawasan pecinan.

Apa saja yang Anda butuhkan dan Anda cari, dapat dengan mudah diperoleh di sini. Karena itu kawasan ini tidak pernah sepi dari lalu lalang orang-orang, baik penduduk setempat maupun para wisatawan.

17. Air Terjun Sekar Langit

Lokasi: Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, JatengKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Roda Dua Rp.2.000, Roda Empat Rp.3000Operasional: 24 Jam

Air terjun yang sumbernya berasal dari puncak Gunung Telomoyo ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter yang airnya mengalir menuju ke Sungai Ello sebelum akhirnya bermuara ke Laut Selatan Jawa.

Air terjun ini selalu ramai dipenuhi pengunjung, karena selain pemandangan di sekelilingnya yang indah alami serta berudara sejuk dan segar, akses untuk menuju ke tempat ini relatif muda. Pengunjung yang membawa kendaraan hanya tinggal melangkahkan kaki sejauh kurang lebih 400 meter setelah memarkir kendaraan.

Dinamakan Air Terjun Sekar Langit atau “Bunga dari Langit” karena menurut mitos, air terjun ini adalah tempat Jaka Tarub, nama tokoh salah satu cerita rakyat Jawa, mengintip para bidadari yang turun dari kahyangan atau langit dan mandi di bawah air terjun tersebut.

Selanjutnya, Jaka tarub mencuri salah satu selendang dari salah seorang bidadari yang bernama Nawangwulan sehingga bidadari tersebut tidak dapat kembali ke kahyangan dan akhirnya dipersunting oleh Jaka Tarub.

18. Grojogan Kedung Kayang

Lokasi: Jl. Ketep Pass, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, MagelangKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 07.00 – 17.00 WIB

Berada di kaki Gunung Merapi, Grojogan (Air Terjun) Kedung Kayang menghadirkan pemandangan yang menawan lewat aliran air yang jatuh dari atas ketinggian sekitar 40 meter dengan suaranya yang bergemuruh dan bergemah.

Segarnya air pegunungan yang membentuk kolam di bawah air terjun membuat pengunjung yang datang ke sini selalu menyempatkan diri untuk mandi dan berendam. Untuk dapat menikmati keindahan Grojogan Kedung Kayang dan berendam di segarnya air terjun, pengunjung harus terlebih dahulu berjalan sejauh 200 meter dari tempat parkir kendaraan, hingga sampai di tepi tebing.

Di tempat itulah air terjun sudah tampak di hadapan mata. Selanjutnya pengunjung masih harus menempuh perjalanan lagi sejauh 1,5 km melewati aliran sungai dan persawahan sebelum akhirnya tiba di lokasi Grojogan Kedung Kayang.

19. Sungai Progo

Lokasi: Kompleks Hotel Puri Asri, Desa Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Jawa TengahKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Progo Atas Rp.175.000, Progo Bawah Rp.325.000Operasional: 08.00 – 16.00 WIB

Selain Sungai Ello, satu lagi tempat melakukan aktifitas rafting di Magelang adalah Sungai Progo. Bedanya, jika jeram yang ada di Sungai Ello memiliki grade II dan III, maka di Sungai Progo memiliki grade III dan III Plus, artinya jeram yang harus diarungi selama 2,5 – 3 jam lebih menantang.

Untuk dapat menikmati Progo Rafting, tersedia dua paket yang dapat dipilih yaitu Paket Progo Atas yang menempuh jarak sejauh 9 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam yang mengambil start di Tok Songo Magelang dan finish di Jembatan Tempuran Salaman.

Paket kedua yaitu Paket Progo Bawah yang menempuh jarak sekitar 18 km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam yang mengambil start di Klangaon dan finish di Dekso Kulon Progo.

Biaya sebesar itu sudah termasuk transportasi ke lokasi finish, peralatan arung jeram (perahu, dayung, thorwing bag, Life jacket standard internasional, dan helm), snack dan welcome drink, makan siang, P3K, tempat mandi dan bilas, guid dan team rescue, serta asuransi.

20. Kopeng Treetop Adventure

Lokasi: Jl. Raya Kopeng, Desa Batur, Kecamatan GetasanKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Anak-anak Rp.110.000, Dewasa Rp.160.000, Keluarga (2 Orang Dewasa dan 2 Anak-anak) Rp.430.000Operasional: 08.00 – 18.00 WIB

Wahana bermain sekaligus berpetualang yang ada di Kopeng Treetop Adventure merupakan bagian dari Treetop Adventure Park yang memiliki lebih dari 350 jaringan di seluruh dunia. Berbagai macam permainan dan berbagai jenis tantangan telah disiapkan di sini bahkan beberapa ada yang dikhususkan untuk anak-anak yang masih berumur 4 tahun.

Wahana bermain sekaligus berpetualang yang ada di Kopeng Treetop Adventure diantaranya adalah Flying Fox dengan ketinggian 20 meter dan panjang 160 meter, meniti jembatan tali dengan ketinggian bervariasi, Twin Tarzan Jump, serta yang lain.

21. Taman Wisata Kopeng

Lokasi: Jl. Raya Salatiga – Magelang KM.15, Desa Kopeng, Kecamatan GetasanKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.10.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Tempat wisata yang berada di kaki gunung Merbabu dengan ketinggian 1500 meter dpl ini mengusung nuansa nature and heritage dengan suguhan keindahan alam serta udara yang sejuk dan segar lewat jajaran batang-batang pohon pinus.

Selain keindahan alamnya, berbagai fasilitas juga disiapkan untuk lebih memanjakan para pengunjung diantaranya adalah kebun seluas 4,17 hektar, waterpark, play ground, family resort and hall, family karaoke, coffe shop, bilyard, flying fox, ATV, toko souvenir, dan juga penginapan di area lokasi wisata.

22. Air Terjun Umbul Songo

Lokasi: Desa Kopeng, Kecamatan GetasanKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Butuh fisik yang kuat dan jiwa petualang untuk bisa sampai ke lokasi Air terjun Umbul Songo, karena untuk menuju lokasi harus melewati jalan yang terjal dan curam. Namun, perjalanan yang melelahklan tersebut bakal terbayar lunas begitu sampai di tempat tujuan karena pemandangan air terjun dan alam di sekitarnya yang keindahannya masih alami.

Air terjun yang konon terwujud berkat doa para wali songo saat kesulitan mencari air untuk tempat berwudlu tersebut berada pada ketinggian 1450 meter dpl. Dengan dinding setinggi 15 meter, air yang jatuh dari atas tersebut membentuk kolam di bagian bawah yang dapat dipakai untuk mandi dan berendam.

23. Babadan Pos Pemantauan Merapi

Lokasi: Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, MagelangKoordinat: Klik Disini

Di Gardu Pandang yang ada di desa Babadan ini, tidak hanya keindahan Gunung Merapi saja yang dapat dinikmati tapi juga Gunung Sumbing, Gunung Merbabu dan Gunung Sindoro. Karena Pos Pemantau yang dibangun pada tahun 1954 ini memang merupakan Pos Pemantau Merapi tertinggi.

Selain itu, pengunjung yang datang ke tempat ini juga dapat melihat peralatan pemantau getaran seismik, melihat foto-foto aktifitas Gunung Merapi, serta membeli foto dan CD yang isinya berupa rekaman gambar video meletusnya gunung Merapi.

24. Bukit Menoreh

Lokasi: Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIYKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Nama Bukit Menoreh identik dengan Puncak Suroloyo, karena di tempat inilah dahulu kala Raden Mas Rangsang yang selanjutnya bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo bertapa brata dan mendapatkan wangsit dalam upayanya menguasai tanah Jawa.

Untuk dapat sampai di Puncak Suroloyo, pengunjung harus terlebih dahulu melewati jalan yang berkelak-kelok tajam, melintasi tanjakan yang diapit jurang dan selanjutnya sejumlah 286 dengan tingkat kemiringan yang cukup terjal.

Setelah sampai di puncak, akan terhampar pemandangan yang menakjubkan, karena di atas ketinggian 1.019 meter dpl tersebut dapat Anda saksikan lanskap Candi Borobudur yang mungil diantara kepungan Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu dan Gunung Sumbing.

Ada 3 tempat pertapaan di Puncak Suroloyo ini, yaitu Pertapaan Suroloyo, Kaedran, dan Sariloyo. Untuk mengamati pemandangan alam di sekeliling juga disediakan 3 Gardu Pandang di tempat ini, sehingga pengunjung dapat memilih view yang paling pas ssesuai dengan yang diinginkan, meski sebenarnya dari ketiga Gardu Pandang tersebut kesemuanya menyajikan lanskap yang luar biasa.

25. Candi Mendut

Lokasi: Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa TengahKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.3.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Candi bercorak Buddha yang didirikan pada masa Raja Indra dari Dinasti Syailendra ini dilengkapi atap bertingkat berhiaskan stupa-stupa kecil serta beberapa relief yang berkisah tentang seorang Brahmana dengan burung, kura-kura, kepiting, dan kera.

Kisah pada relief yang sepintas seperti dongeng anak-anak tersebut sebenarnya merupakan kisah Jataka yang isinya berupa pesan moral kepada siapa saja yang memasuki area Candi Mendut. Terdapat pula 4 buah arca setinggi 3 meter dan 3 arca yang juga berukuran besar yang bernama arca Bodhisatva Vajrapani, Dyani Buddha Cakyamuni dan arca Avalokitesvara.

Jangan heran jika saat memasuki area Candi Mendut akan tercium bau dupa atau hio serta semerbak wangi bunga, karena pada setiap malam sekitar pukul 19.20 WIB, di lokasi candi selalu diadakan ritual chanting yakni meditasi sambil mendengarkan nyanyian dan alunan musik. Untuk dapat mengikuti meditasi tersebut, tidak harus beragama Buddha, karena ritual chanting terbuka untuk siapa saja.

26. Candi Pawon

Lokasi: Desa Borobudur, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.3.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Candi dengan atap bertingkat berbentuk persegi empat ini tersembunyi di tengah-tengah pemukiman penduduk. Material untuk membangun candi berupa bebatuan vilkanik dengan model bangunan bergaya Hindu Jawa Kuna bercampur India.

Candi Pawon memiliki relief yang hampir sama dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur karena ketiga candi tersebut dibangun pada masa yang berdekatan. Karena Prasasti Karangtengah atau Prasasti Kayumwungan yang menyebutkan keberadaan Candi pawon bertanggal 26 Mei 824 Masehi.

Melihat struktur candi kuat dugaan bahwa candi Pawon dulunya adalah tempat untuk mengkremasi Raja atau dipakai untuk membakar sisa-sisa ritual keagamaan, karena candi tersebut memiliki 6 lubang angin yang berfungsi sebagai tempat keluarnya asap dari sebuah proses pembakaran. Dengan menilik fungsi dari candi itulah maka candi ini dinamakan Candi Pawon.

27. Argo Wana Wisata Cupu Mas

Lokasi: Dusun Sedhan, Desa Sambak, Kecamatan KajoranKoordinat: Klik Disini

Berada di ketinggian 200 meter dpl membuat udara yang ada di kawasan Argo Wisata Cupu Mas ini terasa sejuk dan segar. Terlebih kawasan ini merupakan satu-satunya hutan alami yang masih tersisah di Jawa Tengah, sehingga rindangnya pepohonan membuat suasana sekeliling semakin terasa asri dan menyenangkan.

Tempat wisata baru yang dikembangkan oleh warga setempat ini kerap dikunjungi Badan Kehutanan maupun para peneliti dengan tujuan untuk melestarikan hutan tersebut. Sementara masyarakat setempat berusaha menjaga hutan dengan mengembangkannya sebagai Wana Wisata dan Argo Wisata budidaya binatang ternak di sekitar lokasi.

Sehingga para pengunjung yang datang dapat melihat secara langsung aktifitas beternak yang dikelola warga setempat sekaligus menikmati kawasan hutan dengan berbagai macam pepohonan serta binatang-binatang liar yang menempati kawasan hutan tersebut, seperti ayam hutan, babi hutam, rusa, monyet, dan berbagai macam jenis burung.

28. Desa Wisata Wanurejo

Lokasi: Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik Disini

Dengan lokasi hanya sekitar 600 meter di sebelah Tenggara Candi Borobudur membuat Desa Wanurejo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata. Karena itulah pemerintah setempat mendirikan homestay di dusun-dusun agar dapat dipakai sebagai tempat beristirahat bagi para wisatawan.

Beberapa potensi yang melekat pada Desa Wanurejo sebagai Desa Wisata yang menarik untuk dikunjungi diantaranya adalah: pemandangan alam dan wisata alam tempuran, wisata kerajinan ukir bambu, wisata kesenian rakyat dan aksi pencak silat, wisata sejarah berupa rumah tradisional dan candi Pawon, wisata religi dan adat, wisata permainan tradisional, wisata pertanian, serta wisata kuliner.

29. Desa Wisata Sutopati Kajoran

Lokasi: Desa Sutopati, Kecamatan KajoranKoordinat: Klik Disini

Desa yang luas wilayahnya sekitar 1.304.149 hektar yang terbagi atas 3 dusun ini kaya akan potensi wisata alam, salah satunya adalah Air Terjun Curug Silawe yang gemuruh suara airnya terdengar sampai ke lingkungan pedesaan.

Gemuruh suara air terjun ditambah sejuknya udara pedesaan serta hamparan tanah persawahan bakal memanjakan mata dan pikiran siapapun, utamanya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan dan jarang menikmati suasana alam pedesaan.

Sejumlah adat dan tradisi yang masih dipelihara oleh warga desa juga menjadi daya pikat tersendiri dalam mengundang para wisatawan, termasuk berbagai pertunjukan kesenian tradisional yang rutin digelar, seperti Topeng Ireng, Lengger, Tari Sulasih, Sontoloyo, serta berbagai kesenian tradisional lainnya.

30. Agrowisata Banyuroto

Lokasi: Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, JatengKoordinat: Klik Disini

Dengan lokasi di perbukitan membuat Desa Banyuroto memiliki potensi lebih di bidang pertanian utamanya budidaya sayuran dan buah-buahan. Potensi itulah yang dikembangkan menjadi agrowisata sayuran dan strawberry sehingga desa yang berada di kaki Gunung Merbabu ini selalu ramai didatangi para wisatawan.

Khusus untuk perkebunan strawberry, wisatawan dapat memetik sendiri buah-buah srawberry dari pohonnya sebanyak yang diinginkan untuk kemudian ditimbang dan harga perkilonya sebesar Rp.30.000 dengan minimal pembelian ¼ kg. Sensasi memetik sendiri buah strawberry itulah yang memancing minat para wisatawan untuk berkunjung ke sini.

31. Desa Wisata Candirejo

Lokasi: Desa Candirejo, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik Disini

Berjarak sekitar 2,5 km dari Candi Borobudur menjadi nilai lebih bagi Desa Candirejo untuk menjadi Desa Wisata. Keindahan alam pedesaan yang eksotis ditambah sikap ramah tamah dari warga desa tidak dapat dipungkiri menjadi modal utama bagi Desa ini untuk senantiasa didatangi para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Para wisatawan tersebut tidak hanya berkunjung, beberapa diantara mereka ada yang sampai menginap di Candirejo untuk melihat dan mempelajari beberapa situs mengagumkan yang ada di desa tersebut seperti Watu Kendil, Tokyo Asin, Watu Tombak, Tempuran, Pabelan, serta yang lainnya.

32. Candi Ngawen

Lokasi: Desa Ngawen, Kecamatan MuntilanKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.3.000Operasional: 08.00 – 16.30 WIB

Bangunan candi yang dibangun pada abad ke-8 oleh wangsa Syailendra pada masa Kerajaan Mataram Kuna ini terdiri dari 5 candi kecil, 2 diantaranya memiliki bentuk yang berbeda dengan keempat sudut berhias patung singa.

Terdapat pula patung Buddha yang sudah tidak berkepala pada salah satu candi, sementara relief yang masih terlihat jelas menggambarkan ukiran Kala-Makara, Kinnara dan Kinnari.

Meski lokasi Candi Ngawen tidak jauh dari Pasar Muntilan, namun ternyata tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan candi ini, termasuk masyarakat Magelang sendiri. Tidak heran jika kondisi candi kurang terpelihara. Apalagi candi ini baru sekali mengalami pemugaran, tepatnya pada masa pemerintahan Belanda tahun 1911.

33. Museum Wayang “Sasana Guna Rasa”

Lokasi: Kompleks Pondok Tingal, Desa Wanurejo, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik Disini

Menempati area seluas 1.500 meter2, Museum Wayang “Sasana Guna Rasa” nyang mulai dibuka sejak tahun 1973 memiliki koleksi wayang sebanyak 12 kotak yang terdiri atas Wayang Kulit, Wayang Kayu, Wayang Bambu dan Wayang Batu.

Selain itu di museum ini juga terdapat koleksi topeng kayu, lukisan kaca yang mengambarkan tokoh-tokoh dalam dunia pewayangan, serta seperangkat gamelan pelog dan slendro.

Tidak hanya itu, sebanyak 694 judul buku tentang dunia pewayangan, 81 kaset yang berisi rekaman pertunjukan wayang antara tahun 1971 – 1994, dan 59 video pagelaran wayang antara tahun 1980 – 1990 ikut melengkapi koleksi museum.

Sehingga bagi mereka yang ingin mencari literatur tentang dunia pewayangan, “Sasana Guna Rasa” bisa dijadikan salah satu alternatif yang harus dikunjungi. Terlebih museum ini juga memiliki koleksi Wayang Kedu buatan tahun 1880.

34. Wisata Kerajinan Pahat Batu Tamanagung

Lokasi: Desa Tamanagung, Kecamatan MuntilanKoordinat: Klik Disini

Begitu terampilnya warga Tamanagung dalam memahat dan mengukir batu, sehingga bentuk apapun bisa dibuat dengan kemampuan yang mereka miliki, mulai dari berbagai macam peralatan dapur, lampion, air mancur, patung Wisnu dan Siwa, patung Gipala, ganesha dan Budha, motif-motif kuna duplikat candi, sampai dengan miniatur candi dapat mereka buat dengan sangat detail.

Menariknya, di desa Tamanagung terdapat pengrajin pahat batu sejumlah 800 orang lebih, dan mereka tidak pelit dalam menularkan ilmu yang mereka kuasai, sehingga para wisatawan yang datang ke sini, selain dapat membeli berbagai macam kerajinan pahat batu dengan harga yang lebih murah dibanding tempat lainnya, juga dapat belajar tentang bagaimana cara memahat batu.

35. Museum Diponegoro

Lokasi: Jl. Pangeran Diponegoro No.1 Magelang, JawaTengahKoordinat: Klik DisiniOperasional: 08.00 – 16.30 WIB

Perang Diponegoro atau Perang Jawa adalah salah satu perlawanan dari rakyat Indonesia yang tidak bisa dihapus dalam sejarah, karena dalam perang tersebut sumber daya yang dimiliki kompeni terkuras hingga mengalami kebangkrutan.

Karena itu pula Kompeni akhirnya membuat siasat licik dengan mengajak Diponegoro melakukan perundingan. Disaat berunding itulah, Diponegoro ditangkap. Ruangan yang menjadi tempat berunding antara Diponegoro dengan Jenderal De Kock itulah yang saat ini digunakan sebagai Museum Diponegoro.

Beberapa benda bersejarah yang menjadi koleksi dari museum yang menempati lahan seluas 2.552 meter2 tersebut diantaranya adalah Jubah Diponegoro yang berwarna putih dan berbahan kain shantung, 7 buah cangkir, Kitab Takrib, balai-balai untuk sembahyang, serta meja kursi yang terdapat bekas guratan kuku Diponegoro saat beliau menahan amarah karena merasa dibohongi.

36. Bukit Barede

Lokasi: Jl. Senderan 2, Desa Karangrejo, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 04.00 – 17.00 WIB

Berburu sunrise dengan latar belakang Candi Borobudur serta deretan gunung di sekelilingnya, itulah tujuan sebagian besar para wisatawan yang datang ke lokasi ini. Karena di Bukit Barede, akan dapat dinikmati keindahan sunrise yang luar biasa dan tidak dijumpai di tempat-tempat yang lain.

Tidak hanya saat pagi hari saja, kapanpun Anda datang ke sini, akan tersuguh pemandangan yang menawan dari Candi Borobudur yang berdiri anggun di kejauhan dengan background Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Pegunungan Menoreh.

Selain itu pemandangan yang ada di sekitar bukit juga tidak kalah menawan karena ditanami dengan berbagai macam tanaman hias yang didominasi dengan tanaman kenikir dengan bunganya yang berwarna kuning.

37. Punthuk Mongkrong

Lokasi: Dusun Mijil, Desa Giritengah, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 04.00 – 18.00 WIB

Berlokasi di kaki Pegunungan Menoreh dengan ketinggian 624 meter dpl dan berjarak sekitar 5 km dari Candi Borobudur membuat Punthuk Mongkrong menjadi lokasi yang istimewah untuk menikmati lanskap menawan saat matahari terbit maupun tenggelam.

Kabut tipis yang membalut rimbunnya pepohonan yang dipadu dengan kemegahan Candi Borobudur serta pegunungan dan bebukitan membuat tempat ini senantiasa menghadirkan pemandangan yang indah.

38. Curug Watuploso

Lokasi: Dusun Miriombo Kulon, Desa Giripurno, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniOperasional: 07.00 – 18.00 WIB

Mandi dibawah guyuran air terjun atau berjemur di atas batu-batu kali yang besar menjadi aktifitas yang menyenangkan di Curug Ploso. Belum lagi menikmati keindahan panorama sekitar yang alami dan menawan.

Tidak hanya itu saja, pengunjung yang datang ke sini juga bisa berfoto dengan latar belakang Perahu Naga, Patung Keris Raksasa, kursi berbentuk tangan raksasa yang menengadah, atau menjadikan keindahan alam sekitar sebagai background, karena dihampir semua sudut Curug Watuploso memang menarik untuk dijadikan background foto.

39. Telaga Bleder

Lokasi: Desa Ngasinan, Kecamatan GrabagKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Anak-anak Rp.2.000, Dewasa Rp.3000Operasional: 07.00 – 17.00 WIB

Dikelilingi pepohonan yang rindang membuat keindahan pemandangan alam berlatarbelakang hamparan air telaga yang indah berbalut udara yang sejuk dan segar. Tempat yang nyaman untuk dipakai bersantai melepaskan seluruh beban pikiran.

Di Telaga Bleder ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas bagi para wisatawan, seperti perahu sampan, becak air, sepeda air serta speed boat yang dapat disewa dengan harga yang terjangkau.

40. Taman Anggrek Borobudur

Lokasi: Jl. Mayor Kusen No.11, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik Disini

Bagi Anda penggemar bunga dan tanaman hias yang kebetulan sedang berkunjung ke Candi Borobudur, jangan lupa untuk menyempatkan diri mengunjungi Taman Anggrek Borobudur, karena di tempat ini akan Anda jumpai berbagai jenis anggrek dengan bentuknya yang menawan, seperti Anggrek Bulan (Phalaenopsis), Vanda, Cattleya, Denbrobium, Onchidium, dan berbagai jenis anggrek persilangan.

Taman Anggrek ini selain menjual koleksi Bunga Anggrek, peralatan dan perlengkapan budidaya Anggrek serta pupuk, juga melayani rental tanaman hias. Bagi pengunjung yang hanya sekedar ingin melihat-lihat dan menikmati koleksi Anggrek yang ada, Taman Anggrek Borobudur juga tidak menutup pintu.

41. Bukit Sleker Asri

Lokasi: Dusun Grenjeng, Desa Bandongan, Kecamatan GandusariKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.4.000Operasional: 08.00 – 17.00 WIB

Bukit Sleker Asri adalah kawasan hutan pinus yang dikelola sedemikian rupa oleh warga sehingga menjadi wanawisata yang menarik untuk dikunjungi bersama keluarga. Karena merupakan wanawisata maka suguhan utama yang dihadirkan adalah keindahan alami dari jajaran batang-batang pohon pinus yang di beberapa sudutnya dihias dengan payung-payung serta pernik-pernik cantik yang digantung diantara pepohonan.

Beberapa fasilitas juga telah disiapkan bagi para pengunjung yang datang ke sini, seperti Gardu Pandang, gazebo, rumah pohon, flying fox, taman edukasi lalu lintas, dan beberapa fasilitas yang lain. Pengunjung juga dapat melihat secara langsung proses penyadapan getah pinus yang ada di Bukit Sleker Asri yang memiliki ketinggian 600 meter dpl tersebut.

42. Bukit Kertojoyo

Lokasi: Desa Pringombo, Kecamatan TempuranKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.5.000Operasional: 08.00 – 17.00 WIB

Sama halnya dengan Bukit Sleker Asri, daya tarik yang dijual Bukit Kertojoyo adalah keindahan hutan pinus yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi para pengunjung. Wanawisata yang dikelola oleh Karang Taruna Desa Pringombo ini dilengkapi dengan jalan bertrap untuk membantu pengunjung saat melewati kawasan hutan pinus.

terdapat juga bangku-bangku kayu untuk tempat duduk dan beristirahat, gazebo, rumah pohon, serta Gardu Pandang untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian. Beberapa fasilitas baru rencananya juga akan ditambahkan menyusul semakin ramainya pengunjung yang datang ke tempat ini.

43. Museum Oei Hong Djien

Lokasi: Jl. Jenggolo No.14, Desa Kemirirejo, Kecamatan Magelang TengahKoordinat: Klik DisiniOperasional: 10.00 – 17.00 WIB

Sebanyak lebih dari 1500 karya seni, yang terdiri dari seni lukis, keramik, seni instralasi, serta seni patung indoor dan outdoor menjadi koleksi Museum Oei Hong Djien (OHD). Museum itu sendiri terbagi atas 2 bagian yang masing-masing menyimpan koleksi pribadi milik Oei Hong Djien dari 2 jenis yang berbeda.

Pada Museum OHD 1 tersimpan karya-karya para seniman Indonesia pada masa sebelum dan saat kemerdekaan, sedang Museum OHD 2 menyimpan koleksi seni rupa modern. Kedua bangunan museum tersebut dipisah oleh sebuah taman yang berhias patung-patung artistik.

Berkunjung ke Museum OHD akan menambah wawasan terkait dengan perkembangan dunia seni rupa dan menjadi sorga tersendiri bagi para pelaku, pengamat dan pecinta seni rupa. Karena di museum ini karya seni tidak hanya ditumpahkan lewat kanvas, tapi juga menggunakan media-media lain, seperti kayu bekas, besi, boneka, bekas pesawat serta yang lain.

Selain itu karya-karya seni yang dipamerkan banyak yang merupakan hasil karya para maestro seni rupa di Indonesia, seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Widayat, Sudjojono, Dadang Christanto, Fadjar Sidik, Hendra Gunawan, Nasirun, Heri Dono, Ugo Untoro, Lee Man Fong, serta seniman-seniman kondang yang lain.

44. Candi Canggal

Lokasi: Dusun Canggal, Kelurahan Kadiluwih, Kecamatan SalamKoordinat: Klik Disini

Candi Canggal yang juga disebut Candi Shiwalingga atau Candi Gunung Wukir ini berlokasi di Bukit Gunung Wukir yang merupakan lereng dari Gunung Merapi. Reruntuhan candi ini berukuran 50 x 50 meter2 dengan bahan bangunan bermaterialkan batu andesit.

Candi yang ditemukan pada tahun 1879 ini merupakan candi tertua yang dibangun pada zaman Kerajaan Mataram Kuna tepatnya pada masa pemerintahan raja Sanjaya. Menurut prasasti yang ditemukan di sekitar lokasi candi disebutkan bahwa candi tersebut dibangun pada tahun 654 Saka atau 732 Masehi.

45. Candi Lumbung

Lokasi: Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan SawanganKoordinat: Klik Disini

Bangunan candi yang pada jaman dahulu konon dipergunakan untuk menyimpan padi dan hasil bumi ini merupakan peninggalan masa Hindu dan dibangun sekitar abad ke-8.

Bangunan yang berbentuk bujur sangkar tersebut berukuran 8,43 x 8,43 meter2 menghadap ke Barat dengan bagian atap yang sudah tidak utuh lagi. Di tengah lokasi candi terdapat tumpukan batu serta relief-relief berbentuk binatang.

46. Masjid Agung Magelang

Lokasi: Jl. Alun-alun Barat No.2, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang TengahKoordinat: Klik Disini

Dengan usianya yang lebih dari 2 abad membuat Masjid Agung Magelang tidak saja menarik untuk dijadikan sebagai tempat wisata religi tapi juga wisata sejarah. Masjid ini awalnya adalah sebuah mushollah kecil yang didirikan Kyai Mundzakir pada tahun 1650.

Namun dengan semakin banyaknya jama’ah, pada tahun 1797 akhirnya dilakukan pemugaran dan perluasan dengan penambahan mimbar dan sakaguru (tiang utama). Pada tahun 1812 dan 1871 upaya perluasan dan penambahan bagian-bagian masjid kembali dilakukan.

Pemugaran secara besar-besaran dilakukan ditahun 1934 dengan mendatangkan arsitek berkebangsaan Belanda, Heer H Pluyter. Desain bangunan yang dihasilkan Heer H Pluyter itulah yang kini dapat disaksikan pada Masjid Agung Magelang kecuali menara yang dibangun pada tahun 1991.

47. Curug Grenjengan Kembar

Lokasi: Dusun Citran, Desa Muneng Warangan, Kecamatan PakisKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: GratisOperasional: 24 Jam

Meski jarang didatangi pengunjung, Curug Grenjengan Kembar sebenarnya spot yang sangat menarik sebagai tempat wisata, karena 2 air terjun yang ada di sini menyuguhkan view yang cantik dengan latar belakang pohon-pohon pinus di sekelilingnya. Air pegunungan yang berasal dari gunung Merbabu akan terasa segar saat dipakai untuk mandi dan berendam sambil bermain batu berwarna-warni yang ada di dasar kolam air terjun.

Selain keindahannya, daya tarik dari tempat wisata ini juga terdapat pada mudahnya akses untuk menuju ke lokasi. Meski jalan yang harus dilalui kendaraan tidak bisa dikatakan baik, namun juga tidak terlalu parah.

Selain itu, begitu memarkir kendaraan, pengunjung cukup hanya melangkahkan kaki sekitar 5 – 10 menit sebelum tiba di lokasi air terjun, tanpa harus melewati tanjakan atau tebing yang curam sebagaimana wisata air terjun pada umumnya.

48. Pemandian Kali Bening

Lokasi: Dusun Kalibening, Desa Payaman, Kecamatan SecangKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.15.000Operasional: 24 Jam

Menempati area seluas 2800 meter2, Wisata Taman Air Kali Bening dilengkapi dengan 27 wahana permainan air, diantaranya adalah papan luncur spiral, tubies, silinder, nampan tumpah, serta yang lainnya.

Selain wahana permainan air, beberapa fasilitas pendukung juga menyertai seperti: flying fox, outbond, panggung terbuka, meeting room, restoran, dan Club House yang dilengkapi Gardu Pandang untuk melihat seluruh kawasan objek wisata serta keindahan alam yang berlatarbelakang Gunung Sumbing.

49. Curug Dlimas

Lokasi: Desa Dampit, Kecamatan WindusariKoordinat: Klik DisiniBiaya: GratisOperasional: 24 Jam

Tidak hanya satu air terjun, tapi 3 air terjun sekaligus yang akan Anda jumpai saat berkunjung ke Curug Dlimas. Selain itu indahnya hamparan pepohonan yang menghiasi lereng Gunung Sumbing akan menambah eksotis pemandangan yang terhampar di depan mata.

Objek wisata yang baru dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat setempat tersebut memang masih belum dilengkapi dengan fasilitas yang representatif untuk menyambut kedatangan para wisatawan. Namun sedikit demi sedikit berbagai sarana-prasarana mulai dilengkapi, termasuk didirikannya Gardu Pandang berupa menara panggung yang terbuat dari bambu.

Mengingat akses menuju ke lokasi Curug Dlimas tidak terlalu sulit, besar kemungkinan objek wisata air terjun ini akan hits jika fasilitas untuk para wisatawan terpenuhi.

50. Kebun Bibit Senopati

Lokasi: Jl. Panembahan Senopati, Desa Jurang Ombo Utara, Kecamatan Magelang SelatanKoordinat: Klik DisiniBiaya: GratisOperasional: 07.00 – 13.00 WIB

Destinasi wisata edukatif ini sangat pas dimiliki Magelang mengingat Kota Magelang selama ini dikenal dengan sebutan “Kota Sejuta Bunga”. Para pengunjung yang datang ke sini selain dapat mengendorkan syaraf dengan menikmati keindahan berbagai macam jenis bunga atau berselfie ria.

Hanya saja, untuk dapat memperoleh penjelasan tentang pembibitan dan budidaya tanaman, harus datang bersama rombongan dengan jumlah peserta minimal 20 orang, dan terlebih dahulu mengirimkan surat permohonan dengan tembusan ke Dinas Pertanian Magelang.

51. Sukmojoyo Hill

Lokasi: Dusun Krinjing, Desa Giri Tengah, Kecamatan BorobudurKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: SukarelaOperasional: 24 Jam

Karena lokasinya berada di atas bukit dengan ketinggian 1000 meter dpl dan tidak ada jalan untuk dapat dilewati kendaraan, maka satu-satunya cara untuk dapat sampai di atas adalah melakukan soft tracking. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menempuh perjalanan dari dasar bukit hingga sampai ke puncak.

Setelah sampai di atas, Anda tinggal memilih salah satu dari beberapa Gardu Pandang yang telah disediakan pengelola untuk melihat keindahan alam dengan objek utama Candi Borobudur yang dilihar dari kejauhan serta jajaran gunung yang mengelilingi wilayah Magelang.

52. Sendang Mudal

Lokasi: Desa Butuh Kulon, Kecamatan SawanganKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: SukarelaOperasional: 24 Jam

Jangan berharap adanya fasilitas sebagaimana yang ada di tempat-tempat wisata yang dikelola secara profesional saat berkunjung ke Sendang Mudal. Karena objek wisata ini memang masih belum dikelola untuk dijual kepada para wisatawan. Namun demikian, daya tarik yang disuguhkan sumber mata air ini bisa disandingkan dengan objek-objek wisata yang selama ini telah eksis.

Suasana sekeliling yang dikelilingi hamparan sawah membuat udara terasa sejuk dan segar. Sedang kolam alami dengan ukuran yang tidak seberapa besar tersebut tampak bersih dan jernih, seolah ingin mengundang siapapun untuk mandi, berenang dan menyelam di dasarnya.

Begitu jernihnya air yang ada di Sendang Mudal, membuat batu-batu, kerikil, dan pasir-pasir yang ada di dasar kolam, tampak jalas saat dilihat dari permukaan air.

53. Kelenteng Hok An Kiong

Lokasi: Jl. Pemuda No.100, Muntilan, MagelangKoordinat: Klik Disini

Hok An Kiong merupakan gabungan dari 3 kata yaitu Hok yang artinya rejeki, An artinya selamat dan Kiong artinya Istana. Kelenteng ini tidak hanya memiliki potensi sebagai objek wisata religi tapi juga wisata sejarah karena landmark ini didirikan pada tahun 1878.

Dalam perkembangannya, Kelenteng Hok An Kiong pada tahun 1906 sempat dipundah ke sisi utara, yaitu lokasi yang ditempati saat ini. Kemudian pembangunannya disempurnakan pada tahun 1929 yang ditandai dengan prasasti bertuliskan ANNO 11-5-1929 pada pintu pagar.

Kelenteng Hok An Kiong berdiri diatas lahan seluas 3.120 meter2 yang terbagi atas bangunan utama pada bagian tengah dikelilingi bangunan sisi timur, barat dan utara.

Bangunan utama yang berfungsi sebagai tempat beribadah terbagi atas 3 bagian yaitu ruang utama, balai atau teras dan pagar bangunan utama. Sedang bangunan pendukung difungsikan sebagai kantor, ruang tamu, perpustakaan, aula dan gudang.

54. Air Terjun Seloprojo

Lokasi: Desa Seloprojo, Kecamatan NgablakKoordinat: Klik DisiniTiket Masuk: Rp.3.000

Air Terjun Seloprojo yang juga disebut Air Terjun Sumuran berketinggian 35 meter dengan dasar air terjun memiliki bak penampungan sebanyak 2 tingkat. Pada bak penampungan sisi atas terdapat ornamen berbentuk kepala singa, dari kepala singa itulah air mengalir menuju ke bak yang ada di bawahnya sebelum akhirnya dialirkan lagi ke selokan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi sawah.

Selain berfungsi sebagai pemasok air bagi irigasi pertanian, Air Terjun Seloprojo juga dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi yang ditandai dengan dibangunnya sejumlah fasilitas di sekitarnya, seperti kamar ganti, kamar bilas, camping ground, dan tentunya loket untuk penjualan tiket masuk. Dengan dipagari hutan pinus, membuat air terjun ini semakin memancarkan keindahannya.

55. Tuk Gong Adventure

Lokasi: Dusun Karang Ampel, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candi MulyoKoordinat: Klik DisiniBiaya: Rp.15.000 untuk sewa pelampung, ban, dan pemanduOperasional: 24 Jam

Tuk Gong Adventure adalah aktifitas rafting dengan menggunakan ban atau istilah kerennya River Tubing. Dinamakan Tuk Gong karena mini rafting ini memanfaatkan arus air dari Tuk PDAM Kabupaten Magelang dan melewati Sungai Gono yang arusnya deras dan berbatu.

Tuk Gong Adventure terdiri atas 2 level, yaitu level 1 untuk anak-anak dengan trek melewati aliran air Tuk PDAM, serta level 2 yang lebih menantang dengan mengarungi Sungai Gono.

Meski arus air sungai tersebut cukup deras dan berbatu, namun tidak perlu khawatir, karena sejak awal pertimbangan keselamatan peserta sudah dipertimbangkan oleh pengelola. Terlebih selama mengarungi sungai yang relatif dangkal itu, peserta akan didampingi oleh pemandu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *