Travel  

10 Jenis Street Food Khas Filipina yang Enak dan Unik

10 Jenis Street Food Khas Filipina yang Enak dan Unik

tribunwarta.com – Umumnya street food khas Filipina sebagian besar muncul dari kesulitan. Seperti halnya Indonesia, dahulu Filipina pun merupakan negara yang terjajah karenanya tidak mudah untuk mendapatkan daging mahal dan berkualitas. Untuk bisa bertahan mereka memakai bagian hewan yang terjangkau harganya dan tak terlalu mewah.

Street food khas Filipina ini merupakan bukti dari kemampuan beradaptasi dan kecerdikan orang-orang Filipina. Mereka berhasil mengubah bagian-bagian hewan ini menjadi beberapa makanan yang paling enak dan paling terjangkau. Jajanan kaki lima bisa didapatkan di hampir setiap sudut jalan di kota-kota besar di Filipina hingga pukul 2 pagi. Mau tahu keunikan street food ini? Simak ulasannya.

1. Maruya

Di Indonesia kita mengenal jajanan kali lima yang bernama pisang goreng. Ternyata di Filipina pun ada yang disebut dengan maruya. Pisang goreng khas Filipina ini dibuat dari pisang yang diiris atau dihaluskan yang diberi taburan tepung dan dilumuri tepung lalu digoreng sampai renyah. Gorengan favorit anak-anak ini dan sering ditemukan di warung pinggir jalan di seluruh Filipina.

Biasanya gorengan ini dibuat dari pisang saba Filipina. Bentuk maruya bermacam-macam dan sering kali dihidangkan dengan sedikit taburan gula. Maruya seringnya dijadikan sebagai camilan ringan. Namun bisa juga jadi menu sarapan manis atau hidangan penutup di sore hari yang cukup mengenyangkan.

2. Isaw

Lagi-lagi street food khas Filipina ini bisa kamu temukan di Indonesia. Kamu pasti pernah melihat penjual usus goreng di Indonesia. Jika di Filipina usus goreng dijadikan camilan, di Indonesia biasanya dijual bersama ayam goreng dan dijadikan lauk teman nasi. Isaw adalah usus babi dan ayam yang dipanggang di atas api panas. Ini merupakan camilan sore yang paling popular di sana.

Mulai tengah hari sampai sore hari, kamu akan mencium bau arang yang dinyalakan. Ini berarti sudah datang waktunya untuk mencicipi camilan sore. Usus ditusuk menggunakan tusuk sate dan dipanggang hingga sedikit agak hangus dan memiliki aroma diasap. Dibandingkan dengan usus ayam yang seperti sosis tabung mini, usus babi sedikit lebih kenyal serta rasanya lebih kuat.

Salah satu hal terbaik ketika makan isaw adalah bumbu dengan cuka. Umumnya orang Filipina senang merendam isaw dalam cuka cabai bawang dan cuka dibiarkan menyerap sebanyak mungkin. Kontras antara isaw panggang dengan cuka menghasilkan rasa yang sangat memuaskan.

3. Balut

Daftar street food khas Filipina tak akan lengkap tanpa memasukkan makanan ikonik yang satu ini. Kudapan ini termasuk makanan ekstrem yang berupa embrio telur rebus yang dibuahi dan dimakan langsung dari cangkangnya. Seringkali balut menjadi objek tantangan makan khususnya untuk orang asing.

Telur ini diinkubasi selama 14 atau 21 hari baru kemudian direbus dan dikukus. Kota Pateros di Metro Manila dikenal sebagai rumah untuk industri pemeliharaan bebek serta produksi balut. Dikatakan kalau balut dari kota ini adalah yang terbaik di Filipina.

Cara makan balut yang dianggap paling enak adalah dengan membuat retakan kecil atau lubang di kulit telur agar bisa menghirup kaldunya. Setelah itu celupkan isian ke garam atau cabai, cuka, dan bawang putih dan dimakan utuh bersama dengan anak ayam yang belum berkembang.

Ada juga versi balut yang lain yang disebut “penoy”. Ini merupakan telur balut yang tidak berkembang dengan baik sesudah 9-12 hari. Balut penoy seperti telur rebus yang tak memiliki pemisah antara kuning dan putih telur. Ini layaknya telur setengah orak-arik yang masih dalam cangkangnya. Kamu berani mencobanya?

4. Banana Cue

Di atas kamu sudah dikenalkan pada maruya, yaitu pisang goreng khas Filipina. Ternyata masih ada lagi street food khas Filipina yang berbahan pisang, yaitu banana cue. Camilan ini berupa pisang raja goreng yang ditusuk dan diberi lapisan gula merah karamel. Seperti halnya balut, banana cue juga sama popularnya sebagai street food di Filipina.

Camilan ini juga sering dibuat di rumah dan banyak dimakan oleh orang Filipina. Banyak orang Filipina yang tumbuh besar dengan makan banana cue di rumah yang dijadikan sebagai merienda atau camilan tengah hari. Bisa juga makanan ini jadi camilan sepulang sekolah. Karenanya makanan ini sangat disukai dan dicintai. Ini adalah camilan Filipina yang menenangkan yang membawa ingatan masa kecil.

Pisang yang menjadi bahan untuk membuat banana cue disebut saging na saba atau pisang saba. Jenis pisang ini sering digunakan dalam masakan Filipina. Bisa dibuat jadi makanan penutup seperti turon, minatamis na saging (pisang dengan saus karamel), halo-halo juga maruya (pisang goreng). Pisang saba juga digunakan untuk arroz a la cubana serta puchero untuk menambahkan rasa manis.

Bagi sebagian orang barat ini mungkin terdengar aneh, tetapi orang Filipina memiliki sejenis saus yang dibuat dari pisang saba. Saus itu disebut saus pisang. Ini merupakan versi saus manis dari saus tomat biasa yang ditemukan. Ini dibuat saat Perang Dunia II karena kurangnya persediaan tomat.

Sekarang saus ini bisa dibilang lebih populer dibandingkan dengan saus tomat dan ini adalah bumbu yang cocok untuk makanan yang digoreng dan berminyak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *