Travel  

10 Gambar Curug Ceheng Purwokerto, Sejarah Asal Usul, Lokasi Alamat, Jam Buka Tutup, Misteri Mitos + Rute Jalan Menuju Wisata

10 Gambar Curug Ceheng Purwokerto, Sejarah Asal Usul, Lokasi Alamat, Jam Buka Tutup, Misteri Mitos + Rute Jalan Menuju Wisata

tribunwarta.com – Lokasi: Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah 53183Map: Klik DisiniHTM: Rp2.000,-Buka/Tutup: –Telepon: –

Indonesia adalah negara yang menyimpan keindahan alam nan mempesona. Bahkan, dunia pun mengakui itu. Terbukti dengan banyaknya turis mancanegara yang mengunjungi beberapa objek wisata di Nusantara, mulai dari Pantai Kuta hingga Raja Ampat.

Tapi, di antara tempat-tempat mainstream tersebut, ada beberapa spot yang belum terjamah atau dieksplor oleh wisatawan.

Curug Gong di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jateng, misalnya. Zona berlibur ini tidak cuma menawarkan pemandangan yang cantik, tapi juga dilengkapi beberapa fasilitas, seperti foto booth dengan background tulisan “True Love”, rumah pohon, gardu, balai perahu, hammock dan outbound.

Lalu, terdapat pula Curug Putri yang berada di Kecamatan Sirampog, produsen sayuran untuk daerah Tonjong, Bumiayu dan Ajibarang, Kabupaten Brebes, Jateng.

Menurut warga setempat, sejarah disematkannya nama “Putri” pada air terjun tersebut karena ia kerap digunakan untuk mandi oleh para bidadari. Turunnya mereka ditandai dengan munculnya kuwung atau pelangi yang konon menjadi tangga penghubung bumi dengan kayangan.

Awalnya, gerojogan itu mempunyai dua pancuran air yang membuatnya dijuluki Curug Kembar. Tapi, seiring dengan perubahan kondisi, debitnya makin mengecil dan hanya menyisakan satu air terjun yang dikelilingi oleh lansekap memukau.

Kemudian, ada Curug Cibeureum yang memiliki kesamaan nama dengan sebuah situ di Bekasi. Ia terletak di kaki Gunung Gede Pangrango.

Objek wisata yang masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi ini sangat populer di kalangan pendaki, terutama yang menanjak melalui jalur Cibodas.

Sebab, arusnya cukup deras, tapi tidak terlalu tinggi. Selain itu, airnya juga sangat jernih dan segar, membuat mereka betah berlama-lama di sana.

Ada juga Jurug Gedhe yang berlokasi di Desa Ngoro Oro, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Jogja. Penderasan di kabupaten yang beribukota Wonosari ini tidak terlalu jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

Ia menghadirkan panorama yang tidak kalah cantik, tapi sayang promosinya belum optimal. Sehingga, kalah dengan objek wisata lainnya yang sejenis.

Ada lagi Air Terjun Kembang Soka di Kulon Progo yang terkenal akan mitos mampu menyembuhkan penyakit dan Jurang Tembelan serta Grojogan Tuwondo Piyungan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tempat pelesir lainnya, yaitu Telaga Rawa Gede (Bogor), Curug Cipamingkis (Jonggol), Curug Bangkong dan Cigalagah Gede (Kuningan), Curug Gedhe Lojahan (Batang), Air Terjun Cimandaway (Cilacap) dan Air Terjun Jumog Jati (Karanganyar).

Pesona Curug Ceheng

Wisata alam di Banyumas dan Purwokerto didominasi oleh air terjun serta pegunungan karena letak kota itu sendiri memang ada di bawah kaki gunung yang dikenal mempunyai banyak misteri, Mt. Slamet. Saking banyaknya, daerah tersebut bahkan dijuluki sebagai Kota Seribu Curug.

Beberapa penderasan yang cukup populer adalah Curug Cipendok di Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok yang populer dengan legenda Putri Intan-nya dan Curug Jenggala di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden.

Lalu, ada Curug Ceheng yang terletak di lereng sebelah tenggara Gunung Slamet. Air terjun dengan ketinggian 13 meter ini menawarkan lanskap yang menakjubkan, cocok dijadikan spot pengambilan gambar.

Ia juga menghadirkan suasana khas pegunungan nan sejuk lagi asri. Apalagi lokasinya agak tersembunyi, yakni di tengah-tengah perkebunan serta hutan.

Penderasan yang beberapa tahun lalu menjadi tempat penemuan mayat, tepatnya di atas gerojogan itu sendiri merupakan bagian dari aliran Kali Pelus yang menuju ke daerah hilir hingga Sumbang dan Sokaraja.

Air sungainya sangat bening dan mengundang siapa pun untuk menceburkan diri. Ia juga mempunyai ceruk yang berbentuk setengah lingkaran dengan background Mt. Slamet.

Rute Menuju Curug Ceheng

Alamat Curug Ceheng ada di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lokasi hanya berjarak 7,4 km dari Lokawisata Baturaden yang berada di Desa Karangmangu, Kecamatan Batu Raden dan 5 km dari Pancuran Pitu.

Ada tiga rute yang dapat digunakan untuk menuju ke sana. Pertama, dari Purwokerto (Pwt), pengunjung bisa melalui Jalan Prof. DR. HR. Boenyamin. Lalu, belok kanan di pertigaan Pabuaran dan masuk ke Jalan Sunan Ampel.

Lurus hingga mentok, kemudian belok kanan sedikit, setelah itu belok kiri. Ikuti jalan sampai pol, selanjutnya belok kiri ke arah Jalan Raya Sumbang. Lurus sejauh 7 km dan bila masih bingung, silakan bertanya dimana letak penderasan tersebut kepada warga sekitar.

Kedua, melewati UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Dukuhwaluh. Arahkan kendaraan ke timur hingga perempatan Sumbang, ditandai dengan adanya tugu, polsek dan pasar. Kemudian, belok kiri atau ke arah utara dan ikuti jalan sekitar 10 km untuk tiba di lokasi.

Ketiga, dari Purbalingga, Anda dapat melalui Padamara sampai di Sumbang. Lalu, lurus saja ke utara. Bila menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik Angdes (angkutan pedesaan) dari Sumbang dengan jurusan Limpakuwus.

Estimasi waktu perjalanan dengan rute kedua lebih singkat dibanding yang pertama dan ketiga, yakni hanya 15-20 menit. Kondisi infrastrukturnya sendiri sudah bagus dan mulus.

Harga Tiket Curug Ceheng

Untuk memasuki objek wisata yang terletak di Provinsi Jateng tersebut, pengunjung akan dikenai biaya Rp2.000,-/orang. Belum termasuk retribusi parkir Rp2.000,-/motor dan Rp3.000,-/mobil.

Area parkir kendaraan roda dua sendiri berada persis di belakang loket tiket. Sementara untuk kendaraan roda empat ada di dekat lokasi air terjun. Dari gerbang menuju penderasan juga tidak terlalu jauh hanya sekitar 300-400 meter.

Selama ekspedisi Anda akan menemui berbagai turunan dengan tebing setinggi 70 meter nan cukup terjal. Tapi, tidak perlu khawatir karena telah tersedia anak tangga berkelak-kelok yang mengarah ke pinggiran kedung untuk memudahkan wisatawan menuruni tebing.

Meski demikian, diharapkan untuk selalu berhati-hati mengingat sebagian jalur masih berupa tanah serta belum disemen. Pagar yang dipakai untuk berpegangan pun tidak terdapat di semua bagian.

Itulah ulasan mengenai Curug Ceheng. Bila Anda hendak bermalam, jangan khawatir karena di dekat lokasi terdapat beberapa penginapan dengan harga terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *