Pesan Taksi Online Pulang Dugem, Pria Ini Dapat Tagihan Rp 600 Juta

Pesan Taksi Online Pulang Dugem, Pria Ini Dapat Tagihan Rp 600 Juta

Telset.id, Jakarta – Oliver Kaplan, seorang pemuda asal Manchester, Inggris, tidak akan pernah membayangkan harus membayar taksi online yang dipesannya sebesar Rp 600 juta. Mau tahu tujuannya kemana, hingga tagihannya mencapai ratusan juta?

Cerita ini bermula saat Oliver Kaplan pergi ke pub bersama temannya setelah seharian bekerja. Setelah bersenang-senang, dia pun memesan Uber untuk pulang ke rumahnya.

Meski pulang dalam keadaan mabuk, namun Kaplan masih bisa memesan layanan taksi online Uber, karena hal itu telah dia lakukan berkali-kali sebelumnya. Dan memang, dia pun bisa pulang sampai ke rumahnya dengan selamat.

Sesampainya di rumah, dia langsung menuju kamar tidur, karena sudah merasa tak kuat lagi “menyangga kepalanya” akibat menenggak minuman keras terlalu banyak. Kaplan pun terlelap tidur dengan pulasnya.

BACA JUGA:

Masalah mulai muncul saat dia terbangun esok paginya. Kaplan sangat syok saat melihat tagihan perjalanan dengan taksi online yang digunakannya semalam saat pulang dari kelab malam mencapai £35.000 (USD 39.000) atau setara Rp 600 jutaan.

Tapi “untung” baginya, karena dia tidak memiliki dana yang cukup di bank. Alhasil, transaksi perjalanan dengan aplikasi Uber sebesar Rp 600 juta itu tidak bisa diproses, alias gagal proses karena tidak ada dana.

Kaplan segera menghubungi layanan pelanggan Uber karena dia ingat bahwa harga yang dikutip adalah $11 atau $12, yang dikonfirmasi oleh layanan perjalanan.

Seperti Telset kutip dari Ubergizmo, Kaplan lantas segera menghubungi layanan pelanggan Uber, karena dia teringat bahwa harga yang dikutip hanyalah USD 11 atau USD 12 (sekitar Rp 180 ribuan). Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Oleh karena itu, tidak jelas apa yang terjadi, tetapi sepertinya masalah di bagian belakang daripada kesalahan pengguna.

Ternyata, ketika dia memesan layanan taksi online Uber dari kelab malam, ia salah menulis tujuan perjalanan ke Australia. Uniknya, sang pengemudi Uber bisa mengantarkan Kaplan sampai ke rumahnya, bukan ke “Australia” sesuai orderan.

Mungkin Anda akan berpikir, pantas saja tagihan perjalanannya sangat fantastis karena alamat yang dituju ke Australia, yang jaraknya mencapai ribuan kilometer dari Inggris. Benarkah begitu?

Pemikiran itu (tagihannya mahal karena jarak Inggris ke Australia jauh) memang logis. Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir, ada yang salah dengan aplikasi Uber dalam menerima orderan tersebut.

Mungkin Kaplan memang salah ketik tujuan saat memesan layanan taksi online via aplikasi Uber, akibat sedang dalam kondisi mabuk. Tapi biasanya aplikasi taksi online tidak akan memproses pesanan jika jarak tempuhnya sangat jauh.

Jika Anda tidak percaya, silahkan coba memesan taksi online dengan jarak yang sangat jauh antar benua, ke Amerika Serikat atau Inggirs misalnya. Aplikasi tidak bakal menyiapkan rute perjalanan, apalagi sampai menentukan harga. Sebab, Anda tidak dapat mencapai perjalanan sejauh itu menggunakan mobil.

Untuk membuktikannya, Telset sudah coba memesan layanan taksi online GoCar dengan tujuan Manchester Inggris. Hasilnya, aplikasi GoCar tidak memproses pesanan dan mengirimkan pesan “Lokasi tidak ketemu”. Itu artinya, orderan tidak bisa diterima dan diproses oleh aplikasi sejak awal kita memesan.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana hal tersebut bisa terjadi sejak awal? Nampaknya, dalam kasus ini Kaplan tidak bersalah, karena justru kemungkinan besar aplikasi Uber yang mengalami error dalam menerima pesanan.

BACA JUGA:

Dan memang Uber mengakui ada kesalahan sistem di aplikasi mereka. Kaplan bisa bernafas lega, karena Uber dengan cepat mengenali masalah dan menagih dengan jumlah harga yang sesuai dengan jarak sebenarnya.

Bayangkan jika Kaplan benar-benar harus membayar Rp 600 juta untuk perjalanan yang tidak masuk akal? Alih-alih fresh selepas mabuk-mabukan dari kelab malam, ia malah bisa stres berat. Mau berhenti mabuk-mabukan, Kaplan? [SN/HBS]

Artikel ini bersumber dari telset.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *