Pengguna Video on Demand di Indonesia semakin meningkat

Pengguna Video on Demand di Indonesia semakin meningkat

Laporan terkait pengguna aplikasi Video on Demand (VOD) di Indonesia semakin meningkat, di mana 74% masyarakat memilih layanan berbayar.

Selama beberapa tahun terakhir, bisa dibilang platform Video on Demand (VoD) di Indonesia terus meningkat. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari ketentuan pembatasan mobilitas di kala pandemi Covid-19 melanda, sehingga mempengaruhi pilihan konten hiburan yang menemani masyarakat Indonesia di rumah. Pada bulan Mei 2022 lalu, Populix melakukan survei terhadap 1.000 responden untuk melihat gaya konsumsi dan preferensi masyarakat Indonesia terhadap layanan aplikasi ponsel, termasuk platform VoD.

“Mayoritas masyarakat Indonesia saat ini memiliki aplikasi mobile yang mendukung kebutuhan sehari-hari dan hiburan mereka. Bahkan, rata-rata responden memiliki lebih dari satu aplikasi berlangganan untuk menunjang mobilitas mereka sehari-hari, khususnya responden yang berdomisili di Jabodetabek. Salah satu aplikasi mobile yang bertumbuh di kalangan masyarakat Indonesia adalah platform Video on Demand (VoD). Studi kami menemukan bahwa 18% responden yang disurvei menyatakan mereka memiliki platform VoD pada ponsel mereka, dan hampir 4 dari 10 responden mengakses platform tersebut setiap harinya,” kata Co-Founder dan CTO Populix, Jonathan Benhi.

Survei menunjukkan platform VoD menjadi media hiburan pilihan masyarakat Indonesia. Sebanyak 89% responden mengatakan menggunakan platform VoD lebih dari satu kali dalam seminggu, dengan 38% di antaranya mengakses platform VoD setiap harinya. Survei juga menemukan bahwa responden cenderung memiliki lebih dari satu platform untuk memenuhi kebutuhan tontonan hiburan mereka.

Terkait dengan platform yang digunakan, mayoritas responden (74%) memilih platform VoD berbayar, baik akun pribadi maupun bersama, dengan mayoritas total biaya berlangganan yang dikeluarkan mencapai hingga Rp250.000 per bulan. Bahkan, responden dari kelompok menengah ke atas bersedia mengeluarkan hingga Rp750.000 setiap bulannya.

Beberapa alasan yang mendorong responden untuk berlangganan pada platform VoD adalah layanan yang dapat ditonton setiap saat (84%), menawarkan banyak pilihan film (77%), untuk mencari hiburan (74%), menawarkan pilihan film terkini (68%), platform mudah digunakan (63%) dan tidak ingin terganggu oleh iklan (57%). Selain itu, 47% responden mengatakan biaya langganan yang ditawarkan terjangkau dan 13% responden menyatakan bahwa mereka memilih VoD karena masih enggan untuk mengunjungi bioskop.

Setiap platform VoD memiliki keunggulan dan layanan yang berbeda. Dari berbagai platform VoD yang berkiprah di Indonesia, berikut adalah 5 aplikasi VoD yang paling banyak digunakan oleh responden. Pada urutan pertama ditempati oleh Netflix dengan persentase 69%, diikuti dengan Disney+ (62%), YouTube (52%), VIU (36%), dan Vidio (25%).

Sementara untuk pilihan konten yang ditonton, sebanyak 73% responden memilih film Korea sebagai konten yang paling dicari pada platform VoD. Angka tersebut didominasi oleh responden perempuan sebanyak 88%, sementara responden laki-laki sebanyak 55%. Selanjutnya, responden juga memilih film Amerika Serikat (69%) dan film Indonesia (67%) sebagai konten lain yang dicari, di mana untuk kedua jenis konten tersebut lebih didominasi oleh responden laki-laki ketimbang perempuan.

Ke depannya, penggunaan platform VoD untuk mengakses konten hiburan diprediksi akan terus menjadi primadona, di mana 54% responden menjawab akan tetap menggunakannya di masa depan dan 43% responden akan menggunakannya lebih sering.


Artikel ini bersumber dari www.tek.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *