Penemu Ponsel Martin Cooper Sedih Lihat Orang Kecanduan Ponsel

Penemu Ponsel Martin Cooper Sedih Lihat Orang Kecanduan Ponsel

Telset.id, Jakarta – Penemu ponsel, Martin Cooper merasa tidak senang melihat saat ini banyak orang yang kecanduan ponsel. Dia berharap “manusia” bisa menemukan kehidupannya kembali, tanpa harus terikat dengan ponsel, perangkat yang dia ciptakan 49 tahun lalu.

Selama ini banyak orang, terutama generasi muda yang salah kaprah mengira penemu ponsel adalah Steve Jobs. Padahal, penemu ponsel adalah Martin Cooper.

Nama Steve Jobs memang lebih populer di kalangan generasi muda ketimbang Martin Cooper. Jobs lebih terkenal karena dianggap sebagai “pencipta iPhone”. Kalau ini memang tidak salah, karena memang dia yang pertama memperkenalkan iPhone.

Tapi sekali lagi, Jobs bukanlah penemu ponsel. Jobs juga bukan penemu pemutar musik MP3 atau komputer. Jobs adalah seorang pendiri Apple yang menciptakan iPhone, iPad, iPod, dan Macbook.

Jadi, mari sejenak lupakan soal Jobs. Sekarang kita membahas tentang Cooper, sosok yang berjasa menemukan ponsel, yang saat ini berkembang menjadi ponsel pintar atau smartphone yang setiap hari kita gunakan.

BACA JUGA:

Ada kabar menarik tentang Martin Cooper. Baru-baru ini ia muncul ke publik dan menyatakan kegundahannya melihat semakin banyak orang yang terikat atau kecanduan ponsel.

Pria yang kini berusia 92 tahun itu muncul minggu lalu di sebuah acara talkshow bertajuk “BBC Breakfast”. Saat itu, si pembawa acara tersebut mengaku bahwa dia kecanduan ponsel karena bisa menghabiskan lima jam sehari untuk membuka HP.

“Apakah Anda benar-benar (kecanduan ponsel) menghabiskan lima jam sehari untuk melihat ponsel? Ayolah.. dapatkan kehidupanmu kembali!” tandasnya kepas si pembawa acara itu, seperti Telset kutip dari Phone Arena, Minggu (3/7/2022).

Cooper kemudian menertawakan data survey yang disodorkan kepadanya yang mengungkap fakta banyak orang yang kencanduan ponsel karena bisa menghabiskan banyak waktu mereka setiap hari hanya untuk membuka ponsel pintarnya.

“Saya cuma menghabiskan waktu kurang dari lima persen per hari untuk mengakses ponsel saya,” ujar Cooper tertawa.

Mungkin Cooper memang pengecualian dari jutaan orang di dunia. Karena menurut data hasil survey terbaru mengungkap kenyataan yang berbeda dengan kebiasaan Cooper.

Seperti misalnya data hasil survey yang dirilis Statista tahun lalu, dimana terungkap bahwa 46% orang Amerika mengatakan bahwa mereka menghabiskan lima sampai enam jam untuk membuka ponsel mereka setiap hari. Bahkan sekitar 11% responden mengatakan bahwa mereka menggunakan ponsel selama tujuh jam sehari atau lebih.

Martin Cooper Penemu Ponsel

Penemu ponsel Martin Cooper Kecanduan ponsel
Martin Cooper, penemu ponsel pertama

Ide untuk membuat ponsel pertama kali muncul saat Martin Cooper bekerja di Motorola. Saat itu dia merasa terganggu melihat keterbatasan telepon mobil yang sudah cukup populer, karena tidak bisa dibawa keluar atau dipakai di luar mobil.

Ia ingin telepon di dalam mobil bisa dibawa keluar dan dibawa oleh si pengguna ke mana pun pergi. Ia ingin membuat telepon berukuran kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku. Sebagai gambaran, telepon mobil saat itu sangat besar dan berat.

Dia juga ingin semua orang memiliki nomor telepon pribadi sendiri. Karena sebelumnya, nomor telepon ditetapkan berdasarkan apakah telepon digunakan di rumah atau di mobil (tidak bisa dipakai secara mobile).

Akhirnya semua impian Cooper dapat terwujud. Pada tahun 1973, dirilislah ponsel pertama di dunia bernama Motorola DynaTAC 8000X. Ia mengatakan, bahwa itulah pencapaian terbesarnya, membuat ponsel berukuran kecil (dibandingkan telpon mobil saat itu) dan orang bisa memiliki nomor telepon pribadi.

Ponsel pertama yang tersedia secara komersial saat itu memiliki baterai yang hanya dapat bertahan selama 25 menit. Namun dari sinilah cikal bakal berkembangnya teknologi ponsel hingga seperti sekarang.

BACA JUGA:

Saat itu Motorola sangat menyukai ide Cooper,  sehingga rela mengeluarkan jutaan dolar untuk pengembangan ponsel dan menggunakan teknologi yang telah digunakan oleh tim yang mengerjakan proyek untuk membuat radio polisi.

Motorola DynaTAC 8000X pertama kali dipamerkan ke publik saat Cooper melakukan uji coba di depan wartawan pada tanggal 3 April 1973. Saat itu ia menelepon kepala insinyur AT&T Joel Engel.

“Joel, ini Marty. Saya menelepon Anda dari ponsel, ponsel portabel genggam,” ujar Cooper dengan bangga menggunakan ponsel pertama buatannya.

Meski sukses mengembangkan ponsel, namun  Motorola DynaTAC 8000X tidak dijual ke publik selama sepuluh tahun. Ketika akhirnya dirilis, perangkat ini dibanderol dengan harga US$ 3995 atau sekitar Rp 59 jutaan. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan Samsung Galaxy Fold 3 yang dirilis tahun lalu.

Ponsel pertama ini memiliki berat 2,5 pon dan panjang 10 inci, ukurannya sangat besar dan berat dibandingkan smartphone saat ini. Baterainya pun hanya mampu bertahan 25 menit dan butuh 10 jam untuk mengisi daya.

Meski begitu, penemuan Cooper ini menjadi berita besar, terutama di kalangan pengusaha, pedagang Wall Street, dan siapa pun yang pekerjaannya mengharuskan berkomunikasi. Bahkan dengan harga yang nyaris mendekati US$ 4.000, Motorola DynaTAC 8000X sangat laris.

Kisah Cooper mungkin akan segera muncul di layar perak. Dia menulis sebuah buku berjudul “Cutting the Cord,” yang dirilis tahun lalu dan sekarang studio film telah mendekatinya untuk membawa ceritanya ke layar perak.

Well, setelah bertahun-tahun kemudian, ponsel atau smartphone kini sudah menjadi perangkat paling populer dan pasti ada di saku semua orang. Jadi, berterima kasihlah kepada sosok Cooper. [SN/HBS]

 

 

Artikel ini bersumber dari telset.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *