Karyawan Startup Ini Lebih Kebal PHK dari GoTo-Ruangguru Cs

Karyawan Startup Ini Lebih Kebal PHK dari GoTo-Ruangguru Cs

tribunwarta.com – Belakangan kabar soal PHK karyawan di perusahaan rintisan atau startup terus terjadi. Terbaru ada GoTo yang bahkan memangkas 1.300 karyawan, juga ada Ruangguru, serta Sirclo yang melakukan perampingan perusahaan

Managing Director Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, menilai, kondisi pasar saat ini penuh dengan ketidakpastian. Belum lagi pendapatan dari startup yang mengalami penurunan, serta ancaman resesi global dan meningkatnya inflasi.

Padahal di satu sisi, investor juga sudah menuntut agar portfolio mereka untuk mulai memikirkan profitabilitas, tidak hanya mementingkan pertumbuhan atau growth.Lalu kenapa banyak startup raksasa yang juga ikut PHK?

Menurutnya, dampak ke startup tahap lanjut lebih kuat karena mereka sudah dimanjakan oleh pendanaan yang besar sebelumnya. Untuk fokus ke pertumbuhan, perusahaan melakukan perekrutan besar-besaran.

Demi mengejar karyawan terbaik, perusahaan besar tersebut juga berani menaikkan standar gaji dalam persaingan berebut talenta.

“Tidak memikirkan profitability, sehingga pada saat revenue mulai turun, penggalangan dana dari investor juga makin sulit,” ujar Wesley kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/11/2022).

GoTo saat ini sudah berstatus perusahaan terbuka dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 220 triliun. Adapun Sirclo, menurut Crunchbase, sudah menggalang US$ 92,2 juta dalam 5 ronde pendanaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Sirclo juga telah mencaplok empat perusahaan yaitu Icube, Orami, Warung Pintar, dan Bizzy.

Sementara itu, Ruangguru sering disebut sebagai soonicorn atau perusahaan yang mendekati unicorn. Valuasi startup ed-tech itu telah melampaui US$800 juta dan agar sukses menyandang status unicorn dibutuhkan US$200 juta lagi.

Keadaan berbeda terjadi di startup tahap awal yang dikenal sebagai startup early stage. Karyawan di perusahaan yang baru beberapa bulan atau tahun merintis bisnis ini lebih “aman” karena jumlah karyawannya masih sedikit sehingga beban operasional mereka juga cenderung ringan.

“Pendanaan masih belum besar, recruitment juga masih limited, di saat seperti ini mereka belum memiliki pengeluaran operasional yang besar,” kata Wesley.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *