Huawei Cloud perlebar sayap ke Indonesia

Huawei Cloud perlebar sayap ke Indonesia

Dalam gelaran Huawei Cloud Indonesia Summit, Huawei mengumumkan rencana peluncuran Region baru di Indonesia tahun ini.

Huawei Cloud Indonesia Summit resmi digelar di Jakarta kemarin. Acara yang melanjutkan Huawei Connect 2022: Unleash Digital, di Bangkok, Thailand, 19-21 September lalu mengusung tema “Building the Cloud Foundation for an Intelligent Indonesia”. Konferensi yang dihelat di Raffles Hotel ini dihadiri pemain industri terkemuka, para pakar, mitra dan rekan media, untuk berbagi gagasan guna mendorong ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang kuat di Indonesia.

Dalam gelaran ini, Huawei Cloud mengumumkan rencana peluncuran Region baru di Indonesia tahun ini. Region ini akan hadir dengan arsitektur 3AZ DR, serta telah mengantungi sertifikat level-6 dari Institut Pemulihan Bencana Internasional (Disaster Recovery Institute International atau DRI). Secara bersamaan, akan diluncurkan lebih dari 60 layanan cloud baru yang menawarkan pengalaman pengguna terbaik di bidang e-commerce, platform video pendek, game online, serta asuransi dan keuangan.

Berbekal keahlian digitalisasi Huawei Cloud serta pengalaman dengan 3 juta pelanggannya di berbagai penjuru dunia, serta didukung oleh berbagai layanan baru yang dikembangkan melalui investasi Litbang (R&D) tahunan yang berkesinambungan, Huawei Cloud bertekad memenuhi komitmen digitalnya bagi Indonesia. Huawei Cloud bekerja sama dengan para mitra lokal untuk membangun sebuah ekosistem digital dari inovasi dan kesuksesan bersama.

Huawei Cloud: In Indonesia, For Indonesia

Jacqueline Shi, President Global Marketing and Sales Service Huawei Cloud, menyampaikan kata sambutannya. Shi mengumumkan bahwa Huawei Cloud akan menerapkan strategi global terbarunya, “Everything as a Service”, di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Huawei Cloud akan menggenjot pelaksanaan strategi “Everything as a Service” ini untuk mendorong transformasi digital di sektor bisnis lokal serta untuk mendukung mitra dan perusahaan rintisan melalui Infrastructure as a Service (Infrastruktur sebagai Layanan), Technology as a Service (Teknologi sebagai Layanan), dan Expertise as a Service (Keahlian sebagai Layanan).

Jacqueline Shi, President Global Marketing and Sales Service, Huawei Cloud

Sementara itu CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menegaskan komitmen “In Indonesia, For Indonesia” (Di Indonesia, Untuk Indonesia) dalam paparannya. Komitmen teguh Huawei Cloud untuk membangun fondasi cloud yang kokoh sebagai dasar dari Indonesia yang cerdas telah menjadikan Huawei Cloud pilihan utama bagi berbagai perusahaan logistik dan media besar di Indonesia. Huawei Cloud juga akan meningkatkan investasinya di pasar Indonesia. Huawei Cloud optimistis lebih banyak lembaga pemerintahan, institusi keuangan, perusahaan energi, perusahaan pengangkutan (carrier), dan platform e-commerce akan memutuskan bekerja sama dengan Huawei Cloud.

Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia

Huawei Cloud: Mengeksplorasi Ranah Digital dan Berbagi Keahlian

Huawei Cloud merupakan penyedia layanan cloud yang mencatatkan perkembangan paling pesat di kawasan Asia Pasifik. Dalam Huawei Cloud Indonesia Summit, Presiden Huawei Cloud APAC Zeng Xingyun mengumumkan rencana peluncuran Region Indonesia di tahun ini akan berbarengan dengan sejumlah program pemasaran dan inisiatif industri.

Zeng Xingyun, President Huawei Cloud APAC

Huawei Cloud berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur native cloud. Infrastruktur ini dilengkapi dengan sumber daya yang efisien dan dapat ditingkatkan, yang dapat memberikan jaminan peluncuran layanan lebih cepat dan operasi otomatis bagi pelanggan Internet lokal. Grup media terbesar di Indonesia, detikNetwork, telah memutuskan bekerja sama dengan Huawei Cloud untuk menyediakan layanan livestreaming kelas atas bagi 200 juta penggunanya di seluruh negeri.

Dengan menggabungkan keahlian digitalisasinya, Huawei menyusun usulan kerangka kerja transformasi digital enam dimensi dengan 70 metrik. Huawei Cloud melayani berbagai lembaga pemerintah, institusi keuangan, perusahaan telekomunikasi, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya di Asia Pasifik. Huawei Cloud juga tengah membangun platform AI untuk kelautan nasional di Indonesia melalui kerja sama dengan mitra lokal. Platform ini akan menyederhanakan sektor perikanan Indonesia dalam satu wadah, guna menyediakan layanan digital yang berkelanjutan bagi 2 juta nelayan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) berbagi bagaimana mereka mendorong ekonomi digital lokal melalui adopsi cloud.

Inka Yusgiantoro, Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan adopsi teknologi cloud merupakan pedang bermata dua yang membawa peluang sekaligus risiko.  Mempromosikan kepercayaan sangat penting dan strategi utama untuk mempercepat transformasi digital serta mengatasi risiko siber adalah dengan mendorong lebih banyak kolaborasi antara lembaga pemerintah, lembaga keuangan, dan penyedia teknologi seperti Huawei Cloud.  Ketika dunia digital menjadi semakin saling terhubung, aturan dan kebijakan bersama perlu ditetapkan untuk mengatasi masalah yang muncul dan mendorong interoperabilitas dalam ekosistem keuangan di Indonesia.

Inka Yusgiantoro, Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Sarwoto Atmosutarno, Ketua Mastel, mengindikasikan bahwa pusat data Huawei Cloud di Indonesia akan menyediakan sumber daya infrastruktur cloud yang kuat untuk menerapkan teknologi mutakhir seperti Big Data Analitik dan AI, yang mengintegrasikan industri telekomunikasi dengan ekonomi digital.

Sarwoto Atmosutarno, Ketua Mastel

Huawei Cloud: Investasi Terus Menerus di bidang R&D untuk Inovasi Teknologi yang Aksesibel

One Global Network yang dibangun oleh Huawei Cloud akan menghadirkan layanan cloud premium dan pengalaman yang konsisten bagi pelanggan, mitra dan pengembang. Di kawasan Asia Pasifik, Huawei Cloud telah membangun sejumlah simpul jaringan (node) lokal di Singapura, Hong Kong (Tiongkok), Thailand, dan Malaysia. Di kawasan ini saja, hampir 1.000 teknisi layanan, pakar O&M, dan manajer proyek ditempatkan untuk membantu proses migrasi cloud bagi pelanggan Huawei Cloud. Dengan kerangka kerja baru 3AZ DR, Region Indonesia akan mencapai peralihan beban kerja dalam hitungan menit tanpa kehilangan data.

Dengan lebih dari USD$20 milyar diinvestasikan dalam riset dan pengembangan setiap tahunnya, Huawei terus menyempurnakan pengetahuan dan mahakarya dari 100 ribu insinyurnya untuk memperkuat pijakan sebagai platform terdepan di industri untuk inovasi di cloud. Dalam Huawei Cloud Indonesia Summit tersebut, Jonathan Zhou, Vice President Huawei Cloud Marketing, memperkenalkan delapan layanan inovatif, yakni Huawei Cloud CCE Turbo, Ubiquitous Cloud Native Service (UCS), GaussDB, DataArts LakeFormation, gudang data real-time, Low Latency Live (LLL), dan model gelombang Pangu. Model gelombang Pangu ini memangkas prediksi gelombang dari hitungan jam menjadi detik, dengan tingkat kesalahan prediksi tinggi gelombang yang kurang dari 10 cm. Ini merupakan kali pertama layanan-layanan tersebut diperkenalkan untuk implementasi di Indonesia.

Jonathan Zhou, Vice President of Huawei Cloud Marketing

Huawei Cloud: Mengembangkan Talenta dan Ekosistem Digital untuk Inovasi dan Kesuksesan Bersama

Pada konferensi itu juga, Huawei Cloud mengungkapkan inisiatifnya yakni “Go Cloud, Go Global”, yang bertujuan menghadirkan dukungan berupa solusi bersama dan kampanye pemasaran bagi para mitranya. Huawei Cloud akan berbagi pengalaman lokalnya yang diperoleh dalam menyajikan layanan di lebih dari 170 negara dan kawasan di dunia serta wawasan mengenai bisnis dan industri di kawasan-kawasan utama, dan menyumbangkan teknologi serta solusinya kepada ekosistem global. Upaya ini diharapkan akan membantu lebih banyak perusahaan untuk memanfaatkan cloud dengan lebih baik dan berkembang ke tingkat global dengan lebih sukses.     

Program Spark yang diinisiasi di tahun 2020 bertujuan mendukung perusahaan rintisan di kawasan Asia Pasifik. Kini program ini telah menjadi salah satu yang terbaik dalam ekosistem perusahaan rintisan regional, dengan lebih dari 80 perusahaan rintisan bergabung selama dua tahun. Program Spark Indonesia yang baru diluncurkan ini diharapkan dapat menarik minat dan memberikan dukungan bagi 100 perusahaan rintisan dan 5.000 pengembang di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Leo Jiang, Chief Digital Officer Huawei Cloud APAC mengatakan bahwa Program Spark merupakan salah satu platform akselerasi kewirausahaan terbesar di Asia, dengan misi membangun perusahaan rintisan menjadi unicorn masa depan.

Asia Pasifik merupakan kawasan kunci bagi Huawei Cloud, dan Indonesia adalah salah satu negara terbesar di kawasan ini. Huawei Cloud bekerja sama dengan lebih dari 500 mitra lokal untuk menyediakan layanan dan solusi cloud bagi ratusan pelanggan di lebih dari 10 sektor industri, termasuk logistik, media, keuangan, dan layanan pemerintahan. Masa depan umat manusia adalah masa depan dengan cloud, digital, dan kecerdasan. Huawei Cloud berharap dapat bekerja dan tumbuh bersama dengan lebih banyak pelanggan dan mitra lokal, untuk membangun fondasi bagi ekonomi digital di Indonesia.


Artikel ini bersumber dari www.tek.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *