Hands-on Acer Swift Edge OLED

Hands-on Acer Swift Edge OLED

Acer baru saja meluncurkan laptop dengan layar OLED, salah satunya adalah Acer Swift Edge. Perangkat ini adalah laptop 16 inci teringan di dunia.

Beberapa hari yang lalu Acer telah meluncurkan laptop dengan teknologi panel layar OLED yang masuk ke dalam anggota keluarga Swift. Salah satu dari laptop berlayar OLED tersebut adalah Acer Swift Edge. Perangkat ini diklaim sebagai laptop 16 inci yang paling ringan di dunia, karena hanya memiliki berat 1,1 kg. Dengan demikian, cocok untuk mendukung aktivitas pekerja yang mobile.

Seperti yang kita ketahui. Layar OLED memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan panel layar LCD biasa. Layar OLED memiliki warna yang lebih pekat dengan kontras yang lebih tinggi. Berbeda dengan layar LCD, layar OLED tidak memerlukan penerangan latar tambahan, yang biasanya menggunakan lampu LED. Artinya, OLED memiliki masing-masing piksel yang menyala sendiri yang berujung pada efisiensi energi yang lebih tinggi karena hanya mengaktifkan piksel yang dibutuhkan.

Bezel dari Acer Swift Edge memiliki ukuran sangat tipis, dengan demikian diberi nama Swift ‘Edge’ yang berarti layarnya memiliki bentang “dari tepi ke tepi” kata pihak Acer. Biasanya laptop 16 inci cenderung memiliki bobot yang cukup berat dan menyasar kepada konten kreator dan gamer. Namun, laptop flagship dari keluarga Acer Swift ini hadir untuk para pekerja bisnis mobile yang menginginkan laptop layar besar tetapi dengan dimensi yang ringan.

Saya pun sempat menjajal laptop dari Acer ini. Meskipun layarnya memiliki ukuran yang tidak biasa (yang mana laptop kelas bisnis biasanya menawarkan ukuran 13 inci atau 14 inci), tetapi desain laptop 16 inci ini terlihat seperti ukuran laptop berlayar 14 atau 15 inci. Bahkan, laptop ini akan mudah dimasukkan ke dalam tas ransel dengan ukuran standar.

Meskipun layarnya tidak menggunakan lapisan anti-glare, tetapi karena memiliki kecerahan yang cukup tinggi (500 nit) jadi tidak ada gangguan refleksi dari pencahayaan sekitar. Tentu saja layar ini memiliki bidang pandang yang sangat lebar, sehingga warna tidak akan pudar meski dilihat dari samping.

Resolusi yang dimiliki layar ini adalah 4K (3.840 x 2.400 piksel). Dengan demikian, menurut Acer, akan memiliki kerapatan piksel yang tinggi meski layarnya besar. Ada pula sertifikasi TÜV Rheinland Eyesafe yang berguna untuk mengurangi paparan cahaya biru demi kesehatan mata. Acer mengatakan, berkat sertifikasi tersebut, kualitas akurasi warna tetap akan tinggi meski sinar biru pada layar dikurangi.

Berbicara seputar akurasi warna, Acer Swift Edge memiliki color gamut DCI-P3 hingga 100%. Sedangkan contrast ratio yang dimilikinya adalah 1.000.000:1 yang disebut oleh acer dengan teknologi True Black. Tidak ketinggalan pula response time 0,2 ms agar dapat meminimalisir gangguan blur [ada konten yang bergerak cepat.

Bodi dari laptop ini terbuat dari material magnesium-aluminium. Acer menyatakan bahwa bahan ini lebih ringan 12% dan 2 kali lebih kuat jika dibandingkan dengan bahan alumunium biasa. Seperti pada laptop kebanyakan, Swift Edge memiliki pijakan yang terbuat dari karet. Namun entah kenapa saya merasa pijakan kaki pada laptop terbaru dari Acer ini agak terasa licin.

Dengan bobot hanya 1,1 kg, laptop 16 inci ini sangat mudah diangkat meskipun saya hanya menggunakan satu tangan. Cara membuka tutup laptop ini pun sangat praktis karena hanya membutuhkan satu tangan tanpa again bawah terangkat.

Pada bagian sisi kanan laptop saya melihat port audio 3,5 mm, USB 3.2 Gen 1 Type A. Sedangkan pada sisi kiri laptop terdapat port 2 USB Type-C , USB 3.2 Gen 1 Type A, dan HDMI 2.1. Port ini terbilang lengkap dan cocok untuk menghubungkan perangkat untuk pendukung bisnis. Touchpad Swift Edge memiliki ukuran yang cukup besar. Acer menyatakan bagian ini dilengkapi dengan fitur bacterial sehingga aman digunakan.

Prosesor laptop Acer Swift Edge yang saya jajal di sini adalah AMD Ryzen 5 6600U yang dipadukan dengan RAM LPDDR5 16 GB Dual Channel. Saya pun menyempatkan diri untuk menjalankan Cinebench R20 pada laptop tersebut, dan ia berhasil mendapatkan angka 3.132 poin. Sebagai catatan, saya menjalankan benchmark ini ketika laptop menggunakan baterai sumber dayanya. Oleh karena itu mungkin hasilnya akan berbeda ketika laptop dihubungkan ke sumber listrik langsung.

Acer mengatakan bahwa laptop OLED Swift Edge sudah tersedia di Indonesia pada bulan Oktober ini. Harga dari perangkat tersebut dimulai dari 19.999.000.


Artikel ini bersumber dari www.tek.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *