10 Teknologi Smartphone Terkini, dari Komunikasi Satelit hingga Chip Khusus

10 Teknologi Smartphone Terkini, dari Komunikasi Satelit hingga Chip Khusus

tribunwarta.com

Vendor smartphone China, Huawei memperkenalkan sebuah teknologi kaca pelindung baru untuk smartphone. Kaca pelindung tersebut bernama “Kunlun”.

Kaca pelindung ini hadir di Huawei Mate 50 Series. Kunlun merupakan lapisan kaca pelindung yang diciptakan menggunakan gabungan 100 juta kristal yang sudah dioksidasi dengan logam spesifik.

Kaca pelindung Kunlun ini didesain Huawei secara khusus melalui proses peleburan yang lebih lama dari kaca biasa.

Waktu prosesnya mencapai 24 jam dengan suhu mencapai 1600 derajat. Pembuatan kaca ini juga menggunakan teknologi yang membuat kaca lebih kokoh.

Kaca Kunlun ini diklaim mengandung ratusan miliar nanokristal berkekuatan tinggi yang membuat kaca tahan terhadap benturan.

Kunlun menjadi produk kaca pelindung pertama yang mengantongi sertifikasi tahan banting dengan bintang lima dari SGS Swiss.

2. Komunikasi satelit

Teknologi komunikasi satelit ini mulai dikenal sejak iPhone 14 dirilis pada Oktober 2022. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan meski tidak terhubung dengan jaringan internet atau seluler.

Komunikasi satelit dapat digunakan ketika keadaan daruat. Misalnya, ketika tersesat di sebuah tempat tanpa ada jaringan seluler yang memadai. Dengan teknologi ini, pengguna ponsel dapat mengirim pesan teks serta lokasi untuk mendapatkan bantuan.

Selain iPhone 14, Huawei Mate 50 series juga memiliki fitur ini. Akan tetapi, fitur ini masih terbatas untuk sejumlah wilayah saja.

Komunikasi satelit di iPhone 14 series baru tersedia di wilayah AS, Kanada, Perancis, Jerman, Irlandia, dan Inggris, sedangkan untuk Huawei, tidak dirinci lebih lanjut wilayah mana saja yang sudah tersedia.

3. “Dynamics Island” Apple

iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max yang diperkenalkan pada 2022 lalu, membawa inovasi anyar yaitu “Dynamics Island”. “Dynamics Island” menggantikan poni fisik di dua ponsel tersebut.

“Dynamics Island” menjadi salah satu inovasi pada tahun 2022 yang banyak diperbincangkan. Apple menggabungkan teknologi hardware dan software-nya untuk memanfaatkan area punch hole di bagian depan layar menjadi dinamis.

Dynamic Island mampu menampilkan animasi untuk notifikasi dan aplikasi yang sedang berjalan di latar belakang (background). Misalnya, aplikasi maps, musik, timer, perekam audio, hingga aplikasi pihak ketiga.

Animasi yang ditampilkan nantinya akan disesuaikan dengan aplikasi yang sedang dibuka pengguna. Sehingga, bentuk Dynamic Island bakal bisa melebar bahkan memunculkan animasi “lingkaran” baru di samping poni.

4. Teknologi Ray Tracing di smartphone

Teknologi ray tracing mungkin sudah bukan barang baru di PC atau komputer. Namun, teknologi ini baru hadir di smartphone pada 2022.

Produsen chipset seperti MediaTek dan Qualcomm pada 2022 lalu memperkenalkan chipset terbaru mereka yang mendukung Ray Tracing. Chipset yang mendukung teknologi ini adalah Dimensity 9200 dan Snapdragon 8 Gen 2.

Ray tracing merupakan teknik rendering tiga dimensi (3D) untuk memvisualisasikan refleksi cahaya dan efek sinematis secara real time di dalam game.

Berkat teknologi ini, tampilan game, seperti pantulan cahaya matahari di bodi mobil yang mengilap, atau sinar lampu yang memantul pada lapisan kaca, bisa dibilang akan dibuat lebih memukau dan bakal terasa seperti aslinya.

Biasanya, fitur Ray Tracing dimiliki GPU untuk komputer desktop. Dengan hadirnya Ray Tracing di smartphone, gamer kini tak perlu memiliki sebuah PC untuk sekadar merasakan pengalaman yang diberikan oleh efek Ray Tracing.

5. Fitur pendeteksi tabrakan

Fitur yang bernama “Crash Detection” ini adalah fitur yang diperkenalkan oleh Apple di iPhone 14 series. Seperti namanya, fitur tersebut mampu mendeteksi saat pengguna mengalami sebuah tabrakan.

Fitur tersebut dapat bekerja berkat sensor gerak giroskop 3-axis dan akselerometer G-force tinggi. Sensor tersebut diklaim dapat mengukur hingga 256 G (gravitasi) dan mampu mengambil sampel empat kali lebih cepat dari 3.000 kali perdetik.

Dukungan tersebut memungkinkan akselerometer mendeteksi momen-momen benturan yang kemudian diakumulasi. Akumulasi data benturan tadi lalu dikombinasikan dengan sensor yang dibekali algoritma baru yang akhirnya membentuk fitur Crash Detection.

Fitur ini masih terbatas di beberapa wilayah saja, seperti Kanada dan AS.

6. Teknologi “AI Semantic Segmentation”

Tahun lalu, 2022, MediaTek dan Qualcomm meluncurkan chipset baru yang dibekali teknologi “AI Semantic Segmentation”. Teknologi tersebut berfokus pada tampilan perangkat, salah satunya di sektor fotografinya.

Hasil gambar yang diambil dapat memiliki kualitas yang tinggi, tetapi konsumsi daya yang dipakai sedikit. Intinya, teknologi pencitraan tersebut memungkinkan perangkat mengenali wajah, rambut, pakaian, latar belakang seseorang, dan sebagainya.

Aspek di atas akan dikenali sebagai aspek yang berbeda-beda, lalu sistem akan memodifikasi warna, ketajaman, hingga jumlah bintik warna (noise) pada gambar di setiap aspeknya.

7. Sensor kamera smartphone 1 inci

Pada pertangahan 2022, Sony memperkenalkan sensor kamera smartphone berukuran 1 inci yakni IMX989.

Ukuran tersebut terbilang besar untuk sebuah sensor kamera smartphone. Sensor tersebut juga merupakan yang terbesar yang pernah diperkenalkan Sony.

Semakin besar ukuran sensor, sejatinya, kamera juga akan semakin baik dalam mengumpulkan cahaya, fokus yang lebih cepat, serta menghadirkan dynamic range yang lebih luas.

Beberapa perangkat yang menggunakan sensor tersebut untuk meningkatkan performa fotografinya adalah Xiaomi 12S Ultra dan Vivo X90 series. Dengan ukuran sensor yang lebih besar, hasil gambar yang dipotret dapat lebih jernih dan memiliki bintik (noise) yang sedikit.

8. Variable aperture

Fungsi “aperture” dalam kamera adalah untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam lensa. Semakin besar bukannya (misal f/1.8), gambar yang diambil akan semakin terang, tetapi di saat yang bersamaan latar belakang yang muncul akan semakin buram (titik fokus semakin kecil).

Variable Aperture berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk ke lensa kamera dengan menyesuaikan bukaan. Fitur ini sebenarnya bukan hal baru di kamera profesional. Namun di smartphone fitur ini masih tergolong anyar. Salah satu perangkat yang dibekali teknologi ini adalah Huawei Mate 50 series.

9. Chip “khusus”

Chip khusus maksudnya adalah chip yang dirancang secara spesifik untuk mendukung perangkat tertentu. Karena dibuat spesifik, chip khusus ini dapat meningkatkan kinerja perangkat.

Huawei adalah salah satu perusahaan yang mempelopori penggunaan chip khusus ini di ponsel buatannya. Kini vendor lain juga sudah semakin baik dan maju dalam pembuatan chip khusus.

Misalnya, chip teknologi pencitraan khusus Oppo, MariSilicon X, Surge C1 milik Xiaomi, hingga chipset V2 terbaru milik Vivo. Kehadiran teknologi ini dapat meningkatkan performa perangkat yang cukup signifikan.

10. Super Fast Charge 210 Watt

Teknologi pengisian daya kini semakin cepat. Pada Oktober lalu, Redmi Note 12 Explorer Edition hadir dengan dukungan teknologi pengisian daya mencapai 210W.

Angka ini menjadi yang terbesar di industri smartphone saat ini. Sebelumnya, dukungan pengisian daya tertinggi dipegang oleh iQoo 10 series dengan 200W.

Diperkirakan di masa depan, merek ponsel akan terus mengembangkan teknologi pengisian daya yang lebih cepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *