News  

Tim kesehatan kampanyekan istirahat hadapi puncak haji di Armuzna

Tim kesehatan kampanyekan istirahat hadapi puncak haji di Armuzna

Mekkah (ANTARA) – Tim kesehatan terus mengkampanyekan kepada jamaah calon haji agar beristirahat tiga hari dari beraktivitas di luar hotel untuk persiapan menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) .

“Paling tidak tiga hari sebelum Armuzna, jamaah perbanyak istirahat di hotel, pastikan stamina dan kesehatan terjaga sebelum puncak haji,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Minggu.

Baca juga: Jamaah tetap dapat konsumsi jelang puncak haji di Armuzna

Dibutuhkan kondisi fisik yang prima bagi jamaah haji untuk dapat mengikuti rangkaian ibadah wajib haji sehingga penting bagi petugas untuk mengingatkan jamaah haji tidak melakukan aktivitas yang berlebihan menjelang Armuzna.

Ia mengharapkan jamaah haji Indonesia dapat beribadah dalam kondisi kesehatan yang terbaik. Mengingat 63 persen jemaah haji Indonesia merupakan jamaah haji berisiko tinggi (Risti), sehingga jamaah perlu menghemat energinya untuk dapat beraktivitas ibadah dengan prima di Armuzna.

“Agar jamaah tidak lelah dan stres. Hal ini bisa memicu kekambuhan penyakit. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan istirahat,” tambah Budi.

Baca juga: Persiapan puncak haji di Armuzna capai 75 persen

Koordinator Promosi Kesehatan, dr Edi Supriyatna mengatakan, pesan-pesan agar aktivitas fisik jamaah haji disesuaikan dengan kondisi kesehatannya juga terus digaungkan.

“Materi promosi fokus pada minum jangan tunggu haus, minum air dicampur elektrolit (oralit), pemeriksaan kesehatan jamaah haji yang memiliki penyakit komorbid, penggunaan masker dan payung agar terhindar dari sengatan matahari, berhenti merokok dan penyesuaian aktivitas untuk menghindari kelelahan terus kita gaungkan,” kata Edi.

Baca juga: Tim Mobile Crisis gelar simulasi puncak haji di bawah suhu 41 derajat

Tim promkes juga terus mengingatkan agar jamaah dengan komorbid minum obat secara teratur sesuai saran dokter,untuk menjaga jamaah dapat beribadah dalam kondisi yang terbaik.

Pendekatan dan edukasi diberikan langsung kepada jamaah haji di tiap kloter. Setiap harinya, tim promosi kesehatan bergerilya memanfaatkan semua sarana dan prasarana yang ada untuk terus menyampaikan pesan pesan promosi kesehatan.

“Berbagai inovasi dilakukan agar pesannya sampai kepada jamaah, contohnya menggunakan sunah Rasulullah saat minum, ketika kita lakukan edukasi jangan tunggu haus,” tambah Edi.

Baca juga: 91.106 calhaj Indonesia sudah diberangkatkan ke Tanah Suci

Baca juga: 2.500 lebih calon haji Indonesia akan melaksanakan sunah tarwiyah

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *