News  

Sentuhan teknologi IPA Mookervart kelola air minum DKI

Sentuhan teknologi IPA Mookervart kelola air minum DKI

Jakarta (ANTARA) – Teknologi pengolahan air baku menjadi air minum telah hadir di Jakarta melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart yang siap melayani kebutuhan kota metropolitan tersebut akan air berkualitas.

IPA Mookervart sendiri terletak di Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat dan memiliki dua sumber air baku dari Kali Mookervart dan Waduk Daan Mogot.

Baca juga: Pemkot benahi kawasan himpitan di Mookervaart guna cegah banjir

Perwakilan IPA Mookervart PAM JAYA, Rijal Azis mengatakan IPA tersebut memiliki kapasitas yang beroperasi saat ini 7 liter/detik. IPA ini awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bagi penghuni Rusun Daan Mogot.

Tujuan pemasangan IPA yang menggunakan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum adalah PAM JAYA sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib melayani kebutuhan air bersih masyarakat.

Kawasan Rusun Daan Mogot ini pada awalnya belum terdapat jaringan air perpipaan. Dari sinilah muncul harus melayani, tetapi ketersediaan air baku yang ada hanya berasal dari Kali Mookervart.

Menurut Rijal, karena kualitas air Sungai Mookervart yang sudah seperti air limbah maka dari itu PAM JAYA memutuskan untuk menggunakan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum. Untuk saat ini teknologi pengolahan air baku menjadi air minum tersebut baru ditujukan untuk Rusun Daan Mogot yang telah dihuni oleh warga.

Teknologi Kunci

Adapun teknologi yang digunakan IPA Mookervart ini terdiri dari dua teknologi kunci, yakni teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan teknologi Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO).

Teknologi MBBR menggunakan media PVA GEL sebagai tempat tinggal tambahan atau sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai. PVA gel berupa butiran-butiran yang sangat kecil dan mempunyai porositas yang besar.

IPA Mookervart juga menggunakan teknologi ultrafiltrasi, teknologi dengan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis, menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel. Ukuran pori dari membran ultrafiltrasi dan dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi.

PAM JAYA juga menggunakan teknologi Brackish Water Reverse Osmosis di IPA Mookervart . Teknologi ini merupakan teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeabel untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel yang lebih besar dari air minum. Teknologi BWRO inilah yang menjadikan pengolahan air baku dari sungai Mookervart menjadi air minum.

Baca juga: Gerebek lumpur di Kali Sunter untuk antisipasi banjir di 14 RT

Personel PAM JAYA memantau perangkat teknologi Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) di IPA Mookervart, Daan Mogot, Jakarta. IPA Mookervart merupakan terobosan dari PAM JAYA yang menggunakan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum. ANTARA/Aji Cakti




Tahapan pengolahan dari air baku menjadi air minum terdiri dari tahapan pertama, yakni mula-mula air baku dari Mookervart diolah di area yang menggunakan teknologi MBBR. Teknologi MBBR ditujukan untuk penyaringan limbah dalam pengolahan air tahap pertama

Kemudian air yang telah disaring masuk ke area penjernihan, lalu air hasil yang telah dijernihkan tersebut kemudian dilakukan ultrafiltrasi. Air dari ultrafiltrasi tersebut diolah oleh di perangkat yang menggunakan teknologi BWRO dan kemudian air layak minum siap disalurkan.

Teknologi BW RO ini memiliki membran dengan kerapatan yang dapat menyaring bakteri dan TDS yang memiliki bentuk partikel seperti butiran garam berukuran kecil. IPA Mookervart merupakan salah satu IPA yang menggunakan teknologi BWRO untuk mengubah air baku menjadi air minum.

PAM JAYA melakukan perawatan terhadap teknologi BWRO ini selama sebulan sekali dengan kegiatan pembersihan terhadap perangkat teknologi tersebut.

Pembangunan IPA Mookervart berlangsung kurang lebih empat bulan sejak November 2020 jika dihitung dari proses mulai dari pipa berdiri hingga mulai beroperasi pada 22 Maret 2021. Pembangunan waduk buatan sebagai penampung sumber air baku IPA Mookervart dilakukan lebih dulu sejak 2019 dan selesai pada 2020.

Terkait apakah teknologi pengolahan air baku menjadi air minum di IPA Mookervart ini bisa diterapkan di wilayah selain DKI Jakarta, Rijal menjawab bisa diterapkan.

Dia juga mengatakan bahwa PAM JAYA membuka diri dan siap berkolaborasi dengan pihak-pihak dari wilayah luar Jakarta yang ingin mengadopsi atau menerapkan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum di wilayahnya.

Baca juga: Grebek Lumpur di Kali Mookervart untuk kurangi dampak empat wilayah

Perlu Sosialisasi

Kehadiran air minum perpipaan yang dihasilkan oleh IPA Mookervart mendapatkan sambutan baik dari para warga rusun Daan Mogot karena dianggap menjadi terobosan dalam membantu kebutuhan air warga.

Warga rusun bernama Pauline merasakan selama dua tahun tinggal di rusun air yang sebelumnya cenderung mengandung pasir, sejak IPA Mookervart beroperasi air tersebut menjadi jernih dan tidak lagi mengandung pasir.

Pauline juga memandang air dari Mookervart yang memiliki kualitas air seperti air minum merupakan terobosan hebat dari PAM JAYA. Artinya dengan teknologi tersebut Indonesia, khususnya Jakarta sebagai kota metropolitan sudah bisa sama dengan Singapura dan Korea Selatan yang berhasil menerapkan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum.

Penyaluran air minum yang diolah dan disalurkan oleh IPA Mookervart kepada penghuni rusun dapat membantu kebutuhan air warga dalam hal air bersih.

Personel PAM JAYA mengecek kualitas air minum yang dihasilkan dari perangkat teknologi Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) di IPA Mookervart, Daan Mogot, Jakarta. IPA Mookervart merupakan terobosan dari PAM JAYA yang menggunakan teknologi pengolahan air baku menjadi air minum. ANTARA/Aji Cakti




Sementara itu penghuni rusun lain, Teti juga merespons baik air perpipaan yang memiliki kualitas seperti air minum dan dinilai bisa membantu kebutuhan dirinya akan air bersih.

Warga lainnya bernama Euis mengatakan kehadiran air perpipaan dengan kualitas seperti air minum dapat menjadi pertimbangan bagi dirinya untuk meninggalkan air galon atau kemasan.

Baca juga: IPA Mookervart sanggup layani hingga 1.902 unit rusun

Selama ini Euis harus membeli enam galon dalam rangka memenuhi kebutuhan airnya selama sepekan dalam menjalani rutinitas sehari-hari, seperti memasak, minum dan kebutuhan lainnya.

Pauline dan Euis menyarankan agar kehadiran air perpipaan dengan kemurnian dan kualitas seperti air minum di rusun yang mereka huni perlu gencar disosialisasikan lagi oleh pihak PAM JAYA. Hal ini dalam rangka agar warga semakin mengerti dan memahami, sekaligus juga peningkatan pelayanan air bersih perpipaan di rumah susun.

 

Editor: Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *