News  

Raungan Sirine Bikin Publik Merinding, Puluhan Ambulans Beriringan Bawa Korban Tragedi Kanjuruhan

Raungan Sirine Bikin Publik Merinding, Puluhan Ambulans Beriringan Bawa Korban Tragedi Kanjuruhan

Suara.com – Indonesia tengah berduka. Sebuah tragedi kemanusiaan besar terjadi ketika Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Terjadi kerusuhan besar pada pertandingan itu, yang mengakibatkan 174 nyawa melayang. Kebanyakan korbannya mengalami trauma, terinjak-injak, hingga kesulitan bernapas setelah polisi menembakkan gas air mata demi membubarkan suporter yang rusuh.

Ratusan suporter yang meninggal dunia ini kemudian diangkut dari RS Wava Husada menuju rumah duka secara bersama-sama. Bupati Malang, Sanusi, menyatakan 56 ambulans dikerahkan untuk membawa para korban tersebut.

Video ketika ambulans membawa para jenazah ini pun viral di media sosial, salah satunya tampak diunggah akun Instagram @andreli_48. Tampak sederet ambulans dari berbagai instansi beriringan menuju rumah duka sambil membunyikan sirine masing-masing.

Baca Juga:
Juragan 99 Bos Arema FC Posting Pita Hitam, Bukannya Simpati Malah Dirujak Netizen: Tanggung Jawab, Bos!

“Siap,” ucap perekam video ketika memberi aba-aba agar sopir ambulans memulai perjalanannya, dikutip Suara.com pada Minggu (2/10/2022).

Akun Twitter @FaktaSepakbola turut mengunggah video dari sudut pandang berbeda. Raungan sirine terdengar kencang pada Minggu pagi tadi, membuat beberapa warga memilih menepi untuk memberi jalan bagi rombongan ambulans tersebut.

Sedih banget dan merinding lihat video ini. Iring-iringan mobil ambulance yang membawa korban tragedi di stadion Kanjuruhan. Mari kita beri doa untuk mereka, semoga yang ditinggalkan juga diberi ketabahan. #PrayForKanjuruhan. Tolonglah berbenah...” cuit @FaktaSepakbola.

Video ini kembali memicu tangis warganet. Banyak yang menyayangkan terjadinya kerusuhan yang disinyalir akibat kekalahan Arema FC di kandang sendiri.

Beberapa pihak juga menyayangkan prosedur penanganan massa dari pihak kepolisian, yakni dengan menggunakan gas air mata yang telah dilarang oleh FIFA.

Baca Juga:
Lewat Instagram, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana Minta Maaf dan Mengutuk Kerusuhan

Tidak ada satu nyawa pun yang sebanding dengan sepak bola, apalagi ratusan,” komentar warganet.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *