News  

Perusahaan AS gaungkan “Indonesia Spice Up the World”

Perusahaan AS gaungkan “Indonesia Spice Up the World”

Jakarta (ANTARA) – Konsulat Jenderal RI di San Francisco menggandeng perusahaan Amerika Serikat untuk menggaungkan program “Indonesia Spice Up the World” demi meningkatkan jumlah bisnis kuliner Indonesia di negara itu.

KJRI San Francisco bekerja sama dengan perusahaan NextSF dan Alaska Airlines menyelenggarakan webinar bertema “One World – Many Flavors: A Taste of Indonesia”, yang telah diikuti lebih dari 400 orang secara virtual pada Rabu (20/7), demikian menurut keterangan KJRI tersebut yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pemerintah Indonesia terus berupaya mempromosikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia yang berada di San Francisco Bay Area kepada masyarakat Amerika Serikat, kata pihak KJRI San Francisco dalam keterangannya.

Konjen RI di San Francisco Prasetyo Hadi mengatakan bahwa bisnis UMKM kuliner Indonesia di wilayah kerja KJRI San Francisco cukup bertahan dan berkembang di tengah pandemi, namun tidak sedikit yang usaha terpaksa terhenti.

“Sebagai bagian dari upaya gastrodiplomasi, saya sangat senang webinar ini diselenggarakan. Selain untuk mendorong dan memotivasi ekspansi bisnis UMKM Indonesia di bidang makanan dan minuman di San Francisco, juga untuk mendukung program Indonesia Spice Up the World,” ujar Prasetyo.

Dia juga berpendapat bahwa strategi promosi kuliner dengan menggandeng UMKM pelaku bisnis lokal sebagai langkah yang tepat karena mereka dinilai lebih mengetahui segmentasi pasar dan cita rasa yang menjadi kesukaan umum warga lokal, termasuk tentang bagaimana dan dimana bahan-bahan masakan dapat diperoleh.

“Sehingga kuliner Indonesia yang dijual mendapat tempat di hati dan lidah masyarakat lokal, yang rasanya tetap otentik dengan kualitas penyajian yang baik,” kata Prasetyo.

Dalam webinar itu, lima diaspora Indonesia berprofesi sebagai pelaku bisnis kuliner berlisensi di negara bagian California telah berpartisipasi untuk berbagi pengalaman dalam membuka bisnis di AS sekaligus menceritakan pentingnya ikatan antara budaya dengan jenis kuliner Indonesia yang dijual.

Kelima diaspora Indonesia itu, antara lain Ming Tjong – pemilik restoran Lime Tree, Siska Silitonga – pemilik Chili Cali, Henny Minderman dan Vionica S Zhang – pemilik Dapoer Ngebul. 

Vas Kiniris, CEO NextSF — perusahaan AS yang juga menjadi moderator kegiatan webinar itu — mengatakan kekayaan kuliner dan keragaman budaya Indonesia dipandang istimewa bagi kota San Francisco.

“Sukses dengan promosi kuliner negara lain sebelumnya, maka acara ini khusus dipersembahkan untuk membantu mempromosikan beragam kelezatan dan kekhasan makanan Indonesia untuk menumbuhkan pemahaman komunitas lokal dan meningkatkan potensi bisnis makanan di San Francisco,” kata Kiniris.

“Kami merasa bangga bisa mempersembahkan makanan dan budaya Indonesia kepada masyarakat di Amerika. Kami melihat kuliner Indonesia menjadi sangat populer, dan daging rendang merupakan salah satu hidangan favorit bagi orang Amerika,” ujarnya.

Menurut KJRI San Francisco, potensi kuliner Indonesia di wilayah Pantai Barat AS sangat besar.

Berdasarkan data KJRI, terdapat sekitar 19 bisnis kuliner Indonesia yang telah memiliki lisensi usaha dan 46 bisnis kuliner lainnya merupakan usaha kuliner rumahan yang dijalankan oleh masyarakat dan diaspora Indonesia.

Baca juga: KJRI, diaspora dorong penguatan diplomasi budaya Indonesia di AS

Baca juga: KJRI buka warung konsuler untuk WNI di Washington dan Oregon AS

Baca juga: KJRI San Francisco selenggarakan bazar virtual kuliner Lebaran

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *