News  

Pemuda di Manggarai Barat lepas 422 tukik edukasi konservasi alam

Pemuda di Manggarai Barat lepas 422 tukik edukasi konservasi alam

Ini jadi bagian dari edukasi penyelamatan tukik dan pentingnya menjaga lingkungan

Labuan Bajo (ANTARA) – Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Manggarai Barat bersama Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) melepasliarkan 422 tukik ke pantai di daerah itu.

Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Manggarai Barat, Fadil Mubaraq ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Minggu, mengatakan kegiatan itu untuk memberikan edukasi penyelamatan tukik dan pentingnya konservasi alam bagi masyarakat khususnya di Desa Nanga Bere, Manggarai Barat, NTT.

“Kami telah melepasliarkan 422 tukik jenis penyu Lekang di Pantai Kampung Bangko. Ini jadi bagian dari edukasi penyelamatan tukik dan pentingnya menjaga lingkungan,” kata Fadil.

Menurut dia, masyarakat perlu menyadari pentingnya kelestarian lingkungan dengan cara merawat biota alam yang dilindungi dalam kawasan konservasi. Dia menyebut mereka telah melepasliarkan 1.557 tukik di wilayah itu sejak tahun 2017.

Baca juga: Saka Bahari Kulon Progo lepas 77 tukik di Pantai Bugel dalam HUT RI

Fadil mengatakan kegiatan itu dilakukan sebagai bagian dari cara mereka untuk merayakan Hari Konservasi Alam Nasional dan HUT Ke-77 RI.

Selain pelepasan tukik, pengenalan cara melestarikan tukik itu dilakukan dalam bentuk lomba mewarnai edukasi tukik untuk anak-anak dan penanaman mangrove.

Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni 16-17 Agustus 2022 di Kampung Bangko.

Dia melanjutkan edukasi yang diberikan di antaranya penjelasan manfaat penyu untuk kehidupan laut, penanaman mangrove untuk daerah yang rawan abrasi, serta membersihkan sampah plastik untuk mencegah kerusakan habitat laut karena dampak negatif yang ditimbulkan sampah di lautan.

Baca juga: 150 tukik dilepas di Pantai Biaung Denpasar pada peringatan HUT RI

“Anak-anak adalah kader konservasi masa depan. Jadi, mereka harus tahu kehidupan penyu sejak dini untuk pelestarian penyu,”

Kegiatan itu pun didukung oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu, Pokmaswas Tekaka Indah, dan Kampus Politeknik Elbajo Commodus. Selain itu, masyarakat Kampung Bangko, Weko, Wae Raja dan Kewitu, serta pemerintah desa juga terlibat dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: ATLAS Beach Fest Care lepas ribuan tukik di Pantai Berawa Bali

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *