News  

OJK sebut kapitalisasi pasar modal RI tembus Rp9.200 triliun

OJK sebut kapitalisasi pasar modal RI tembus Rp9.200 triliun

Pasar modal Indonesia telah menunjukkan kinerja positif yang luar biasa belakangan ini,

Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyebutkan kapitalisasi pasar modal Indonesia menembus angka Rp9.200 triliun per 10 Oktober 2022, meningkat 11,38 persen sejak 1 Januari 2022 (year-to-date/ytd).

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 6,994 poin atau meningkat 6,27 persen (ytd) pada periode yang sama.

“Pasar modal Indonesia telah menunjukkan kinerja positif yang luar biasa belakangan ini,” kata Inarno dalam Capital Market Summit an Expo (CMSE) 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BEI: Investasi di pasar modal diwarnai perhatian terhadap aspek ESG

Dari sisi penghimpunan dana, ia mengungkapkan sekitar Rp179,66 triliun telah berhasil dihimpun melalui pasar modal dengan 48 emiten baru. Hingga saat ini, terdapat sekitar belasan perusahaan lainnya yang berencana melakukan penawaran umum perdana alias Initial Public Offering (IPO).

Selain itu, jumlah investor di pasar modal pun terus bertambah setiap tahunnya. Saat ini jumlah investor pasar modal telah mencapai 9,8 juta, yang didominasi oleh investor dengan umur di bawah 30 tahun yang mencakup sekitar 59,22 persen dari total investor.

“Hal ini merupakan pertanda baik bagi sektor ekonomi Indonesia, karena menunjukkan literasi keuangan telah dikembangkan sejak dini,” tuturnya.

Baca juga: BEI: Kinerja pasar modal masih sangat baik, jumlah investor 9,8 juta

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Inarno mengatakan pasar modal Indonesia saat ini masih dianggap sebagai pasar yang sangat besar dan sangat menarik bagi investor domestik maupun asing.

Industri pasar modal Tanah Air memang terus berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dalam 45 tahun terakhir.

“Dalam kaitannya dengan kinerja perekonomian suatu negara, pasar modal merupakan bagian integral yang harus diperhitungkan sebagai salah satu indikator untuk mengukur ketahanan dan kekuatan perekonomian secara keseluruhan,” tegas inarno.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *