News  

MIX: PR perusahaan harus perhatikan kuantitatif hasil kampanye medsos

MIX: PR perusahaan harus perhatikan kuantitatif hasil kampanye medsos

Jakarta (ANTARA) – Pada penyelenggaraan “PR of The Year 2022” Majalah MIX Marcomm mengingatkan pentingnya praktisi hubungan masyarakat (humas) memperhatikan kuantitatif hasil kampanye perusahaannya di media sosial (medsos), terkait dengan engagement, sharing, dan commenting netizen.

“Berbeda dengan tahun sebelumnya, anugerah PR of The Year 2022 mengalami peremajaan signifikan, terutama dalam metode penilaian, yaitu dengan penambahan outtakes review dan penambahan sub-kategori PR Practitioners of the Year Professional Choice,” kata Pemimpin Redaksi Majalah MIX MarComm, Lis Hendriani, di Jakarta, Kamis.

Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan makin berkembangnya media sosial di Indonesia, sehingga sebuah komunikasi perusahaan tidak hanya dinilai dari rilis, media coverage, dan kegiatan hingga brand awareness saja, namun juga keterkaitan dengan netizen yang disebutnya sebagai outtakes review.

Karena itulah pihaknya menggandeng perusahaan layanan digital Ivosights yang memiliki alat ukur Ripple10 Digital Listening Tools.

Lebih lanjut ia memaparkan jika sebelumnya anugerah untuk praktisi PR hanya diberikan kepada mereka yang terpilih melalui pooling para jurnalis Indonesia, mulai tahun ini juga diberikan berdasarkan evaluasi Dewan Juri yang terdiri dari para profesional PR dan media.

“Jadi selain anugerah PR Practitioners of the Year 2022 (Journalist Choice), tahun ini juga ada PR Practitioners of the Year 2022 (Professional Choice),” kata Lis.

Baca juga: New normal, pelaku industri PR dituntut berinovasi

Pemilihan professional choice bersifat sukarela, di mana peserta berinisiatif ikut ajang tersebut. Mereka mengirimkan materi program dengan penilaian pada output seperti rilis berita, cakupan media, kegiatan, dan lainnya, yang kemudian diadakan penilaian tanya jawab secara daring oleh dewan juri.

“Penjurian pada tahap II ini difokuskan kepada penilaian outcome program yang meliputi perubahan perilaku, awareness, dampak kepada citra dan reputasi perusahaan, dan lain-lain yang biasanya merupakan pencapaian objektif program,” papar Lis.

Baru kemudian, lanjutnya, dilakukan penilaian outtakes program dengan menggunakan Ripple10 Digital Listening Tools dari Ivosights, yang mengukur engagement dengan netizen, di antaranya terkait potential reach.

Berikut lima kategori penghargaannya adalah di bidang Creative PR Program, Marketing PR Program, Social PR Program, Media Relations Program, dan Pandemic PR. Selain itu ada kategori khusus Owned Media yang mengukur kinerja website dan medsos (Facebook, YouTube, Twitter, dan Instagram) perusahaan.

Nama-nama peraih “PR of The Year 2022” antara lain Indosat Ooredo, Unilever Indonesia, Danone Indonesia, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Tokopedia, Mondelez Indonesia, Kapal Api Global, Paragon Technology and Innovation, Telkomsel, McDonald’s Indonesia, Pupuk Indonesia, Asuransi Astra, Trakindo Utama, dan TIKI.

Sedangkan praktisi PR yang mendapat penghargaan antara lain Sutji Lantyka (McDonalds Indonesia), Steve Saerang (Indosat Ooredoo), Arif Mujahidin (Danone Indonesia), Khrisma Fitriasari (Mondelez Indonesia), Pandu Setio (Sharp Electronics Indonesia), dan Dhita Ayuningtyas (LG Electronics Indonesia). Selain itu diberikan Lifetime Achievement Award 2022 Dian Siswarini (XL Axiata) dan Jahja Setiaatmadja (Bank BCA).

Baca juga: Praktisi ungkap strategi komunikasi perusahaan selama era pandemi

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *