News  

Menteri BUMN dorong Perempuan NU untuk tingkatkan kapabilitas

Menteri BUMN dorong Perempuan NU untuk tingkatkan kapabilitas

Kami mendorong ekonomi umat, dapat tumbuh hingga lima persen

Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir mendorong Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) atau NU Women untuk terus meningkatkan kapabilitasnya.

“Saat ini direktur perempuan di BUMN baru satu yakni Direktur Sales dan Marketing PT Indofarma dr Kamelia Faisal. Untuk itu kita terus mendorong Perempuan NU untuk terus meningkatkan kapabilitasnya, sehingga semakin banyak yang menjadi pemimpin perempuan di BUMN, ” ujar dia pada pembukaan Festival NU Women di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan kepemimpinan perempuan merupakan hal yang penting dalam transformasi BUMN. Saat ini, jumlah pemimpin perempuan di BUMN telah mencapai 18 persen. Jauh meningkat dibandingkan dua tahun lalu yang empat persen.

Dalam kesempatan itu, ia menambahkan bahwa NU merupakan fondasi bagi kebangsaan. Dengan adanya NU, maka Indonesia dapat terus berdiri hingga saat ini.

Oleh karena itu, peringatan 100 tahun NU harus didorong sejak awal sebagai bagian dari upaya menjaga negara di kala gonjang-ganjing ideologi maupun ekonomi.

Baca juga: Menteri PPPA puji upaya NU Women dalam perlindungan perempuan dan anak

Dalam hal itu, peran dari Perempuan NU tidak sedikit karena dari 65,4 juta pelaku UMKM di Indonesia, sebagian besar kalangan perempuan.

“Ekonomi harus terus tumbuh, dan saya sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, juga ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia berlandaskan ekonomi umat. Kami mendorong ekonomi umat, dapat tumbuh hingga lima persen,” ucap dia.

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan pergerakan perempuan di NU sudah dilakukan sejak lama. Bahkan pada Muktamar Ke-13 PBNU di Menes tahun 1938, perempuan NU yakni Nyai Juasieh menyuarakan terkait dengan kesetaraan pendidikan perempuan NU sehingga lahir Muslimat NU.

“Semangat harus terus digelorakan hingga saat ini yakni bagaimana perempuan mendapatkan kesetaraan baik di bidang pendidikan maupun bidang lainnya,” kata dia.

Selain kesetaraan, lanjut Yahya, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia perempuan itu sehingga dapat bersaing di kancah global.

Baca juga: Yenny Wahid: NU Women langkah progresif NU sikapi isu-isu perempuan

Baca juga: Ketua PBNU resmikan Program Roadmap Abad ke-2 Gerakan Perempuan NU

Baca juga: Fatayat NU dorong perempuan Indonesia miliki kemampuan berteknologi

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *