News  

Mentan sebut petani Indonesia mampu hasilkan kedelai lokal berkualitas

Mentan sebut petani Indonesia mampu hasilkan kedelai lokal berkualitas

saya mengajak agar ketergantungan impor ini bisa ditekan melalui penanaman kedelai lokal

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa petani Indonesia mampu menghasilkan produk pangan kedelai lokal berkualitas yang varietasnya sama dengan produk kedelai impor.

“Hari ini saya bersyukur karena Pak Gubernur, Ibu Bupati selalu siap untuk menciptakan kedelai seperti yang ada di luar negeri, yaitu varietas Dega 1 dan Migo 2. Kita berharap Banten, Kabupaten Serang ini menjadi sumber bibit berkualitas,” kata Menteri Syahrul saat menghadiri gerakan panen kedelai provitas tinggi dengan teknologi mikroba google di Kabupaten Serang, Banten, Rabu.

Dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian, Mentan Syahrul mengajak para petani di Serang Banten untuk terus memproduksi kedelai lokal berkualitas guna menekan volume kedelai impor yang masih dominan memasok kebutuhan nasional.

“Karena itu, saya mengajak agar ketergantungan impor ini bisa ditekan melalui penanaman kedelai lokal. Kita berharap secara bertahap produktivitas yang ada jauh lebih bagus, saya kira cukup menjanjikan untuk dikembangkan ke depan,” katanya.

Mentan mengatakan negara-negara penghasil pangan di dunia saat ini mengalami kondisi turbulensi cuaca dan gejolak geopolitik dalam skala internasional. Syahrul menyebut Indonesia harus bisa mengambil peluang tersebut dengan memproduksi pangan dalam negeri.

“Mereka juga menghadapi cuaca ekstrem dan ini menjadi peluang dan kekuatan untuk kita. Bapak Presiden menganjurkan yang mana yang tidak bisa impor ayo kita buat sendiri. Oleh karena itu, apa yang menjadi pembeda antara kedelai lokal dan di luar negeri harus bisa kita buat sendiri,” katanya.

Syahrul mengatakan sejauh ini sebelas komoditas strategis Indonesia dalam keadaan aman, tidak kuran dan tidak langka. Sebelas komoditas tersebut di antaranya beras, gula, daging, telur, cabai, bawang dan juga kedelai.

“Neraca pangan kita cukup siap, makanan kita siap, Alhamdulillah kita overstock dan cukup untuk makan kita ke depan,” katanya.

Saat ini demonstrasi plot (demplot) kerja sama Kementan dan Pusat Penelitian Pengembangan dan Penerapan Bioteknologi (P4B) dengan luas tanam 1 ha dan didukung teknologi mikroba google varietas Dega 1 dan Migo 2 yang mampu berproduksi 3 ton per ha.

Target pengembangan kedelai nasional melalui Bantuan Pemerintah pada 2022 mencapai 352 ribu ha dengan pengembangan kedelai di Provinsi Banten mencapai 11.580 ha. Dari total luas lahan tersebut, 200 ha di antaranya berada di Kabupaten Serang, 11.210 Ha di Pandeglang, dan 170 ha di Kabupaten Lebak.

“Yang pasti dukungan offtaker sangat diperlukan untuk kepastian harga dan kepastian penjualan di tingkat petani. Saat ini harga kedelai konsumsi rata-rata Rp10.000-12.000 per kg, hal ini menambah gairah petani untuk bertanam kedelai. Juga yang tak kalah penting adalah sosialisasi hasil demplot secara masif untuk peningkatan minat petani. Ke depan, kita tidak lagi demplot tapi pengembangan berskala luas,” kata dia.

Baca juga: Mentan minta Serang jadi pusat benih kedelai produktivitas tinggi

Baca juga: Peneliti: Perbaikan kualitas tingkatkan daya saing kedelai lokal

Baca juga: Badan Pangan: importir wajib serap kedelai petani lokal

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *