News  

Kata Dirjen PHU soal Opsi Penambahan Jatah Zamzam Menjadi 10 Liter

Kata Dirjen PHU soal Opsi Penambahan Jatah Zamzam Menjadi 10 Liter

Suara.com – Meski menjadi buah tangan paling favorit, zamzam sayangnya tidak sembarangan bisa dibawa pulang dari Tanah Suci. Ada jatahnya. Nah, tercetus opsi penambahan jatah air zamzam dari 5 liter menjadi 10 liter.

Opsi tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief setelah rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2022 di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Arab Saudi, Jumat (29/7/2022).

Ketika berkunjung ke Zamazemah Company, Hilman banyak berdiskusi soal karakteristik hingga pengemasan air zamzam. Adapun Zamazemah Company merupakan pabrik yang mengurusi air zamzam untuk jemaah.

“Mengetahui karakteristik zamzam itu seperti apa, zamzam itu bagaimana, komersial itu bagaimana. Itu kan ada kebijakan-kebijakan yang agak berbeda,” kata Hilman.

Baca Juga:
Indonesia dan Sejumlah Negara Kompak soal Tingginya Biaya Masyair

Hilman mengatakan, pihaknya bakal segera membentuk tim khusus untuk mensimulasikan jika jatah zamzam untuk jemaah Indonesia ditambah dari 5 liter menjadi 10 liter pada pelaksanaan ibadah haji tahun depan.

“Simulasinya bagaimana, apakah akan mengambil yang komersial, artinya harus beli tapi dapat izin atau yang khusus untuk jemaah,” ujar Hilman.

Namun, Hilman menyadari yang menjadi masalah nanti adalah proses pengiriman air zamzam ke Indonesia. Apalagi jika kuota haji tahun depan lebih banyak dari tahun 2022.

Problem yang paling utama itu adalah shipping-nya, dari Indonesia ke Arab Saudi. Jemaah minta banyak, semuanya juga minta banyak, tapi problem shipping, kalau 10 liter kali 200 ribu jamaah, bisa dihitung mungkin enggak untuk dibawa?” ungkap Hilman.

Lanjut Hilman menambahkan, jika penambahan jatah air zamzam sudah disepakati akan dibuat simulasi yang lebih matang.

Baca Juga:
Kata Dirjen PHU, Ini Konsekuensi Jika Penerbangan Pulang Jemaah Molor

“Tapi kalau sudah disepakati, dan menteri juga berkenan kemudian secara jumlah memungkinkan, Insya Allah kami akan membuat simulasinya mana yang lebih proporsional,” katanya.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *