News  

Cerita Lois Lie Menggalang Dana untuk Kado ABK

Cerita Lois Lie Menggalang Dana untuk Kado ABK

Memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) tidaklah mudah. Bagi Lois Lie, menjadi ibu dari seorang ABK merupakan anugerah yang luar biasa. Itulah yang memotivasinya menggalang dana ketika dia berulang tahun pada 13 Oktober lalu. Seluruh uang yang terkumpul disumbangkan untuk para ABK.

ARIF ADI WIJAYA, Surabaya

WAJAHNYA begitu ceria. Tidak tampak rasa susah atau sedih sedikit pun pada sosok Lois Lie. Dia juga terlihat sangat energik. Perempuan 36 tahun tersebut adalah ibu dari seorang ABK yang bernama Eilnathan Sieto. Buah hati Lois yang akrab disapa Nathan itu mengalami down syndrome.

Nathan lahir pada 23 Oktober 2019. Tepat enam bulan sebelum pandemi. Saat itu perasaan Lois campur aduk. Antara sedih dan bahagia. Bahagia karena dikaruniai anak kedua.

Sedih karena melihat kondisi anaknya yang mengalami down syndrome. ”Udah kelihatan ya karena down syndrome itu kan lebih ke fisiknya,” ujarnya ditemui di Vin Autism Gallery, G-Walk, CitraLand, Sabtu (22/10).

Lois terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Nathan. Ibu dua anak itu melakukan segala upaya agar tumbuh kembang buah hati optimal. Puluhan nomor telepon telah dihubungi. Tempat terapi anak down syndrome juga dikontak. Lois sampai pernah diusir salah satu tempat terapi ketika membawa anaknya. ”Karena anak masih 2 bulan saya bawa ke tempat terapi,” katanya.

Hingga akhirnya, Lois bergabung di salah satu komunitas. Komunitas tersebut memang memiliki banyak kegiatan sosial yang berfokus kepada ABK. Pada 2019, Lois juga bergabung dalam Junior Chamber International (JCI) East Java Indonesia. Dari situlah pikirannya mulai terbuka.

Bagi dia, dianugerahi anak yang ”istimewa” merupakan cara Tuhan mengalihkan perhatiannya. Dari yang selama ini sibuk mengurus bisnis, Lois sekarang juga meluangkan waktu untuk para ABK di Surabaya. Nah, sebelum ulang tahun, sejak 6 Oktober, teman-teman komunitas dia ribut soal kado.

Mereka menawari Lois berbagai kado. Mulai bunga, kue, sampai barang. Namun, Lois menolaknya. Dia justru membuat pengumuman. Intinya, tidak usah memberi kado. Dia malah mengirimkan nomor rekeningnya ke grup yang berisi 350 anggota itu. ”Aku open donasi mulai 6 Oktober sampai 13 Oktober,” jelas warga Surabaya tersebut.

Kebetulan, ada anak autis bernama Vincent Prijadi Purwono yang juga berulang tahun ke-19 pada 13 Oktober. Lois mengajaknya untuk sama-sama menggalang donasi. Selama tujuh hari, donasi yang terkumpul dari Lois dan Vincent mencapai Rp 47 juta.

Semua disum-bangkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus melalui JCI East Java Indonesia. ”Semua orang punya hari ulang tahun. Termasuk para ABK. Lalu, siapa yang peduli? Siapa yang memberi mereka ucapan selamat dan kado kalau bukan kita,” jelasnya.

Donasi tersebut juga merupakan persembahan untuk anaknya yang berulang tahun kemarin (23/10). Nathan, kata Lois, merupakan salah satu inspirasinya membuka donasi untuk ABK. ”Jangan melihat saya dan Pak Rudi (ayah Vincent, Red). Tetapi, di luar sana masih banyak orang tua ABK yang membutuhkan uluran tangan,” tuturnya.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *