News  

Bolsonaro: Saya akan hormati hasil pilpres jika “bersih, transparan”

Bolsonaro: Saya akan hormati hasil pilpres jika “bersih, transparan”

Brasilia (ANTARA) – Presiden petahana Brazil Jair Bolsonaro menegaskan pada Senin (22/8) bahwa dia akan menghormati apa pun hasil pemilihan presiden pada Oktober mendatang, selama pemungutan suara itu berlangsung secara “bersih dan transparan.”

Politisi sayap kanan itu dalam sebuah wawancara dengan TV Globo’s Jornal Nacional, program siaran berita malam dengan penonton terbesar di Brazil, tanpa bukti menuduh telah terjadi penipuan dalam pemilihan sebelumnya di negara itu.

Bolsonaro tidak menyinggung sistem pemungutan suara elektronik, yang selama berbulan-bulan dia kecam sangat rawan untuk dimanipulasi.

Namun, mantan kapten angkatan darat itu mengatakan pihak militer harus memiliki peran dalam menentukan transparansi pemungutan suara.

Jajak pendapat menunjukkan Bolsonaro tertinggal dalam pemilihan presiden dari saingannya dari sayap kiri, mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang memerintah dari 2003-2010 saat ekonomi Brazil sedang meningkat.

Bolsonaro mengatakan dia telah mewarisi sebuah negara dalam situasi ekonomi buruk yang diperparah oleh pandemi COVID-19 dan kemudian perang Ukraina dan ia menyatakan berhasil mengatasinya.

Di antara prestasinya, dia menyebutkan peningkatan pembayaran kesejahteraan bulanan untuk keluarga berpenghasilan rendah yang menurutnya akan menguntungkan 20 juta warga Brazil.

Menurut jajak pendapat, kebijakan itu telah meningkatkan elektabilitas Bolsonaro dalam beberapa pekan terakhir dan mempersempit keunggulan Lula.

Bolsonaro menepis laporan bahwa deforestasi di Amazon melonjak karena dia telah memperlonggar kebijakan penegakan hukum.

Sebaliknya, ia menuduh bahwa lembaga perlindungan lingkungan pemerintah, Ibama, telah melakukan pelanggaran dengan menghancurkan alat berat yang seharusnya disita di hutan hujan dari penambang emas ilegal.

Bolsonaro menambahkan Amazon Brazil seukuran dengan Eropa Barat dan negara itu berhasil melestarikan 66 persen area hijau hutan tersebut.

“Brazil tidak pantas diserang dengan cara seperti ini. Kami akan berusaha meningkatkan (citra Brazil di luar negeri),” katanya.

Kekhawatiran atas kegagalannya menghentikan deforestasi telah menyebabkan kecaman dari Uni Eropa dan mengancam untuk meratifikasi kesepakatan perdagangan bebas dengan blok Amerika Selatan, Mercosur.

Bolsonaro mengatakan masalah pasokan yang disebabkan oleh perang Ukraina membuat Uni Eropa ingin mempercepat penyelesaian pakta perdagangan tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jajak pendapat: Lula berpeluang ungguli Bolsonaro di pilpres Brazil

Baca juga: Brazil izinkan pembangunan jalan yang lintasi jantung hutan Amazon

 

Bolsonaro bercengkerama dengan burung besar di pekarangan Alvorada



Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *