News  

BMKG prakirakan cuaca berawan dominasi sejumlah kota di Indonesia

BMKG prakirakan cuaca berawan dominasi sejumlah kota di Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan jika cuaca berawan akan mendominasi sejumlah kota di Indonesia pada minggu.

Dalam laman resmi www.bmkg.go.id yang dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu, cuaca berawan pada siang hari diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Palangkaraya, Mataram, Manokwari, Pekanbaru dan Palembang.

Hanya Ambon yang pada siang hari memiliki cuaca berawan tebal.

Kemudian cuaca cerah berawan akan hadir di siang hari di Kota Serang, Gorontalo, Jambi, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Bandar Lampung dan Kota Jayapura.

Sementara Kota Jakarta, Samarinda dan Tarakan berpotensi mengalami cuaca cerah di siang hari.

Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan turut diprediksi hadir di siang hari pada Kota Pangkal Pinang, Ternate, Mamuju, Makassar, Kendari dan Padang.

Adapun hujan berintensitas sedang di siang hari akan turun di Manado dan Medan. Sedangkan hujan lebat disertai kilat dan petir akan terjadi pada Kota Bengkulu, Pontianak dan Kupang di siang harinya.

Memasuki malam harinya, cuaca berawan diduga akan terjadi di Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Semarang, Palangkaraya, Ambon, Kota Jayapura, Manokwari, Makassar, Kendari dan Padang.

Lebih lanjut BMKG turut menginformasikan jika suhu pada hari ini diprakirakan mencapai 19 hingga 33 derajat celcius, dengan tingkat kelembabannya yakni 50 sampai 100 persen.

Meski cuaca di Indonesia diprediksi bakal terjadi secara beragam pada hari ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar semua masyarakat tetap waspada karena awal musim penghujan sudah dimulai sejak September 2022, dan puncaknya diprediksi terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

Ia mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai harus betul-betul waspada terjadinya banjir maupun banjir bandang. Demikian juga dengan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang berpotensi terjadi tanah longsor.

“Kenali tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang,” kata dia.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *