News  

Blibli Bakal GUnakan Dana IPO Untuk Membayar Utang

Blibli Bakal GUnakan Dana IPO Untuk Membayar Utang

JawaPos.com – Chief Financial Officer (CFO) PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang memiliki aplikasi Blibli, Hendry mengatakan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) sebanyak Rp 5,5 triliun akan digunakan untuk pembayaran utang.

Pembayaran utang tersebut diberikan kepada PT Bank Central Asia (BCA) Tbk dan PT Bank BTPN Tbk masing-masing Rp 2,75 triliun.

“Dana IPO ini sebesar Rp 5,5 triliun akan kami gunakan untuk melakukan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan kami,” kata Hendry dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Sisa dana IPO akan digunakan oleh Blibli dan anak perusahaan sebagai modal kerja untuk mendukung usaha utama dan pengembangan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, dan pembiayaan kegiatan operasional.

Sebanyak 57 persen dari modal kerja dari IPO akan digunakan oleh perusahaan dan 43 persen akan digunakan oleh GTNe, entitas anak perseroan yang dilakukan secara bertahap melalui peningkatan penyertaan modal mulai kuartal IV-2022.

Apabila dana hasil penawaran umum tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan di atas, perseroan akan menggunakan sumber dana lain berupa pinjaman.

Blibli akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022 dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 atau 17,77 miliar saham baru dengan target dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp8,17 triliun.

Saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp250 itu setara dengan sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Saham IPO Blibli ditawarkan dengan rentang harga penawaran sebesar Rp410–Rp460 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Saat ini Blibli telah memulai langkah awal IPO dan menunjuk BCA Sekuritas serta PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai para penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun masa penawaran awal dilakukan selama 17-24 Oktober 2023 dan masa penawaran umum akan dimulai 1-3 November 2022.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Antara


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *