News  

Anak Anggota TNI Dianiaya Guru SMKN 1 Boedoet, Pemalakan Diduga jadi Pemicunya

Anak Anggota TNI Dianiaya Guru SMKN 1 Boedoet, Pemalakan Diduga jadi Pemicunya

Suara.com – R, seorang siswa di SMKN 1 Jakarta (Boedoet) diduga dianiaya oleh guru olahraganya. Pihak SMKN 1 Jakarta menyebut kejadian itu dipicu masalah pemalakan antarsiswa.

Plt Kepala SMKN 1 Jakarta, Maman Ruhiman menyebut R mulanya diduga terlibat dalam aksi pemalakan terhadap adik kelasnya.

“Dia diduga menyuruh kelas 2 untuk melakukan pemalakan terhadap kelas 1,” kata Maman saat ditemui di SMKN 1 Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Peristiwa pemalakan itu disebut Maman, terjadi pada tanggal 10 Agustus 2022 pekan lalu. Seorang guru olahraga yang juga merupakan staf kesiswaan di SMKN 1 Jakarta berinisial HT lalu memanggil sejumlah siswa terkait pemalakan tersebut termasuk R.

Baca Juga:
Kronologi Guru Olahraga SMKN 1 Jakarta Diduga Aniaya Siswa Kelas XII, Anak Anggota TNI

Anak Anggota TNI Dianiaya Guru SMKN 1 Boedoet, Pemalakan Diduga jadi Pemicunya
Plt Kepala SMKN 1 Jakarta Maman Ruhiman. (Suara.com/Rakhar Arylanto)

“Dipanggilah nama-nama itu salah satu kesiswaan berinisial H dimintai keterangan. Nah ketika dimintai keterangan mungkin yang bersangkutan (R) memancing emosi si pelaku,” ujar Maman.

Maman sendiri membenarkan terkait adanya pemukulan terhadal R. Namun begitu, kondisi pelipis R yang dilaporkan lebam disebabkan karena terjatuh saat menghindari pukulan HT.

“Ada pemukulan, ada yang kena. Pemukulan ke badan sama ke pipi. Terpeleset jadi yang bersangkutan itu bukan karena dipukul jadi itu karena kena ubin, jatoh. Jadi pelipisnya kena ubin benjol,” jelas Maman.

Maman menyebut H mengaku kesal lantaran R berkilah saat menjawab perihal keterlibatan terhadap juniornya.

“Tapi yang menyebabkan marah berikutnya itu yang trakir mungkin karena dia bertele-tele,” ucapnya.

Baca Juga:
Aniaya Anak Anggota TNI, Guru Olahraga SMKN 1 Boedoet Dinonaktifkan

Lebih lanjut, Maman mengatakan R hingga kini belum kembali bersekolah. Ayah R, Ramdhani menyampaikan kepada Maman, jika putranya akan menjalani perawatan ke dokter.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *