News  

62,68 juta warga Indonesia telah divaksinasi dosis penguat

62,68 juta warga Indonesia telah divaksinasi dosis penguat

Jakarta (ANTARA) – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 62,68 juta jiwa hingga 19 September 2022, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 bertambah 94.159 orang, sehingga mencapai total 62.684.925 orang.

Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 26,72 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.

Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dosis 2 vaksin COVID-19 bertambah 18.526 orang menjadi 170.949.252 orang, yang meliputi 72,85 persen dari total sasaran.

Baca juga: Pasien sembuh bertambah 3.390 orang, terbanyak Jawa Barat

Baca juga: Ahli: Vaksinasi hal penting di tengah peluang endemi

Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 16.066 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 204.339.563 orang atau sudah diberikan pada 87,08 persen dari total sasaran.

Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan, terjadi penambahan 4.676 orang. Total 554.430 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan mengatakan vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu hal penting untuk mengakhiri pandemi.

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata,” katanya.

Namun, situasi positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites di Indonesia masih melampaui standar WHO maksimal 5 persen dari populasi. Indonesia saat ini mencapai 5,77 persen.

Untuk menekan angka penularan, kata Erlina, dibutuhkan kepesertaan vaksinasi minimal 97 persen untuk populasi lansia, orang dengan komorbid, dan tenaga kesehatan.

“Tujuannya untuk melindungi mereka yang rentan, serta mencegah kasus kematian, dan gejala berat saat terinfeksi,” katanya.*

Baca juga: Vaksinasi lansia jadi bahan perhatian jelang endemi

Baca juga: Satgas IDI: Indonesia menuju jalur yang tepat menuju endemi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *