Wawali Blitar tegaskan roda pemerintahan tidak terganggu

Wawali Blitar tegaskan roda pemerintahan tidak terganggu

tribunwarta.com – Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario menegaskan insiden pencurian disertai dengan penyekapan pada Wali Kota Blitar tidak berpengaruh pada roda pemerintahan

karena tetap berjalan dengan baik.

“Pemerintahan tidak terganggu. Kalau Pak Wali tidak bisa hadir, bisa diwakili, ada asisten juga, jadi roda pemerintahan tetap normal,” katanya di Blitar, Selasa.

Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar tersebut. Kejadian itu menjadi perhatian tersendiri, apalagi di rumah dinas yang juga ada penjaganya.

Dirinya meminta agar kasus ini bisa segera ditangani aparat terkait. Diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi, terlebih lagi saat ini sudah mendekati tahun politik sehingga penting memastikan keamanan di daerah.

“Kami prihatin perampokan di rumah dinas wali kota, apalagi ini kejadian pertama di rumah dinas, ada keamanannya. Kami berharap ini kejadian terakhir, apalagi ini tahun di politik,” kata dia.

Wakil Wali Kota TjutjukSunario juga meminta pengamanan lebih sehingga hal serupa tidak lagi terjadi.

“Kami tidak ingin ada kejadian itu lagi. Mudah-mudahan ini terakhir dan bisa segera terungkap pelakunya, karena ini menyangkut keamanan, ketentraman. Dua tahun lebih ada pandemi dan situasi kini sudah mulai pulih. Untuk itu, kami berharap keamanan bisa tercipta lagi dan kondisi normal lagi, sehingga ekonomi bisa jalan,” ujar dia.

Ia juga sudah komunikasi dengan Wali Kota Blitar setelah kasus pencurian disertai dengan penyekapan yang terjadi pada Wali Kota Santoso dan istri tersebut. Dirinya menegaskan Wali Kota dalam keadaan baik-baik saja.

Kasus pencurian disertai dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12). Dalam kejadian yang berlangsung mendekati waktu subuh itu, tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang berjaga disekap.

Hal yang sama juga terjadi pada Wali Kota Santoso dan istri juga disekap perampok. Dalam kejadian itu, uang dan perhiasan senilai Rp400 juta raib dibawa perampok.

Hingga kini, kasus tersebut masih ditangani polisi. Jajaran dari Polda Jatim juga turut serta menyelidiki kasus ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *