Update Erupsi Gunung Semeru: 2.219 Warga Mengungsi, Akses Lumajang-Malang Terputus

Update Erupsi Gunung Semeru: 2.219 Warga Mengungsi, Akses Lumajang-Malang Terputus

tribunwarta.com – Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022, sejak dini hari sekira pukul 2.46 WIB dengan memuntahkan Awan Panas Guguran (APG).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Akibat erupsi tersebut, ribuan warga terdampak pun harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi mencapai lebih dari 2.000 jiwa.

“Hari ini, Minggu (4/12), persis satu tahun kembali terjadi awan panas guguran yang menjadikan warga terdampak harus mengungsi,” ucapnya, Minggu, 4 Desember 2022 malam.

“Saya kordinasi dengan Bupati Lumajang sejak jam 8.00 pagi. Saya juga kordinasi BPBD Jatim agar langsung turun melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum,” ujarnya.

“Sesuai kordinasi dengan Bupati Lumajang , dapur umum dianjurkan di Pronojiwo khususnya daerah yang dekat dengan desa Supit Urang yang terdampak paling parah,” tutur Khofifah Indar Parawansa menambahkan.

Dia menuturkan bahwa saat ini, tercatat sebanyak 2.219 warga terdampak erupsi Gunung Semeru berada di tempat pengungsian.

Tidak hanya warga , akses jalan pun turut terdampak dengan koneksitas Lumajang -Malang terhenti akibat jembatan yang terendam lahar dingin.

“Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2219 jiwa (sedang proses pendataan),” kata Khofifah Indar Parawansa.

“Koneksitas Lumajang -Malang kembali terhenti. Jembatan Gladak Perak belum bisa difungsikan. Jembatan Kali Kajar yang tiga bulan lalu saya resmikan juga terendam lahar dingin,” ujarnya menambahkan.

Khofifah Indar Parawansa juga memanjatkan doa untuk warga Lumajang , Jawa Timur, agar kuat menghadapi ujian berupa bencana alam ini.

“Semoga warga Lumajang tetap sabar dengan ujian ini. Semeru kembali bergerak. Mohon mengikuti arahan pemerintah. Semoga aman selamat semua. Pemerintah menyiapkan layanan terbaik bagi masyarakat,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @khofifah.ip, Senin, 5 Desember 2022.

Sementara itu, status Gunung Semeru yang tadinya berada di level III kini naik ke level tertinggi, yakni level IV atau Awas.

Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru pun memberikan sejumlah imbauan kepada warga , antara lain:

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *