Tol di Selatan Jawa Bermunculan, Jarak Jadi Serasa Sejengkal

Tol di Selatan Jawa Bermunculan, Jarak Jadi Serasa Sejengkal

tribunwarta.com – Pembangunan tol baru tentunya memperlancar konektivitas antar daerah, dan membuat jarak dan waktu tempuh makin singkat ‘serasa sejengkal’.

Beberapa tol baru di selatan Pulau Jawa sudah dan sedang disiapkan. Beberapa tol akan menjadi fenomenal karena terpanjang di Indonesia hingga akan dibangun oleh perusahaan rokok. Berikut perkembangannya.

Di Provinsi Banten sedang dikerjakan tol yang mengarah selatan Pulau Jawa yaitu Tol Serang – Panimbang terdiri dari tiga seksi yakni Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang – Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km menghubungkan Cileles – Panimbang.

Tol yang diresmikan oleh Joko Widodo pada 16 November 2021 sebagian sudah selesai yaitu Seksi I. Adapun rincian tarif untuk golongan I untuk tujuan dari Cikupa – Rangkasbitung mencapai Rp 59.000. Sementara dari Merak – Rangkasbitung dikenakan tarif mencapai Rp 60.500.

Sementara untuk seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres Seksi 2 mencapai 75,21% dan Seksi 3 sebesar 64,21%. Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), salah satunya ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km yang telah dimulai pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama (Groundbreaking) pada Rabu (30/3/2022) di Sleman.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara tersebut mengatakan, pembangunan jalan tol yang melintas di dua provinsi tersebut akan meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

“Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21% dan akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)”, kata Hedy.

Juga ada Jalan tol Solo – Yogyakarta – Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo seksi 1 paket Kartasura – Klaten sepanjang 35,64 km masih dalam proses konstruksi. Tol ini ditargetkan rampung pada 2024 mendatang. Tol ini menjadi ‘segitiga’ dengan tol lain yaitu Bawen Jogja dan Tol Yogyakarta-YIA Kulonprogo.

Saat ini progres konstruksi tol yang dikelola anak usaha Jasa Marga, PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) ini sudah mencapai 45,8% dengan progres pembebasan lahan sebesar 74,6% hingga akhir November 2022 ini. Diharapkan konstruksi kelar pada Oktober 2023 dan tahapan pertama dapat dioperasikan pada kuartal II tahun 2024.

Di Jawa Barat ada tol Tol Getaci (Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap) yang masuk tahap perencanaan. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sempat menyatakan pembangunan jalan Tol Getaci (Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap) bisa mulai Maret 2022.

Tol ini akan menjadi yang terpanjang di Indonesia sejauh 206 km, tersambung dengan Kota Bandung, Jawa Barat hingga Cilacap Jawa Tengah, selatan Jawa.

Tahap pertama pembangunan tol diestimasi akan selesai pada 2024 mulai dari Gedebage-Garut Utara-Tasikmalaya.

Jalan yang akan dilalui yaitu dari Gedebage kemudian exit tol beberapa tempat dan untuk sementara sampai Kota Tasikmalaya persisnya di Jalan Suaka. Nanti tahap yang selanjutnya dari Tasikmalaya ke Cilacap.

Tol Cilacap – Yogyakarta, ruas tol yang masih

dalam proses tender ini, diharapkan dapat menghubungkan provinsi Jawa Barat – Jawa Tengah dan Yogyakarta. Juga terkoneksi dengan tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap. Serta terhubung dengan tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulonprogo.

Mengutip data Market Sounding Proyek KPBU Jalan Tol Cilacap – Yogyakarta, tol yang memiliki panjang 121,75 km ini akan dibangun bekerja sama dengan swasta dengan biaya investasi Rp 38,4 triliun. Ditargetkan ada 10.800 kendaraan per hari yang lewat lajur ini.

Saat ini progresnya masih penyiapan proyek, hingga pada 2023 – 2024 mulai dilakukan pembebasan lahan. Lalu proses konstruksi dilakukan pada 2024 hingga 2029. Namun pengoperasian akan dilakukan secara bertahap mulai dari 2026.

Juga ada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masuk ke bisnis pengelolaan jalan tol dengan mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKT). Usut punya usut, Gudang Garam berencana membangun Tol Kediri-Tulungagung.

Rencana tersebut terungkap dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit. Ia mengutip data dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR.

“Berdasarkan data di DJPI, PT. Gudang Garam mengajukan prakarsa jalan tol Kediri-Tulungagung,” ungkap Danang kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (3/12/2022).

Ada beberapa rencana pembangunan tol yang mengarah ke sisi selatan, di Jawa Barat ada usulan dari Pemda untuk pembangunan Tol Soreang-Ciwidey-Cidaun di selatan Jawa. Selain itu, sempat ada usulan pembangunan tol Cibadak-Pelabuhan Ratu di Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *