Penyematan Pangkat Letkol Tituler Deddy Corbuzier Dinilai Tak Relevan

Penyematan Pangkat Letkol Tituler Deddy Corbuzier Dinilai Tak Relevan

tribunwarta.com – Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, tak ada relevansinya penyematan letnan kolonel tituler kepada presenter Deddy Corbuzier .

Bahkan, ia menilai, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) cenderung mengada-ada dalam pengangkatan duta komponen cadangan (komcad) dan tugas promosi di media sosial dengan pangkat tituler tersebut.

“Tanpa harus menyandang pangkat tituler, dia tetap bisa berperan optimal kok sebenarnya,” ujar Fahmi kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Menurut dia, penyematan kepada terhadap Deddy berbeda dengan yang diterima mendiang Idris Sardi, komponis besar Indonesia, maupun Nugroho Notosusanto, sejahrawan sekaligus mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Adapun Idris menerima pangkat letnan kolonel tituler berkaitan dengan tugasnya memimpin dan membina Korps Musik TNI.

Sementara itu, Nugroho menerima pangkat brigadir jenderal tituler karena mendapat tugas memimpin Pusat Sejarah TNI dan menyusun sejarah nasional.

Fahmi mengatakan, pangkat tituler yang diterima dua tokoh tersebut jelas karena membutuhkan kapasitas untuk bisa memberi perintah, berkoordinasi dan mengendalikan para personel di bawah pimpinannya.

Karena itulah, Fahmi menyatakan, Kemenhan semestinya tak memberikan pangkat tituler kepada Deddy.

“Kalau tetap diberikan, ya harus diperjelas peran, tanggung jawabnya dan sampai kapan tugas itu diberikan. Karena pangkat tituler itu tidak bersifat permanen,” imbuh dia.

Menhan Prabowo Subianto menyematkan pangkat letnan kolonel tituler kepada Deddy.

Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, penyematan pangkat karena Deddy mempunyai kemampuan khusus yang dibutuhkan oleh TNI, yakni kapasitas komunikasi di media sosial.

Adapun tugas yang diemban Deddy yakni menjadi duta komponen cadangan (komcad) dan melakukan sosialisasi sekaligus kampanye terkait isu-isu pertahanan.

Kampanye tersebut akan dijalankan Deddy melalui media sosial.

“(Tugas lain) sosialisasi dan kampanye pertahanan dan TNI di sosmed,” ungkap Dahnil, Minggu (11/12/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *