Pemerintah Beri Bantuan Pendidikan dan Pendampingan Psikososial Bagi Anak Pasca Gempa Cianjur

Pemerintah Beri Bantuan Pendidikan dan Pendampingan Psikososial Bagi Anak Pasca Gempa Cianjur

tribunwarta.com – Pemerintah akan memberi bantuan berupa bantuan pendidikan dan pendampingan psikososial bagi anak pasca gempa mengguncang wilayah Cianjur , Jawa Barat, pekan lalu.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah mengatakan, saat ini pemerintah sedang menginventarisir segala kebutuhan darurat pada sektor pendidikan.

“Pada sektor pendidikan saat ini pemerintah terus berupaya untuk memenuhi segala kebutuhan yang sangat mendesak mulai dari penyiapan lokasi sekolah darurat hingga sarana pendukung pembelajaran darurat lainnya,” kata Aris dalam siaran pers, Kamis (1/12/2022).

Aris mengungkapkan, sampai saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyalurkan sejumlah bantuan pendidikan.

Bantuan tersebut, seperti 75 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 500 set meja lipat, 71 School In The Box , dan 2.500 paket perlengkapan belajar siswa (school kit).

Kepala Biro Umum, Pengadaan Barang, dan Jasa Kemendikbudristek Triyantoro mengatakan, warga dapat ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan pendidikan bagi para korban yang terdampak.

“Partisipasi aktif masyarakat baik dalam memberikan sumbangsihnya maupun membantu penyaluran bantuan pendidikan ini sangat kita harapkan,” ujar Triyantoro.

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pemberian perlindungan dan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban bencana alam tesebut. Sebab, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pasca gempa.

“Dukungan Psikososial pada anak ini dilakukan untuk mengurangi perasaan trauma pasca terjadinya gempa serta memberikan ketenangan dan meningkatkan toleransi diantara korban,” bebernya.

Sebagai informasi, gempa yang mengguncang daerah Cianjur dan sekitarnya pada 21 November silam telah menelan korban sebanyak 327 jiwa meninggal dunia, 703 jiwa luka-luka, 13 jiwa masih dalam pencarian, dan 108.720 jiwa terpaksa mengungsi.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerugian di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pendidikan.

Terdapat 665 satuan pendidikan terdampak yang terdiri dari 2.393 ruang kelas mengalami rusak parah. Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *