Lumajang Kena Erupsi Semeru, Gubernur Jatim Soroti Dua Jembatan Perbatasan yang Direndam Lahar Dingin

Lumajang Kena Erupsi Semeru, Gubernur Jatim Soroti Dua Jembatan Perbatasan yang Direndam Lahar Dingin

tribunwarta.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa telah langsung bertindak atas kedatangan bencana erupsi Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022.

Gubernur Jatim yang segera berkoordinasi dengan banyak pihak berwenang di Kabupaten Lumajang, menyebut bahwa erupsi Gunung Semeru bertepatan dengan peringatan terjadinya guguran awan panas pada tahun lalu.

Tak berbeda dari tahun lalu, Gubernur Jatim menilai erupsi Gunung Semeru yang sekarang juga membuat banyak warga terdampak memutuskan mengungsi ke tempat lebih aman.

Disebutkan Khofifah, sebanyak 12 titik pengungsian telah disiapkan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru , yang setidaknya mencapai 2.219 jiwa.

“Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2219 jiwa (sedang proses pendataan),” ujar Khofifah Indar Parawansa menyampaikan secara tertulis.

Berikutnya, Khofifah membeberkan kondisi jalan raya penghubung Lumajang-Malang yang terhenti akibat erupsi Semeru itu.

Bahkan, dua jembatan yang direncanakan menjadi penghubung Lumajang-Malang telah terendam lahar dingin.

Kedua jembatan itu, adalah Jembatan Gladak Perak yang sedang berlangsung pembangunan dan Jembatan Kali Kajar yang baru difungsikan tiga bulan terakhir.

“Jembatan Gladak Perak belum bisa difungsikan. Jembatan Kali Kajar yang tiga bulan lalu saya resmikan juga terendam lahar dingin,” ujarnya menerangkan.

Dalam kesempatan itu, Khofifah meminta pengertian kepada semua warga yang berlokasi di Lumajang.

“Semoga warga Lumajang tetap sabar dengan ujian ini ( erupsi Semeru),” ujarnya menguntai doa.

“Mohon mengikuti arahan pemerintah. Semoga aman selamat semua. Pemerintah menyiapkan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya menyampaikan pesan bagi mereka yang tinggal di wilayah terdampak erupsi Semeru itu.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari mendatang untuk musibah erupsi Semeru itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *