Jadi Jalan Darurat Selama Erupsi Gunung Semeru, Nasib Jalur Pronojiwo-Malang Ada di Tangan Dusun Kajar Kuning

Jadi Jalan Darurat Selama Erupsi Gunung Semeru, Nasib Jalur Pronojiwo-Malang Ada di Tangan Dusun Kajar Kuning

tribunwarta.com – Dusun Kajar Kuning di Kabupaten Lumajang , Jawa Timur, menjadi jalan darurat untuk masyarakat dan pemerintah setempat mengakses jalur Pronojiwo- Malang .

Nasib kelancaran jalur tersebut pun saat ini dintentukan oleh kondisi di Dusun Kajar Kuning, karena jembatan yang biasa digunakan masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru .

“Itu yang hari ini terus kita segera koordinasikan, karena begitu tempat ini tidak bisa dilakukan sebagai jalan darurat atau tidak bisa dijadikan jalan alternatif, maka ini betul-betul terputus ke arah Pronojiwo. kita nggak bisa lewat,” kata Bupati Lumajang , Thoriqul Haq saat meninjau dampak erupsi Gunung Semeru , Minggu, 4 Desember 2022 sore.

“Jembatan gantung ini masih ditutup karena ada pembangunan pondasi geladak perak,” ucapnya menambahkan.

Selain itu, Thoriqul Haq memastikan telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar BPBD Provinsi dikerahkan untuk menangani pengungsi dan tempat evakuasi yang ada di Kecamatan Pronojiwo.

“Secara langsung yang terdampak adalah Supiturang, tetapi kan yang terkena hujan abu Oro Oro Ombo juga terkena hujan abu dan beberapa desa hampir secara keseluruhan tadi di kecamatan Pronojiwo juga terkena dampak hujan abu,” tuturnya.

“Tapi kalau hujan abu ini sudah selesai, sudah reda karena sekarang sudah campur dengan hujan, nanti mereka bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing,” ucapnya menambahkan.

Sementara itu, ribuan warga dilaporkan mengungsi pascaerupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Minggu, 4 Desember 2022 sejak pukul 2.46 WIB.

Tercatat sebanyak 2.219 warga terdampak erupsi Gunung Semeru berada di tempat pengungsian yang tersebar di 11 titik.

Tidak hanya warga yang terdampak erupsi, warga yang tinggal di hunian relokasi bencana pun turut berhamburan ke tempat pengungsian.

Bupati Lumajang , Thoriqul Haq menuturkan bahwa mereka masih panik dan trauma dengan kejadian 1 tahun lalu, sehingga memilih untuk ikut mengungsi.

Padahal, lokasi hunian relokasi bencana dinyatakan aman, karena hanya terdampak oleh hujan abu dan tidak separah wilayah lain.

“Tadi masyarakat yang mengungsi di desa penanggal itu rata-rata masyarakat yang bertempat tinggal di hunian relokasi di Desa Sumber Mujur, karena desa penanggal dengan desa sumber Mujur ini kan bertetangga, bersebelahan Desa,” tutur Thoriqul Haq, Minggu, 4 Desember 2022 sore.

“Mereka panik, mereka trauma, sebenarnya tetap tinggal di Sumber Mujur, di hunian relokasi masih aman karena yang ada di hunian relokasi itu hanya terdampak hujan abu, tidak sebagaimana yang di Kajar kuning ini,” katanya menambahkan.

Pria yang akrab disapa Cak Thoriq itu memastikan bahwa warga yang tinggal di hunian relokasi bencana sebenarnya sudah aman.

Akan tetapi, karena rasa panik dan trauma atas erupsi Gunung Semeru 1 tahun lalu, mereka tetap memilih mengungsi.

Pihak Kabupaten Lumajang pun akan memberikan pengertian kepada warga begitu hujan abu dari erupsi Gunung Semeru ini sudah reda.

“Nah yang terdampak hujan abu itu sebenarnya aman tapi karena panik, kemudian masih trauma, mereka semua pindah ke penanggal untuk mengungsi,” ucap Thoriqul Haq.

“Nanti kalau sudah hujan abunya reda, selesai, sambil kita sampaikan bahwa mereka yang ada di hunian relokasi aman, kita akan minta mereka untuk kembali ke tempat tinggal yang ada di hunian relokasi,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Pemkab Lumajang telah melakukan evakuasi terhadap warga di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru sejak Minggu, 4 Desember 2022 pagi, sekira pukul 9.00 WIB.

“Sejak jam 9.00, 10.00, 11.00 WIB, masyarakat yang ada di sekitar Desa supiturang, sumberwuluh, dan juga daerah lain yang terdampak karena turunnya Abu atau hujan abu itu sudah mulai melakukan evakuasi,” tutur Thoriqul Haq.

“Tadi saya memastikan bahwa proses evakuasinya berjalan dengan cepat, dan masyarakat sudah menempati beberapa lokasi fasilitas atau sarana umum yang dijadikan tempat relokasi,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Lumajang TV, Senin, 5 Desember 2022.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *