Info: ‘Harta Karun’ Gas Terbesar RI di Natuna Segera Dilelang

Info: ‘Harta Karun’ Gas Terbesar RI di Natuna Segera Dilelang

tribunwarta.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah bersiap untuk melelang ulang Blok East Natuna. Adapun blok ini sendiri nantinya akan dipecah menjadi tiga wilayah kerja migas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji prihatin pengembangan Blok East Natuna telah mangkrak hingga 45 tahun lamanya. Padahal blok jumbo ini sendiri mempunyai cadangan yang lebih besar dibandingkan Blok Masela.

“Kita akan bagi tiga karena terlalu besar blok itu. Di atas ada minyak, yang tengah ini yang D-Alpha yang cadangannya besar 46 TCF lebih besar dari Masela tapi mengandung karbon yang tinggi. Untuk itu perlu ditawarkan sendiri yang Di-Alpha ini,” kata Tutuka dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (26/12/2022).

Ia pun berharap perusahaan – perusahaan kakap kelas dunia dengan permodalan besar tertarik untuk mengembangkan Blok East Natuna. Dengan begitu, blok East Natuna dapat segera dikembangkan.

“Kita harapkan persiapannya bisa selesai dan kita targetkan Juni tahun depan bisa umumkan. Kita siapkan lelang sebelum Juni diharapkan Juni bisa diumumkan pemenangnya,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah dinilai perlu segera mengembangkan potensi migas jumbo yang berada di Blok East Natuna. Pasalnya terdapat beberapa kerugian yang akan ditanggung jika blok tersebut tidak segera dikembangkan.

Praktisi Migas dan Ketua Alumni Teknik Perminyakan ITB Hadi Ismoyo mengatakan pengembangan Blok East Natuna sendiri tergantung dari kemauan pemerintah. Oleh sebab itu, dia mendorong pengembangan Blok East Natuna dapat segera dikebut.

“Kalau tidak dikembangkan ada dua kerugian utama. Pertama, revenue buat NKRI. Kedua, geopolitik kawasan,” ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Menurut Hadi, paling tidak dengan adanya bangunan fisik di wilayah tersebut, secara tidak langsung pemerintah juga telah menegakkan kedaulatan di East Natuna sebagai bagian utuh wilayah NKRI yang sah dan sesuai hukum internasional.

“Kita sekaligus menegakkan kedaulatan nasional dan sekaligus kedaulatan energi karena sumber daya tersebut dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. Multiplier effect daerah terluar seperti Natuna sebagai bagian dari Pro Kepulauan Riau akan semakin terangkat,” ujarnya.

Blok East Natuna sendiri memiliki potensi yang luar biasa besar, yakni mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF). Namun demikian, kandungan karbondioksida pada blok tersebut mencapai 71%, sehingga yang bisa dieksploitasi kemungkinan hanya sekitar 46 TCF.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *