Fakta-Fakta Anak Rantai Ibu di Hutan, Diduga Kewalahan Mengurusnya karena Idap Gangguan Jiwa

Fakta-Fakta Anak Rantai Ibu di Hutan, Diduga Kewalahan Mengurusnya karena Idap Gangguan Jiwa

tribunwarta.com – Seorang anak tega merantai ibunya dan membuangnya ke tengah hutan .

Video penemuan ibu di hutan itu viral di media sosial.

Ibu tanpa alas maupun atap ini menangis dan menangis saat ditemui warga sekitar.

Dilaporkan, ibu itu ditemukan di Kampung Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten .

Baca Juga: Harga BBM Terbaru Berlaku per 1 Desember 2022, Non-Subsidi Alami Kenaikan

Berikut fakta-fakta anak rantai ibu di tengah hutan :

1. Ibu mengalami gangguan jiwa

Dari keterangan warga, ibu mengamai gangguan jiwa.

Bahkan yang bersangkutkan kerap mengamuk dan merusak properti rumah, baik pribadi maupun masyarakat.

“Sudah dilaporkan, karena kalau nggak seperti ini sama anaknya kan rusak semua rumah itu, rumah-rumah warga, rumah keluarganya pada hancur,” kata seorang warga.

2. Dirantai anak sendiri

Karena ibu itu kerap merusak dan mengamuk, sang anak disebutkan kewalahan menurusnya.

Sehingga memutuskan untuk meninggalkannya di hutan .

Bahkan ibu itu ditinggal di tengah hutan tanpa alas maupun atap untuk berlindung.

3. Dipasung 5 hari

YouTuber sekaligus relawan dengan kanal Detik Asa, Azril mengatakan ibu itu sudah dipasung selama 5 hari di hutan .

“ODGJ ini dipasung sudah lima hari ini adalah sebuah hutan dan di pinggir kali dan sebenarnya pemasungan ini sangat tidak wajar, yang biasanya pemasungan itu mungkin di rantai pinggang, atau dirantai kaki, atau dikerangkeng, tetapi ini berbeda, ini dirantai lehernya, nah ini yang sebenarnya membuat hati itu sangat miris,” ujarnya.

Saat lilitan logam terlepas dari lehernya, tangis sang ibu pecah bak merasa lega karena akhirnya bisa bebas.

4. Dievakuasi ke tempat aman

Tim relawan dari YouTube Detik Asa yang mengetahui kabar itu langsung mengulurkan bantuan dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat.

Mereka mengevakuasi ibu itu ke tempat yang lebih layak untuk menjalani rehabilitasi.

Puskesmas Petir mengimbau warga untuk melapor jika keluarga atau kerabatnya memiliki gangguan jiwa.

“Kepada seluruh masyarakat, warga Petir, apabila ada gejala yang mengarah ke ODGJ atau ODMK, itu bisa dibawa ke Puskesmas,” ucapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *