Bye Resflasi! Dunia Mulai Masuk Fase Stagflasi

Bye Resflasi! Dunia Mulai Masuk Fase Stagflasi

tribunwarta.com – Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa dunia tengah mengarah ke fase stagflasi, dimana ekonomi melambat, inflasi tinggi dan diikuti tingkat pengangguran tinggi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam Siniar Prospek Perekonomian dan Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia 2022, Jumat (12/2/2022).

“Kondisi di global sebenarnya sekarang mau mengarah meninggalkan resflasi menuju stagflasi,” ujar Dody. Menurutnya, stagflasi kondisinya lebih buruk dari resflasi. Kondisi ini sudah dihadapi oleh banyak negara di Eropa, Amerika serta negara berkembang lainnya.

Stagflasi merupakan periode pelambatan atau stagnannya perekonomian disertai dengan inflasi yang tinggi. Sementara itu, resflasi adalah kondisi dimana inflasi tinggi dibarengi oleh kontraksi ekonomi.

Dalam laporan prospek ekonomi global pada awal Juni lalu, Bank Dunia menyatakan risiko stagflasi meningkat di tengah perlambatan ekonomi. Kerusakan berlipat akibat pandemi Covid-19, Invasi Rusia ke Ukraina memperbesar risiko perlambatan global, yang membuat dunia memasuki fase pertumbuhan ekonomi lemah dan inflasi tinggi, ungkap laporan itu.

Risiko stagflasi akan berdampak pada rakyat negara berpendapatan menengah dan bawah, dibandingkan negara maju.

Adapun, patut diingat, stagflasi lebih sulit ‘disembuhkan’ ketimbang resesi. Sebab, para pembuat kebijakan harus bisa menyeimbangkan antara inflasi dan pasar tenaga kerja. Ketika inflasi tinggi maka suku bunga akan dikerek naik, tetapi risikonya pasar tenaga akan melemah dan tingkat pengangguran meningkat.

Sebaliknya, saat tingkat pengangguran tinggi yang dibutuhkan adalah suku bunga rendah, tetapi risikonya inflasi akan meningkat.

Yang menarik, ‘obat’ stagflasi yang paling mujarab adalah resesi.

“Satu-satunya obat untuk stagflasi adalah resesi,” kata David Wilcox, ekonom senior di Perterson Institute for International Economics, sebagimana dilansir The Washington Post, awal Juni lalu.

Ketika resesi terjadi demand juga akan melambat dan perlahan-lahan menurunkan inflasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *