Tersangka Penembak Mati di Klub Gay AS Ditahan Atas Kasus Pembunuhan

Tersangka Penembak Mati di Klub Gay AS Ditahan Atas Kasus Pembunuhan

tribunwarta.com – Tersangka dalam penembakan massal yang menewaskan 5 orang dan melukai 18 orang di klub LGBTQ di Amerika Serikat (AS) muncul dalam persidangan di pengadilan Colorado. Tersangka saat ini telah ditahan atas kasus dugaan pembunuhan.

Dilansir AFP, Kamis (24/11/2022), tersangka bernama Anderson Lee Aldrich tampak duduk, mengenakan pakaian penjara oranye selama penampilan video di sidang. Dalam persidangan itu tidak ada tuduhan yang dikenakan dan tidak ada juga pembelaan.

Aldrich diapit oleh dua pembela umum, yang mengatakan dalam dokumen pengadilan yang diajukan Selasa (22/11) bahwa tersangka mengidentifikasi sebagai non-biner, dan menggunakan kata ganti mereka (untuk kata ganti dia dalam bahasa Inggris).

Tersangka berbicara hanya untuk mengkonfirmasi namanya. Dia juga telah diperlihatkan video yang menguraikan hak-haknya.

Aldrich belum didakwa secara resmi, tetapi ditahan atas dugaan pembunuhan. Di bawah sistem peradilan Colorado, tuntutan resmi tidak segera dilakukan dalam 10 hari lagi.

Sidang berlangsung kurang dari empat hari setelah pelaku yang menggunakan senjata menyerbu Club Q di Colorado Springs. Pelaku saat itu memberondong tembakan ke pelanggan dan staf.

Lima orang tewas dan 18 terluka dalam serangan yang berakhir ketika veteran Angkatan Darat AS Richard Fierro beraksi. Fierro datang ke klub itu bersama istrinya.

Fierro mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengambil pistol penyerang.

“Saya tidak tahu persis apa yang saya lakukan, saya hanya masuk ke mode tempur. Saya hanya tahu saya harus membunuh orang ini sebelum dia membunuh kita,” kata Fierro kepada New York Times.

“Saya mengambil pistol dari tangannya dan mulai memukul kepalanya, berulang-ulang,” katanya.

Pejabat kota dan orang-orang di dalam klub memuji keberanian dan pemikiran cepat Fierro. Hal itu dianggap menyelamatkan banyak nyawa.

Komunitas kecil LGBTQ di Colorado Springs, sebuah kota berpenduduk sekitar setengah juta orang di kaki Pegunungan Rocky, telah berduka sejak tragedi hari Sabtu lalu itu.

Sementara itu, persidangan tentatif untuk Aldrich dijadwalkan pada 6 Desember.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *