Taliban Klaim Bunuh 40 Pemberontak di Provinsi Panjshir yang Bergolak

Taliban Klaim Bunuh 40 Pemberontak di Provinsi Panjshir yang Bergolak

Pasukan keamanan Taliban di Afghanistan telah meluncurkan “operasi pembersihan” besar-besaran terhadap pasukan pemberontak di beberapa daerah di provinsi bagian utara yang bergolak, Panjshir. Taliban menyatakan telah menewaskan puluhan orang dan menangkap lebih banyak lagi.

Kepala juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada VOA pada Rabu bahwa tindakan keamanan dilancarkan di tiga distrik di provinsi di kawasan pegunungan itu, untuk mencegah “pemberontak” mengancam keamanan masyarakat di sana.

“Operasi pembersihan di Rekha, Dara dan Afshar di Panjshir menewaskan 40 pemberontak, termasuk empat komandan, dan menangkap lebih dari 100 lainnya,” kata Mujahid.

Ia mengatakan operasi itu diluncurkan sebagai tanggapan atas tindakan subversif pemberontak awal pekan ini. “Pasukan keamanan Mujahidin mengejar mereka hingga ke tempat persembunyian mereka di gunung. Operasi ini diakhiri larut malam dan pertempuran telah mereda di sana.”

Taliban Klaim Bunuh 40 Pemberontak di Provinsi Panjshir yang Bergolak

Seorang tentara Taliban berjaga di Herat, 2 September 2022. (Foto: AFP)

Para pengecam mengatakan ofensif antipemberontak mengindikasikan Taliban sedang berjuang untuk menanggulangi pemberontakan Front Perlawanan Nasional (NRF) yang kian berkembang di Panjshir dan beberapa bagian provinsi tetangganya, Baghlan, sejak mengambil alih negara yang dikoyak perang itu setahun silam.

NRF, yang dipimpin tokoh etnis Tajik Ahmad Massoud, dalam beberapa bulan ini telah sering mengklaim serangan gerilya terhadap pasukan Taliban di Panjshir, salah satu provinsi terkecil di Afghanistan. Lokasi provinsi ini adalah di sebelah utara ibu kota, Kabul.

Hingga pekan ini, Taliban secara konsisten membantah laporan mengenai pertempuran yang meluas di daerah itu dan mengesampingkan NRF sebagai “pasukan oposisi yang hanya eksis di media sosial,” seraya mengatakan bahwa mereka mengendalikan seluruh Afghanistan.

Sigbhatullah Ahmadi, juru bicara NRF, menuduh melalui Twitter bahwa Taliban mengeksekusi delapan pemberontak setelah menangkap mereka. Ia juga mengklaim bahwa tindakan itu merupakan pembalasan atas serangan gerilya NRF yang mematikan berulang kali terhadap pasukan Taliban dalam beberapa hari ini.

VOA tidak dapat segera memverifikasi klaim Taliban atau NRF dari sumber-sumber independen.

Bulan lalu, Taliban mengangkat salah seorang komandan militer senior mereka, Abdul Qayum Zakir, untuk melawan aktivitas NRF. Upaya ini dikabarkan mengarah pada pengerahan pasukan secara besar-besaran di Panjshir dan sekitarnya, termasuk dengan mengerahkan aset udara untuk mendukung operasi di lapangan. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *